Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Manfaat Kacang Chickpea

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Hummus berbahan dasar kacang chickpea, bentuknya bulat mirip kemiri kecil dengan warna kuning muda. Hummus mengandung 3,7 gram serat per seperempat cangkir porsinya. Huffingtonpost.com
Hummus berbahan dasar kacang chickpea, bentuknya bulat mirip kemiri kecil dengan warna kuning muda. Hummus mengandung 3,7 gram serat per seperempat cangkir porsinya. Huffingtonpost.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kacang chickpea merupakan salah satu jenis polong-polongan dari Mediterania. Chickpea juga dikenal dengan sebutan kacang garbanzo. Bentuknya bulat dengan kedua ujung runcing dan berwarna krem atau kuning keruh, mirip seperti kemiri.

Chickpea kerap digunakan sebagai subtitusi daging oleh para vegetarian. Chickpea banyak digunakan dalam kuliner ala Timur Tengah, Prancis, serta sejumlah negara Eropa lainnya. Chickpea bertekstur empuk dan rasanya gurih, mirip kacang hijau. 

Melansir dari Healthline, berikut sejumlah manfaat dari kacang chickpea:

1. Menjaga kadar gula darah

Dalam sebuah studi, makan 1,25 cangkir (200 gram) chickpea terbukti dapat menekan peningkatan kadar gula darah setelah makan hingga 36 persen dibandingkan dengan makan 2 potong roti

Selain itu, beberapa penelitian mengaitkan asupan chickpea dengan penurunan risiko beberapa penyakit, termasuk diabetes dan penyakit jantung. Efek ini kerap dikaitkan dengan khasiat chickpea untuk menurunkan kadar gula darah

2. Bagus untuk pencernaan

Chickpea kaya akan serat yang menawarkan sejumlah manfaat untuk kesehatan pencernaan. Serat yang terkandung dalam chickpea mudah larut yang berarti dapat menyatu dengan air untuk membentuk zat yang baik untuk saluran pencernaan.

Serat pada chickpea juga dapat membantu meningkatkan jumlah bakteri sehat di usus dan mencegah pertumbuhan berlebih dari bakteri tidak sehat. Hal ini dapat menurunkan risiko beberapa penyakit pencernaan, seperti sindrom iritasi dan kanker usus besar.

3. Meningkatkan kesehatan otak dan mental

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berkat profil nutrisinya yang mengesankan, chickpea dapat mendukung fungsi otak dan kesehatan mental. Ini karena chickpea merupakan sumber kolin yang bagus. Kolin memainkan peran penting dalam fungsi otak. Secara spesifik, kandungan ini diperlukan untuk produksi neurotransmiter yang berperan sebagai pembawa pesan kimiawi untuk sel-sel saraf tubuh.

Buncis juga mengandung magnesium dosis tinggi, suatu mineral krusial untuk mendukung fungsi saraf. Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa beberapa nutrisi yang ditemukan dalam chickpea seperti magnesium, selenium, dan zinc, dapat membantu mencegah depresi dan kecemasan.

4. Mencegah kekurangan zat besi

Chickpea adalah pilihan yang bagus untuk orang-orang yang berisiko tinggi kekurangan zat besi seperti vegetarian. Zat besi berperan dalam produksi sel darah merah, pertumbuhan fisik, perkembangan otak, hingga metabolisme otot. Dalam 164 gram Chickpea, ada sekitar 26 persen DV zat besi. Chickpea juga mengandung sejumlah vitamin C yang dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi pada tubuh.

5. Menjaga berat badan

Chickpea dapat membantu manajemen berat badan karena efeknya yang mengenyangkan. Protein dan serat dalam chickepa dapat mengurangi nafsu makan yang bisa menurunkan asupan kalori.

Dalam sebuah penelitian, orang yang mengonsumsi chickpea secara teratur 53 persen lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki body mass index (BMI) di atas 30 dan lebih mungkin untuk memiliki ukuran lingkar pinggang yang lebih rendah daripada mereka yang tidak makan buncis.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Deretan Makanan Tinggi Protein bagi Para Vegetarian

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

2 hari lalu

Ilustrasi panjang umur. shutterstock.com
Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

Warga di 10 negara ini diklaim paling sehat di dunia, dengan banyaknya penduduk yang fit dan panjang umur.


Macam Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Lagi

4 hari lalu

Ilustrasi memanaskan makanan (Pixabay.com)
Macam Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Lagi

Beberapa jenis makanan sebaiknya tidak dihangatkan kembali dan harus selalu dimakan saat segar. Apa saja?


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

9 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


Nabi Larang Makan Sambil Berdiri, Ini 5 Bahayanya untuk Kesehatan

9 hari lalu

Pengunjung berdiskusi sambil makan dan menikmati minuman kopi di Warung Kopi (Warkop) Nan Yo, Pondok, Padang, Sumatera Barat, Kamis 5 Oktober 2023. Warkop legendaris yang berdiri sejak 1932 itu menyajikan kopi robusta yang diseduh gaya Hainan dengan nuansa warung ala zaman dulu namun tetap dikunjungi konsumen dari berbagai usia. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Nabi Larang Makan Sambil Berdiri, Ini 5 Bahayanya untuk Kesehatan

Makan sambil berdiri dilarang Nabi, bisa beradampak buruk pada kesehatan


5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

9 hari lalu

ilustrasi berat badan (pixabay.com)
5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab berat badan naik saat Ramadan. Umumnya terkait pola makan dan gaya hidup


Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

10 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.


Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya untuk Kesehatan Jantung

14 hari lalu

Ilustrasi kurma. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya untuk Kesehatan Jantung

Buah kurma memiliki banyak nutrisi. Hal ini sangat bermanfaat bagi tubuh, terutama saat berbuka puasa. Berikut penjelasannya.


Timun Suri Campuran Minuman Segar Buka Puasa, Apa Kandungan Nutrisinya?

14 hari lalu

Timun Suri. shutterstock.com
Timun Suri Campuran Minuman Segar Buka Puasa, Apa Kandungan Nutrisinya?

Timun suri salah satu pilihan minuman segar untuk menu buka puasa saat Ramadan di Indonesia


Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Sehat dengan 11 Tips Berikut

14 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Sehat dengan 11 Tips Berikut

Cegah Obesitas dengan cara menerapkan pola makan sehat dan gaya hidup aktif yang berkelanjutan dalam jangka panjang.


Pedagang Megeluh Izin Impor Daging Sapi Terlambat bikin Harga Melonjak, Ini Respons Kemendag

14 hari lalu

Penjualan daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Selasa 12 Maret 2024. Angka tersebut naik dibanding kemarin Rp 135.740, sedangkan untuk sapi utuh Rp 50.920 harga ini turun dibanding kemarin Rp 52.220 per kilogramnya. TEMPO/Tony Hartawan
Pedagang Megeluh Izin Impor Daging Sapi Terlambat bikin Harga Melonjak, Ini Respons Kemendag

Kementerian Perdagangan buka suara soal keterlambatan impor daging sapi yang dikeluhkan para pengusaha karena memicu lonjakan harga daging.