Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memahami Lesi Otak, Penyebab dan Gejala

Reporter

image-gnews
Ilustrasi otak. medicalnews.com
Ilustrasi otak. medicalnews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lesi otak dapat diartikan sebagai area cedera atau penyakit di dalam otak. Awalnya, lesi otak mungkin tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, ketika kian memburuk dari waktu ke waktu, gejalanya baru akan terlihat. 

Walau jika dilihat dari definisinya terdengar sederhana, memahami lesi otak bisa menjadi sangat rumit. Lantas, apa sebenarnya lesi otak itu? 

Lesi otak adalah jenis kerusakan pada bagian otak. Lesi dapat disebabkan penyakit, trauma, atau cacat lahir. Umumnya, lesi muncul di area otak tertentu. Namun, tak menutup kemungkinan bila lesi dapat hadir di sebagian besar jaringan otak.  

Bagaimana cara kerja otak? 
Otak memiliki peran penting dalam menunjang aktivitas manusia, mulai dari mengontrol pikiran, memori, ucapan, gerakan anggota badan, hingga mengontrol fungsi organ. Otak terdiri dari banyak bagian dan masing-masing memiliki peran khusus dalam tubuh. Berikut empat bagian atau lobus yang membentuk otak.

Lobus frontal 
Yang terbesar dari empat lobus, bertanggung jawab atas keterampilan motorik tubuh, seperti gerakan spontan, bahasa, dan fungsi intelektual dan perilaku. Area ini mengontrol memori, kecerdasan, konsentrasi, temperamen, dan kepribadian. 

Lobus temporal 
Terletak di setiap sisi otak setinggi telinga, penting untuk pendengaran, memori, dan ucapan. 

Lobus parietal 
Terletak di pusat otak, fungsi lobus parietal adalah tempat informasi sensorik seperti panas, tekanan, dan rasa sakit yang diterima dan ditafsirkan. 

Lobus oksipital 
Ditemukan di bagian belakang otak, terutama bertanggung jawab untuk penglihatan. 

Faktor yang menyebabkan lesi otak berkembang 
Lesi otak dapat disebabkan oleh banyak pemicu yang berbeda. Berikut faktor-faktor yang dapat memicu meningkatnya lesi otak.  

-Penuaan 

-Riwayat keluarga, risiko mengidap lesi otak akan meningkat apabila terdapat orang lain dalam keluarga yang mengidap kondisi tersebut. 

-Kondisi pembuluh darah, seperti stroke, tekanan darah tinggi, dan aneurisma arteri serebral.

-Trauma pada otak yang dapat menyebabkan pendarahan internal. Jika tidak segera diatasi, bisa menyebabkan kematian. 

-Infeksi kuman atau bakteri berbahaya di otak. Hal ini dapat menyebabkan penyakit seperti meningitis dan ensefalitis, keduanya jenis pembengkakan (peradangan otak). 

-Tumor yang dimulai di otak (tumor primer) atau metastasis yang melalui pembuluh darah atau limfatik. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-Penyakit autoimun, seperti lupus dan multiple sclerosis. Ini terjadi ketika antibodi tubuh mulai menyerang jaringan tubuh sendiri, seperti jaringan di otak. 

-Plak, atau kelebihan penumpukan protein abnormal di jaringan otak atau di pembuluh darah, memperlambat pasokan darah ke otak, seperti yang terlihat pada arteri yang tersumbat.  

-Paparan radiasi atau bahan kimia tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan tumor dan lesi di otak.

-Racun seperti alkohol atau asap rokok dalam jumlah berlebihan di dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena lesi otak. Zat beracun lain adalah peningkatan kadar amonia dan urea dalam tubuh karena masalah ginjal (dapat mempengaruhi fungsi otak tetapi mungkin tidak menunjukkan lesi otak yang terpisah). 

-Pola makan buruk, terutama makan makanan dengan lemak dan kolesterol berlebih.

Gejala 
Gejala lesi otak umumnya bervariasi, tergantung pada jenis, luas, dan di mana lesi tersebut ditemukan. Namun, banyak pula lesi yang berada di area otak dan tidak menimbulkan gejala. Adapun gejala khas lesi otak yang mungkin timbul ialah: 

-Sakit kepala, biasanya merupakan gejala pertama yang muncul apabila mengidap lesi otak. Rasa sakit muncul tiba-tiba dan kian memburuk seiring berjalannya waktu. Obat yang dijual bebas biasanya tidak dapat mengurangi rasa sakit. 

-Mual dan kemungkinan muntah.

-Gerakan terganggu, jika lesi mempengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk kemampuan motorik.

-Kurang konsentrasi, ketidakmampuan untuk membuat keputusan cepat, dan agitasi.

-Keterlambatan bicara, penglihatan kabur, dan gangguan pendengaran.

-Gerakan bagian tubuh yang tidak disengaja, yang dapat berkembang menjadi kejang pada kasus yang parah.

Baca juga: Pentingnya Saluran Cerna Sehat bagi Perkembangan Otak dan Otot Anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

2 jam lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.


Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

1 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

2 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

3 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

4 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

5 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

5 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

11 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.


Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

12 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Meruyert Gonullu
Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

Praktisi kesehatan menjelaskan tidur siang yang berkualitas banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Berikut di antaranya.