TEMPO.CO, Jakarta - Dikutip dari Modern Intimacy, catcalling dapat berdampak pada setiap aspek kesehatan seseorang bisa secara mental, seksual, fisik, sosial, pekerjaan, dan banyak lagi. Jenis pelecehan seksual ini dapat sangat merugikan kesehatan mental korban dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam jangka pendek, mereka mungkin merasa marah, kesal, malu, terancam, dan takut bahwa situasinya bisa atau masih akan meningkat. Catcalling juga berkorelasi dengan peningkatan ketakutan dan persepsi risiko pelecehan seksual. Efeknya bisa sangat berbahaya ketika sekelompok pria melakukan catcalling pada seorang wanita.
Mengalami catcalling berhubungan dengan objektifikasi diri bagi perempuan. Objektifikasi diri dapat membuat wanita merasa malu dan cemas akan penampilannya. Selain itu, objektifikasi diri terkait dengan hasil kesehatan mental yang buruk termasuk gejala depresi dan bahkan dikaitkan dengan penurunan produktivitas, terutama jika pelecehan terjadi di tempat kerja.
Objektifikasi sangat umum dan efeknya merusak. Penelitian menunjukkan bahwa objektifikasi yang sering dapat menyebabkan rasa malu yang lebih besar, depresi, dan bahkan perilaku yang lebih kompleks seperti pembungkaman diri dalam interaksi sosial.
Inilah sebabnya mengapa catcalling tidak pernah menjadi pujian. Mengomentari payudara atau kaki seseorang di depan umum bukanlah sanjungan melainkan pelecehan. Dan orang-orang yang tidak menyadari perbedaan antara pujian dan pelecehan harus mempertimbangkan kembali posisi mereka.
Baca Juga:
Flirting adalah tentang candaan, sedangkan catcalling bermaksud merendahkan. Flirting mengasumsikan kesetaraan antara dua pihak tetapi catcalling melibatkan dominasi dan dinamika kekuatan manipulatif patriarki.
Menjaga Diri Agar Aman dari Pelecehan Seksual
Tidak mungkin untuk mengontrol tindakan dan perilaku orang lain, tetapi ada cara-cara tertentu yang dapat menjaga diri aman jika mengalami catcalling.
1. Lakukan kontak mata dengan pelaku dengan wajah netral lalu lanjutkan berjalan. Kadang-kadang ini sudah cukup untuk mengejutkan si pelaku pelecehan dan menyampaikan kepada mereka bahwa apa yang mereka lakukan itu salah.
2. Dengan suara tegas dapat mengatakan "Saya ingin Anda meninggalkan saya sendiri" dan terus berjalan.
3. Jika pelaku peleceh mengikuti, bisa berpura-pura melakukan panggilan telepon atau benar-benar menelepon memberi tahu teman bahwa akan datang terlambat, berikan lokasi persis, dan katakan bahwa akan sampai ke tempat yang seharusnya pertemuan dalam 5 menit. Jika mereka tidak berhenti mengikuti, pergilah ke toko atau pergi ke tempat yang aman bersama orang lain.
4. Hindari sumpah serapah. Memprovokasi pelaku pelecehan dengan cara apa pun dapat memicu kekerasan.
YOLANDA AGNE
Baca: Catcalling atau Bersiul Kepada Lawan Jenis Termasuk PelecehanSeksual
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.