Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hobi Bertanam Perlu Baca ini, 4 Manfaat Kompos bagi Tanaman

image-gnews
Petugas PPSU Kelurahan Grogol Selatan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos di TPST 3R Pelita Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis, 4 November 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Petugas PPSU Kelurahan Grogol Selatan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos di TPST 3R Pelita Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis, 4 November 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengomposan adalah proses di mana bahan organik dipecah oleh bakteri dan mikroorganisme lainnya melalui dekomposisi. Bahan yang dihasilkan disebut kompos, yang dapat digunakan untuk berkebun.

Kompos adalah aditif tanah yang berharga untuk tanaman apa pun, besar atau kecil. Mencampur kompos ke dalam tanah dapat meningkatkan drainase, meningkatkan bahan organik dan membantu tanaman tumbuh lebih baik.

Kebun masyarakat dapat berinvestasi di tempat sampah kompos atau menunjuk area pengomposan. Ini akan membantu mengurangi limbah hortikultura dan menyediakan kompos gratis untuk kebun.

Untuk pengomposan aerobik, juga dikenal sebagai pengomposan tradisional, hanya membutuhkan bahan 'coklat' berbasis karbon dan bahan 'hijau' berbasis nitrogen. Kompos yang baik harus memiliki jumlah komponen 'coklat' dan 'hijau' yang seimbang.

Dikutip dari laman Universitas Muhammadiyah Kota Bumi ada beberapa manfaat kompos bagi tanaman:

Memberikan nutrisi pada tanaman

Tanah yang baik memiliki unsur hara yang dapat mencukupi kebutuhan tanaman, unsur hara dibagi menjadi 3 golongan :

  1. Unsur hara makro Primer : kebutuhannya dalam jumlah yang banyak seperti N, P, dan K.
  2. Unsur hara makro sekunder : Dibutuhkan dalam jumlah yang kecil seperti Belerang (S), Kalsium (Ca), dan Magnesium (Mg).
  3. Unsur hara Mikro, Seperti Tembaga (Cu), seng (Zn), Klor (Cl), Mangan (Mn) dan Molibdenum (Mo).
  4. Memperbaiki struktur Tanah

Jenis tanah yang baik adalah tanah yang melekat satu sama lain (Debu, Pasir, Liat), kompos merupakan perekat butir-butir tanah, dan mampu menjadi penyeimbang tingkat kerekatan tanah, juga menjadi daya tarik bagi mikroorganisme untuk berkatifitas di dalam tanah sehingga tanah menjadi gembur.

Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

KTK adalah sifat kimia yang berkaitan erat dengan kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggilebih mampu menyedakan unsur hara daripada tanah dengan KTK yang rendah, cara untuk meningkatkan KTK salah satunya adalah memberikan kompos. Kompos menjadikan aktivitas biologi tanah. Kompos meningkat, yang berisi mikroorgansime dapat membuat tanah menjadi sejuk, tidak terlalu lemab, dan tidak terlalu kering.

Mampu meningkatkan pH tanah pada tanah asam

Alasan tanah menjadi asam terkadang dikarenakan hujan yang berkepanjangan sehingga dapat mencuci ion-ion seperti Ca, Mg, K dan P. Pada tanah yang asam P akan terikat A1. Pada tanah yang asam jumlah O2 sedikit sehingga bakteri aerob dalam tanah tidak menguraikan bahan organik dalam tanah.

Meningkatkan ketersediaan unsur mikro

Tidak hanya unsur makro saja yang disedikan oleh kompos untuk tanaman, tetapi juga unsur mikro sepeti Zn, Mn, Cu, Fe, dan Mo.

YOLANDA AGNE

Baca: 10 Bahan yang Baik untuk Kompos Penyubur Tanaman

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Apa Itu Sinkhole, Terdapat di Negara Mana Saja?

13 hari lalu

Petugas memeriksa lubang besar atau sinkhole di tengah jalanan Studio City, akibat hantaman badai di Los Angeles, California, 17 Februari 2017. Dua mobil jatuh ke dalam lubang besar dengan kedalaman 20 kaki tersebut. AP Photo/Ringo H.W. Chiu
Mengenal Apa Itu Sinkhole, Terdapat di Negara Mana Saja?

Munculnya sinkhole atau lubang pembuangan kerap berujung insiden


5 Tanaman Hias Tahan Panas yang Cantik dan Cocok untuk Taman Rumah

27 hari lalu

Kendaraan melintas di samping Taman Bougenville Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2019. tanaman Bougenville ini merupakan salah satu upaya membuat Jakarta semakin hijau dan lestari serta untuk menekan polusi udara Jakarta. TEMPO/Muhammad Hidayat
5 Tanaman Hias Tahan Panas yang Cantik dan Cocok untuk Taman Rumah

Tanaman tahan panas cocok dipilih untuk tanaman di halaman rumah, mengingat Indonesia memiliki iklim kemarau. Ini daftarnya.


6 Tanaman Langka yang Bisa Ditemui di Indonesia

41 hari lalu

Bunga bangkai dengan nama latin Amorphophallus titanum Becc tengah mekar di Kebun Raya Cibodas dengan nomor koleksi 76 K. (BRIN)
6 Tanaman Langka yang Bisa Ditemui di Indonesia

Memiliki iklim tropis membuat tanaman langka hidup subur di Indonesia.


Mahasiswa KKN Unair Beri Pelatihan Pembuatan Kompos kepada Ibu-ibu PKK Desa Blimbingsari Banyuwangi

58 hari lalu

Praktik pengomposan oleh ibu-ibu PKK Desa Blimbingsari, Banyuwangi.
Mahasiswa KKN Unair Beri Pelatihan Pembuatan Kompos kepada Ibu-ibu PKK Desa Blimbingsari Banyuwangi

Mahasiswa KKN Unair memberi pelatihan pembuatan kompos dikhususkan kepada ibu-ibu PKK karena paling dekat dengan bahan utama pembuatan kompos.


Termasuk Kategori Tanaman Beracun, Bahaya Kecubung Lebih Besar dari Manfaatnya

16 Juli 2024

Ilustrasi Keracunan
Termasuk Kategori Tanaman Beracun, Bahaya Kecubung Lebih Besar dari Manfaatnya

Karena lebih besar bahaya daripada manfaatnya, kecubung masuk kategori tanaman beracun


Pemerintah akan Salurkan Pupuk Organik Bersubsidi Mulai Agustus

19 Juni 2024

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pemerintah akan Salurkan Pupuk Organik Bersubsidi Mulai Agustus

Penyaluran pupuk organik bersubsidi akan dimulai pada Agustus dan bisa digunakan petani untuk musim tanam Oktober. Total penyaluran tahun ini sebesar 500 ribu ton.


Saran Pelaku Usaha buat yang Ingin Berkebun di Perkotaan

5 Juni 2024

Ilustrasi urban farming/berkebun di perkotaan. Shutterstock
Saran Pelaku Usaha buat yang Ingin Berkebun di Perkotaan

Berikut saran bagi yang ingin memulai hobi berkebun di wilayah perkotaan, di mana lahan bebas tanam biasanya terbatas.


Hal-hal yang Diperhatikan Tamu saat Memasuki Rumah Anda

26 Mei 2024

Ilustrasi ruang tamu. Unsplash.com/Ian Dooley
Hal-hal yang Diperhatikan Tamu saat Memasuki Rumah Anda

Anda perlu paham apa yang biasa diperhatikan orang saat bertamu. Berikut hal-hal yang biasa membuat tamu terkesan.


Macam Tanaman yang Berbahaya buat Hewan Peliharaan

23 Mei 2024

Bunga tulip di Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Daniel Spilka
Macam Tanaman yang Berbahaya buat Hewan Peliharaan

Sebelum membeli tanaman dan bunga, lakukan riset dulu sehingga tak membahayakan hewan peliharaan. Apa saja yang berbahaya?


3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

2 Mei 2024

Damkar Depok dibantu warga memadamkan kebakaran di rumah warga Jalan Lengkeng, RT. 3/1 Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis malam, 25 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.