TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik peredaran es krim Haagen-Dazs rasa vanila. Dalam keterangan di laman resminya, BPOM menyebut bahwa European Union Rapid Alert System for Food and Feed (EURASFF) telah menemukan kandungan etilen oksida dengan kadar yang melebihi batas yang diizinkan pada produk es krim rasa vanila merek Häagen-Dazs. Informasi itu diterima oleh Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) pada 8 Juli 2022 lalu.
Mengutip SHINE, produsen Haagen-Dazs Arras SNC pun mulai menarik kembali produk yang telah dijual ke lebih dari 80 negara dan wilayah di dunia itu. Penarikan tersebut meliputi kemasan 7,7 kilogram, 392 gram, 81 gram, dan 58 gram.
Apa Itu Etilen Oksida?
Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), etilen oksida merupakan zat kimia berupa gas yang mudah terbakar. Zat kimia ini biasanya digunakan dalam pembuatan etilen glikol untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan medis serta digunakan dalam antibeku, poliester, deterjen, serat dan botol. Selain itu, etilen oksida kadar kecil biasa dipakai menjadi fumigan untuk sterilisasi kosmetik dan makanan.
Bahaya Etilen Oksida
Paparan gas etilon oksida dengan jumlah tinggi dapat mengakibatkan sejumlah bahaya bagi tubuh, seperti iritasi pernapasan dan paru-paru, sakit kepala, mual, muntah, diare, sesak napas, dan sianosis. Paparan kronis berpotensi memicu terjadinya efek reproduksi, perubahan mutagenik, neurotoksisitas, dan sensitisasi.
Etilon oksida juga dapat menyebabkan kanker. Mengutip NSW, kasus leukemia dan kanker lainnya telah dilaporkan terjadi pada pekerja yang terpapar etilen oksida tingkat tinggi. Meskipun tidak ada bukti konklusif bahwa bahan kimia tersebut menyebabkan kanker, World Health Organization (WHO) dan Otoritas Perlindungan Lingkungan AS telah mengklasifikasikan etilen oksida sebagai penyebab kanker (karsinogen).
HATTA MUARABAGJA
Baca juga: Risiko Kesehatan Jika Terpapar Langsung Zat Kimia Etilen Oksida