Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Toxic Positivity Rentan Berakibat Stres dan Susah Memecahkan Masalah

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi pria tertawa. shutterstock.com
Ilustrasi pria tertawa. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Toxic positivity ketika orang terus menghindari emosi negatif atau obsesi terhadap pemikiran positif. Mengutip Medical News Todaytoxic positivity rentan berdampak buruk. Mengutip Healthline, psikolog klinis Jaime Zuckerman mengatakan toxic positivity merupakan asumsi baik oleh diri sendiri atau orang lain, terlepas dari rasa sakit emosional seseorang atau situasi sulit. Itu berarti hanya boleh memiliki pola pikir positif. 

Toxic positivity membungkam emosi negatif, mengabaikan kesedihan, dan berpura-pura bahagia. Mengutip Medical News Today, toxic positivity memaksakan pemikiran positif sebagai satu-satunya solusi untuk masalah, menuntut agar seseorang menghindari atau mengungkapkan emosi negatif.

Toxic positivity memaksakan pemikiran positif sebagai satu-satunya solusi untuk masalah. Terlebih itu menuntut agar seseorang menghindari respons negatif atau mengekspresikan emosi lainnya. Walaupun memang, berpikir positif bermanfaat jika mengalami masalah. Tapitoxic positivity efek berlebihan obsesi pikiran positif juga berdampak buruk, sehingga menghalangi diri mencari dukungan sosial.

Risiko buruk toxic positivity

Toxic positivity rentan berdampak buruk untuk orang-orang yang sedang melalui masa-masa sulit. Kalimat positif sewajarnya mampu memberikan manfaat. Tapi, kalimat positif bisa menjadi beracun (toxic), jika kata-kata itu menyepelekan dan mengecilkan emosi atau masalah yang dialami seseorang seakan-akan pemikiran negatif tidak boleh dirasakan.

1. Mengabaikan emosi negatif

Manusia memiliki emosi negatif yang perlu diungkapkan. Namun, toxic positivity mencegah orang merasakan emosi negatif saat kesulitan nyata.

2. Komunikasi

Toxic positivity mendorong orang untuk mengabaikan fakta, setiap hubungan memiliki tantangan. Sebab, cenderung berfokus hanya hal yang positif saja. Pendekatan ini, merusak komunikasi dan kemampuan untuk memecahkan masalah hubungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Mengakibatkan Stres

Mengutip dari Verywell Mind, toxic positivity membuat diri menjadi stres yang berkepanjangan. Stres in mempengaruhi produktivitas dalam bekerja atau menyelesaikan pekerjaan.

4. Tak percaya diri

Toxic positivity rentan berakibat menurunkan kepercayaan diri. Itu karena selalu berusaha menutupi emosi negatif dengan obsesi positif.

Baca: Risiko Toxic Positivity, Berjarak dari Realitas dan Berbagai Emosi Lainnya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Dampak Buruk Bullying bagi Korban

12 jam lalu

Ilustrasi cyber bullying. Shutterstock
4 Dampak Buruk Bullying bagi Korban

Konsekuensi kesehatan fisik dari bullying bersifat menimbulkan efek jangka panjang


Jadi Korban Ghosting? Atasi Kehilangan dengan Cara Ini

14 jam lalu

Ada Apa Dengan Ghosting
Jadi Korban Ghosting? Atasi Kehilangan dengan Cara Ini

Istilah ghosting dikaitkan dalam hubungan percintaan yang tiba-tiba ditinggalkan secara sepihak. Begini cara mengatasi ketika menjadi korban ghosting.


Manfaat Box Breathing, Teknik Pernapasan untuk Meredakan Stres

1 hari lalu

Ilustrasi bernapas. (zebrapen.com)
Manfaat Box Breathing, Teknik Pernapasan untuk Meredakan Stres

Box breathing bermanfaat mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati


Mengenali 6 Penyebab Rambut Rontok

5 hari lalu

Ilustrasi rambut rontok.
Mengenali 6 Penyebab Rambut Rontok

Rambut rontok ada banyak penyebabnya


5 Kiat Manajeman Stres

8 hari lalu

Ilustrasi wanita melakukan peregangan. Freepik.com
5 Kiat Manajeman Stres

Stres berkepanjangan bisa berakibat penyakit serius dan masalah kesehatan mental lainnya


5 Ciri Sikap Control Freak

8 hari lalu

Ilustrasi bos/atasan. Shutterstock.com
5 Ciri Sikap Control Freak

Orang yang control freak merasa perlu perlu mengoreksi orang lain padahal dirinya yang salah


Tidur Setelah Berolahraga, Apa Efeknya Untuk Tubuh?

8 hari lalu

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com
Tidur Setelah Berolahraga, Apa Efeknya Untuk Tubuh?

Setelah berolahraga terasa mengantuk atau ingin tidur tersebab respons alami tubuh terhadap aktivitas fisik


Ciri Lingkungan Kerja Toxic, Manis saat Wawancara, Berikutnya Penuh Racun

11 hari lalu

Ilustrasi rekan kerja menyebalkan. Shutterstock
Ciri Lingkungan Kerja Toxic, Manis saat Wawancara, Berikutnya Penuh Racun

Lingkungan kerja toxic ada di mana-mana dan mereka bisa merusak kesehatan mental karyawan, menyebabkan depresi, kecemasan, burnout dan lainnya.


Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

11 hari lalu

Ilustrasi pria di tempat kerja. lovebscott.com
Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

Meskipun dapat menurunkan suasana hati dan kebahagiaan, mengeluh juga dapat berdampak besar pada fungsi otak dan tubuh.


Plus Minus Anak Belajar Tari Balet

18 hari lalu

Seorang anak berlatih menari balet yang diselenggarakan oleh Al-Qattan Center for Children di Gaza, Palestina, 25 November 2015. Lima puluh anak perempuan berusia 5-8 terdaftar di sekolah balet ini. REUTERS/Suhaib Salem
Plus Minus Anak Belajar Tari Balet

Banyak manfaat anak belajar menari balet, termasuk dari segi fisik. Namun, ada pula dampak negatifnya dari segi psikis, seperti diungkapkan peneliti.