TEMPO.CO, Jakarta -Citayam Fashion Week atau CFW saat ini menjadi fenomena yang menyedot perhatian dan trending di media sosial.
Kendati begitu, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Komarudin menyataan kegiatan Citayam Fashion Week di Dukuh Atas tidak memiliki izin.
"Di lokasi tempat anak-anak itu gelar kegiatan memang tidak ada izinnya," kata Komarudin seperti dikutip dari Antara, Kamis, 21 Juli 2022.
Alasan Polisi Blokade Citayam Fashion Week
Polisi kemudian sempat memblokade zebra cross yang kini berubah menjadi catwalk CFW dengan cara menaruh dua mobil polisi di zebra cross pada Senin malam, 25 Juli 2022 sekitar pukul 19.00 WIB. Kedua mobil itu menutup akses tempat penyeberangan pejalan kaki di samping Halte MRT Dukuh Atas BNI.
Dengan terparkirnya dua unit mobil kepolisian, para pengunjung CFW tak bisa memanfaatkan tempat penyeberangan pejalan kaki yang biasa dimanfaatkan untuk "catwalk" sehingga aktivitas penyeberangan para pengunjung tidak teratur. Meski bwgitu, kini mobil polisi itu sudah tak ada di lokasi.
Menurut Komaruddin upaya itu dilakukan polisi sebagai upaya rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan di kawasan CFW. "Sudah dibuka, kita tentunya melihat, itu namanya rekayasa lalu lintas di mana simpul-simpul yang menyebabkan kemacetan lalu lintas itu harus diantisipasi dulu," ujar Komarudin dikutip dari keterangannya, Selasa, 26 Juli 2022.
Selanjutnya, kata Komarudin, keberadaan masyarakat di kawasan itu, yang dikenal sebagai remaja Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok (SCBD) sudah sangat ramai sehingga mengganggu lalu lintas di kawasan saat pulang kerja.
"Ditambah kegiatan itu tambah parah (macetnya) makanya simpul-simpul itu kita urai dulu. Tadi masalahnya bukan hanya mereka gunakan zebra cross tapi yang foto-foto tumpah ke sana sehingga menutup akses," ucap Komarudin.
Meski begitu, Komaruddin menyebut saat ini polisi dan pemangku kepentingan lainnya belum berencana memblokade penuh kawasan itu. Dia mengatakan, blokade akan dilakukan bila penggunaan fasilitas publik, seperti zebra cross tersebut tak kunjung normal.
Di sisi lain, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut bahwa blokade jalur penyeberangan pejalan kaki atau zebra cross saat CFW di Dukuh Atas, merupakan pesan supaya penggunaannya bisa bijak. "Jadi, itu kan 'zebra cross' untuk pejalan kaki, Pak Kapolsek, Pak Kapolres yang menyampaikan, bahwa itu digunakan untuk menyeberang," ujar Riza di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022.
Walaupun begitu, Riza menambahkan bahwa CFW oleh para remaja yang dikenal SCBD ini memang mengundang antusiasme besar dari masyarakat sehingga tak heran warga ramai berkunjung ke sana. Namun, menurutnya perlu ada saling pengertian antara para remaja yang melakukan peragaan busana (catwalk) di zebra cross, dengan para pejalan kaki.
"Jadi, mari kita gunakan 'zebra cross' secara bijak. Memang ini luar biasa anak-anak kegiatannya. Kalau mungkin sekali-sekali, mungkin kita bisa mengerti tapi kalau terus tidak berhenti, akhirnya yang jalan, yang mau lewat harus mengalah," ucapnya.
Riza juga menuturkan pihaknya turut mengapresiasi terkait gelaran Citayam Fashion Week tersebut, sehingga perlu ada bimbingan terhadap para remaja SCBD tersebut secara bertahap. "Sejauh ini fenomenanya kita pahami, kita mengerti, secara bertahap anak-anak kita bimbing, kita bina," katanya.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Wagub DKI Riza Patria Pastikan Citayam Fashion Week Tak Ditutup dan Dilarang