Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Ungkap Kaitan Pandemi dan Mimpi Buruk

Reporter

image-gnews
Ilustrasi teror mimpi buruk. dailymail.co.uk
Ilustrasi teror mimpi buruk. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Penelitian soal mimpi bertajuk "Journal of Sleep Research" dari Institut Turner untuk otak dan kesehatan mental di Monash, Australia, menunjukkan pandemi mengubah pengalaman bermimpi 45 persen orang dalam survei tersebut.

"Banyak yang melaporkan mengalami lebih banyak mimpi dan mimpi buruk daripada biasanya pada tahap awal pandemi COVID-19. Mimpi-mimpi ini dijelaskan dalam definisi tinggi, lebih hidup dan berwarna dari biasanya, dengan peningkatan kejernihan visual tetapi sering kali memiliki perubahan yang aneh," kata peneliti utama, dosen, dan psikolog di institut tersebut, Dr. Melinda Jackson.

Ia mengatakan mimpi pandemi ini memiliki valensi atau nada yang lebih negatif dengan peserta melaporkan lebih banyak mimpi buruk, memimpikan skenario menakutkan atau mengancam, seperti perang dan bencana.

"Ada tema bertahan hidup yang nyata untuk mimpi pandemi," kata Hailey Meaklim, psikolog dan kandidat PhD yang memimpin studi dengan Jackson.

Hubungan antara kurang tidur dan mimpi
Tidak semua orang yang disurvei mengalami tingkat perubahan mimpi yang sama. Para peneliti menemukan orang yang mengalami kesulitan tidur dengan insomnia lebih mungkin melaporkan perubahan mimpi daripada yang terus tidur nyenyak selama pandemi. Secara khusus, orang yang mengalami insomnia selama pandemi memiliki proporsi perubahan mimpi tertinggi (55 persen) dibandingkan dengan yang memiliki insomnia sebelumnya (45 persen), atau yang tidur dengan baik (36 persen).

Para peneliti menggunakan analisis Linguistic Inquiry Word Count untuk membandingkan bahasa yang digunakan oleh partisipan untuk menggambarkan mimpi mereka. Peserta dengan insomnia menggunakan kata-kata negatif secara signifikan lebih untuk menggambarkan perubahan mimpi daripada orang-orang yang tidur nyenyak.

"Secara keseluruhan, penderita insomnia ketika akhirnya tertidur, memiliki mimpi yang lebih negatif dan menakutkan daripada yang tidur nyenyak," jelas Meaklim.

Mengapa pandemi menyebabkan perubahan dalam aktivitas mimpi? Pada saat stres ternyata normal untuk mengalami peningkatan aktivitas mimpi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Peningkatan dalam mimpi yang jelas dan mimpi buruk telah diamati setelah perang, bencana alam, dan serangan teroris seperti 9/11," kata Dr. Jackson.

Teori mimpi simulasi ancaman menyatakan selama peristiwa yang membuat stres, mimpi kita mengandung konten dan citra yang mengancam untuk mempersiapkan menghadapi situasi yang mengancam di kehidupan nyata. Peningkatan hormon stres di otak mungkin berperan kunci dalam perubahan aktivitas mimpi ini.

"Otak sebenarnya sangat aktif selama tidur gerakan mata cepat, tahap tidur di mana kita mengalami mimpi yang lebih aneh dan jelas. Daerah visuospasial otak menjadi superaktif, bersama dengan pusat emosi dan memori. Ini semua dapat meningkat pada saat stres dan kita bermimpi dan mimpi buruk yang lebih banyak," kata Meaklim.

Bagi kebanyakan orang, gejala insomnia dan mimpi buruk akan mereda setelah stres dan kecemasan awal pandemi. Tapi, jika orang masih kesulitan tidur, klinik dan bantuan kesehatan lainnya, seperti Healthy Sleep Clinic di Monash, bisa membantu.

"Ada pengobatan berbasis bukti yang baik untuk insomnia dan mimpi buruk, jadi kami mendorong orang untuk mencari bantuan jika mereka masih sulit tidur," imbau Jackson.

Baca juga: 4 Manfaat Mengendalikan Cerita dalam Mimpi Lucid Dream

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspdai Kelelahan dan Stres Berkepanjangan di Tempat Kerja, Penyakit Kronis Mengintai

17 jam lalu

Ilustrasi wanita duduk bekerja. Freepik.com/Lookstudio
Waspdai Kelelahan dan Stres Berkepanjangan di Tempat Kerja, Penyakit Kronis Mengintai

Lingkungan kerja yang sehat dapat meningkatkan kesehatan mental sementara lingkungan yang buruk dapat menurunkan kesehatan dan bikin stres.


Saran Psikiater untuk Hindari Stres karena Pekerjaan

3 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Saran Psikiater untuk Hindari Stres karena Pekerjaan

Psikiater menjelaskan kerja tanpa batas waktu memiliki risiko terhadap kesehatan fisik dan mental akibat kelelahan, termasuk stres.


Bahaya Doom Spending dan Cara Mengatasinya Menurut Psikolog

4 hari lalu

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah.  ANTARA/Puspa Perwitasari
Bahaya Doom Spending dan Cara Mengatasinya Menurut Psikolog

Psikolog menjelaskan orang yang melakukan doom spending biasanya sedang stres, cemas, bosan, atau kesepian dan jika tidak disadari sangat berbahaya.


Kenali Ragam Jenis Penyakit Asma, Penyebab, dan Gejalanya

4 hari lalu

Ilustrasi serangan asma. shutterstock
Kenali Ragam Jenis Penyakit Asma, Penyebab, dan Gejalanya

Meskipun banyak orang mengenal asma sebagai satu jenis penyakit, sebenarnya terdapat berbagai jenis asma dengan pemicu, gejala, yang berbeda.


Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

6 hari lalu

Ilustrasi suami marah/pasangan bertengkar. Shutterstock
Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

Meski bukan perilaku yang baik, memarahi pasangan sebenarnya bagian dari respons manusia ketika sedang stres atau lelah.


5 Penyebab Pohon Mangga Tidak Berbuah

6 hari lalu

Ilustrasi mangga muda (Pixabay.com)
5 Penyebab Pohon Mangga Tidak Berbuah

Berikut sejumlah penyebab pohon mangga tidak berbuah.


Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

6 hari lalu

Ilustrasi wanita memasak di rumah. Freepik.com/Senivpetro
Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

Aktivitas memasak bermanfaat untuk kesehatan mental, seperti meredakan stres dan kecemasan


Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

7 hari lalu

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

Berikut macam kebiasaan yang bisa membantu meredakan kecemasan dan stres di masa perimenopause, tetap aktif sepanjang hari.


Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

10 hari lalu

Ilustrasi rambut beruban. Shutterstock
Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah mengurangi stres dapat memperlambat atau membalikkan munculnya uban prematur.


Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

13 hari lalu

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

Pentingnya mengelola stres dengan mempelajari cara membangun hubungan lebih sehat di ruang digital menjadi solusi bijak bagi pengguna media sosial.