Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hasil Autopsi Kopda Muslimin Tewas karena Keracunan, Apa Saja Zat Berbahaya Penyebab Keracunan?

image-gnews
Ilustrasi keracunan makanan. Rmmagazine.com
Ilustrasi keracunan makanan. Rmmagazine.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta“Hasil pemeriksaan tubuh Kopda Muslimin diketahui mati lemas karena penyakit pada bagian otak atau keracunan,” kata Komandan Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Rinoso Budi.

Kendati demikian, “Masih dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut berupa patologi anatomi dan pemeriksaan laboratorium toksikologi untuk membuktikannya,” ujar Budi. Ia menyebutkan bahwa pemeriksaan lanjutan membutuhkan waktu sekitar dua sampai empat minggu. Sementara itu, jenazah Kopda Muslimin sudah dapat dimakamkan.

Keracunan memang sering dianggap sebagai penyakit ringan yang dapat disembuhkan secepat kilat. Namun, jika seseorang tidak menyadarinya dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Keracunan dapat mengancam nyawa seseorang.

Berbagai Penyebab Keracunan

Penyebab keracunan dapat dihasilkan dari berbagai macam zat berbahaya. Zat beracun dapat dihasilkan dari pestisida pertanian. Selain itu, zat beracun dapat berupa bahan kimia industri atau karsinogenik. Sebagian besar obat terapeutik dan produk perawatan kesehatan juga dapat menjadi racun, jika dikonsumsi secara tidak tepat atau berlebihan. Keracunan juga dapat disebabkan karena terpapar oleh sebagian besar bentuk radiasi, seperti radiasi cahaya.

Jenis zat beracun juga dapat berwujud gas yang kerap kali ditemukan di sekitar lingkungan, yaitu karbon monoksida (CO). Zat ini terdapat dalam gas buang kendaraan bermotor dan gas LPG rumah tangga. Selain keracunan gas CO, kasus keracunan juga dapat terjadi karena bahan kimia industri atau karsinogenik, contohnya adalah gas caustic soda.

Mengutip dari Britannica, racun yang ada pada setiap zat, baik alami maupun sintetis pada dosis tertentu dapat merusak jaringan hidup atau bahkan membunuh saraf dalam jaringan otak. Racun dihasilkan secara spontan oleh organisme hidup yang kerap kali berasal dari hewan atau virus makanan tertentu. Racun ini dapat tertelan, terhirup, disuntikkan, atau diserap melalui kulit. 

Racun pada setiap zat tidak memiliki efek yang sama. Tingkat keracunan yang dihasilkan terdapat pada beberapa dosis tertentu. Biasanya, ada zat yang memiliki dosis beracun lebih mematikan dari yang lainnya, misalnya kalium sianida. Kalium sianida ini dapat merenggut nyawa seseorang. 

Dosis tunggal dalam suatu zat beracun dapat menyebabkan kerusakan jaringan dalam tubuh yang sangat signifikan sehingga mengakibatkan seseorang terserang keracunan akut atau kronis. Selain itu, dosis yang digunakan secara terus-menerus dapat menghasilkan efek samping berbahaya lainnya, salah satunya adalah mengembangkan karsinogen kimia sebagai zat yang melahirkan kanker.  Efek yang ditimbulkan dari keracunan juga dapat bersifat tidak terlalu parah, seperti hanya gatal-gatal, melepuh, radang, perdarahan, kejang, muntah, diare, panca indra kabur, dan kelumpuhan. 

Keracunan juga dapat menyebabkan komplikasi bagi para penderitanya. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah dehidrasi sedangkan komplikasi yang lebih serius adalah sindrom hemolitik uremik (SHU). SHU adalah kondisi yang terjadi karena pecahnya sel darah merah sehingg rentan mengalami gagal ginjal kronis. 

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Polisi Militer Sebut Kopda Muslimin Meninggal karena Keracunan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta Baru Kasus Fortuner Viral Berpelat TNI Tabrak Mobil di Tol Cikampek

1 hari lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Fakta Baru Kasus Fortuner Viral Berpelat TNI Tabrak Mobil di Tol Cikampek

Mobil berpelat dinas TNI yang menabrak mobil lain di Tol Cikampek dikatakan aslinya bukan Fortuner, melainkan Pajero Sport.


Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

9 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan bus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W'
Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.


Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

12 hari lalu

Dini Adni Navastara SKom MSc menunjukkan tampilan aplikasi SahabatCAPD sebagai sistem pendeteksi dan pemantauan dini risiko komplikasi pasien gagal ginjal kronis. ITS.ac.id
Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

ITS gandeng Rumah Sakit Unair untuk mengoptimalkan pemanfaatan data pasien yang relevan guna meningkatkan akurasi dan efektivitas aplikasi.


Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

16 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.


Pemuda Nias Dibunuh Anggota TNI AL yang Menjanjikan Bisa Jadi Bintara, Orang Tua Sudah Habis Puluhan Juta Rupiah

16 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Pemuda Nias Dibunuh Anggota TNI AL yang Menjanjikan Bisa Jadi Bintara, Orang Tua Sudah Habis Puluhan Juta Rupiah

Diajak ikut seleksi dan menjanjikan bisa menjadi bintara pada Desember 2022 lalu, pemuda Nias menjadi korban pembunuhan anggota TNI AL.


Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

18 hari lalu

Minyak Atsiri
Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.


Xenotransplantasi Lagi, Ginjal Babi Dicangkokkan ke Pasien yang Masih Hidup di Amerika

19 hari lalu

Melissa Mattola-Kiatos, RN, Spesialis Praktik Keperawatan, mengeluarkan ginjal babi dari kotaknya untuk persiapan transplantasi. Michelle Rose, RUMAH SAKIT UMUM MASSACHUSETTS
Xenotransplantasi Lagi, Ginjal Babi Dicangkokkan ke Pasien yang Masih Hidup di Amerika

Prosedur cangkok ginjal babi ke pasien telah sebelumnya dilakukan, namun seluruhnya melibatkan orang-orang yang telah divonis mati batang otak.


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

20 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


Banyak Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda, Cek Apa Saja Penyebabnya

20 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Banyak Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda, Cek Apa Saja Penyebabnya

Gagal ginjal biasanya merupakan tahap akhir dari penyakit ginjal dengan kerusakan yang sudah cukup berat atau berlangsung lama.


Penyebab dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diketahui

30 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Penyebab dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diketahui

Penyakit ginjal kronis atau juga disebut gagal ginjal kronis adalah ketika ginjal mengalami kerusakan dalam jangka waktu lama.