TEMPO.CO, Jakarta - Hati-hati, makanan tertentu dapat mengganggu kinerja obat dan banyak orang tidak menyadari bahayanya. Bethanne Brown, profesor praktik farmasi di J.L. Sekolah Farmasi Winkle di Universitas Cincinnati mengatakan informasi ini sebenarnya dapat ditemukan dalam paket yang diterima saat mengambil obat dari apotek. Tetapi, informasi ini dapat hilang dari semua informasi tertulis yang diberikan.
Menurut Brown, berikut lima obat yang tidak boleh dikonsumsi bersama makanan tertentu.
Obat-obatan tertentu dan jeruk bali
Jeruk bali tidak boleh dikonsumsi dengan obat-obatan tertentu, termasuk antihistamin, statin, dan obat-obatan yang mengobati tekanan darah tinggi. "Airnya memungkinkan lebih banyak obat masuk ke dalam darah," kata Shiew Mei Huang dari FDA. Terlalu banyak obat dalam darah mungkin lebih banyak efek samping.
Pengencer darah dan sayuran hijau
Sayuran hijau seperti bayam kaya vitamin K, yang dapat mengganggu kerja pengencer darah. Dokter menyarankan menjaga asupan makanan kaya vitamin K setiap hari. Misalnya, jika makan satu porsi brokoli dalam satu hari, Anda harus makan satu porsi makanan tinggi vitamin K pada hari berikut dan seterusnya. Satu porsi sehari, beberapa hari seminggu, akan membantu menjaga kadar vitamin K.
Pisang dan ACE Inhibitor
Pisang, garam, jeruk, dan sayuran berdaun hijau tidak boleh dikonsumsi dengan ACE inhibitor, yang sering diresepkan untuk mengobati tekanan darah atau gagal jantung.
"Makanan ini semuanya tinggi potasium, yang membantu memberikan sinyal listrik ke sel otot jantung dan sel lain dan mengonsumsinya dengan obat-obatan yang terdaftar dapat meningkatkan jumlah potasium dalam tubuh dan dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur atau jantung berdebar, yang bisa mematikan.
Antidepresan dan anggur
"Salah satu jenis antidepresan yang disebut MAO inhibitor berbahaya bila dicampur dengan makanan atau minuman yang mengandung tiramin," kata Johns Hopkins Medicine. "Ini termasuk bir, anggur merah, cokelat, daging olahan, alpukat, dan beberapa jenis keju."
Alkohol dan obat apapun
Alkohol tidak boleh dicampur dengan jenis obat resep, para ahli memperingatkan. “Jika sedang mengonsumsi obat antidepresan, obat anti kecemasan seperti Xanax, obat diabetes, obat flu dan pilek, beta-blocker, atau obat tidur, bisa berbahaya," kata ahli gizi terdaftar Keri Glassman. Alkohol juga akan meningkatkan efek samping obat, dari sakit perut hingga mengantuk. Penderita diabetes mungkin mengalami gula darah rendah.
Baca juga: Agar Tak Salah Kaprah, Ini Pengetian Obat Keras dan Ciri Obat Daftar G