Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Hepatitis yang Paling Banyak di Asia Tenggara

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHepatitis termasuk masalah kesehatan yang mendapat perhatian besar di dunia. Istilah hepatitis mengacu pada salah satu dari lima bentuk penyakit, masing-masing disebabkan oleh virus yang berbeda. Penyakit ini disebut hepatitis A sampai E. 

Lantas, hepatitis jenis apa yang menempati kasus paling tinggi di Asia Tenggara? Dari lima jenis, Hepatitis A dan E menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Hepatitis B, C, dan D menyebar melalui darah dan produk darah, jarum suntik yang terkontaminasi, dan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. 

Gejala hepatitis adalah mual, muntah, kram perut, dan penyakit kuning. Orang yang terinfeksi memiliki kemungkinan tidak menunjukkan gejala sama sekali tetapi masih dapat menyebarkan penyakit. Tingkat keparahan penyakit bervariasi, tidak hanya menurut jenisnya tetapi juga antara orang yang terinfeksi dengan jenis virus hepatitis yang sama. 

Kasus tertinggi di Asia Tenggara adalah hepatitis B. Virus ini ditemukan di seluruh dunia dalam frekuensi yang berbeda. Selain di Asia Tenggara, juga tertinggi di Afrika, sebagian besar Timur Tengah, pulau-pulau Pasifik Selatan dan Barat, Meksiko, dan Amerika Tengah. Virus hepatitis B (HBV) menyebar melalui cairan tubuh. 

Dikutip dari Penn Medicine, HBV dapat menyebabkan infeksi kronis yang mengakibatkan penyakit hati aktif yang mengarah ke sirosis atau kanker dan kematian dini. Tidak semua penderita menunjukkan gejala. Jika mengalami gejala dapat memakan waktu hingga enam bulan untuk berkembang. 

Orang dapat terpapar HBV melalui seks bebas dan transfusi darah. Berbagi jarum dan pisau cukur yang terkontaminasi juga bisa pemicu. Saat bepergian, Anda harus ingat jarum yang terkontaminasi tidak hanya ditemukan di kalangan pengguna narkoba atau di rumah sakit tetapi juga di salon tato dan klinik akupunktur. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Risiko cedera akibat kecelakaan, terutama dari kecelakaan lalu lintas, jauh lebih tinggi bagi para turis daripada orang-orang di lingkungan sendiri. Cedera ini memerlukan perawatan medis yang melibatkan suntikan, infus, atau transfusi darah, yang meningkatkan risiko terkena HBV. 

Turis lansia, terutama yang memiliki masalah jantung, memerlukan perawatan medis yang melibatkan risiko paparan yang sama. Vaksin Hepatitis B tersedia dan dianggap aman untuk semua orang. Semua turis internasional harus menerima vaksin ini sebelum keberangkatan. 

Vaksin membutuhkan tiga dosis, biasanya diberikan selama periode 6-18 bulan. Namun, jadwal efektif yang dipercepat dari tiga dosis adalah 21 hari. Ketika jadwal dipercepat digunakan, disarankan untuk mendapatkan vaksin booster yang diberikan 12 bulan kemudian. 

Vaksin kombinasi HAV/HBV juga tersedia dan dapat diberikan. Vaksin HBV dapat digunakan untuk mengobati orang yang telah terpapar HBV untuk mencegah penyakit berkembang.

Baca juga: Ketahui 5 Jenis Hepatitis: Semuanya Mempengaruhi Hati Anda

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

6 jam lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

4 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

29 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.


Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

30 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

Spesialis penyakit dalam menyebut pentingnya mewaspadai fase kritis pada pasien demam berdarah dengue (DBD). Perhatikan tiga fase berikut.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

34 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

35 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

Rotavirus adalah penyebab terbanyak kasus diare pada bayi dan anak berusia di bawah 2 tahun, yaitu sebanyak 90 persen.


Macam-Macam Virus yang Perlu Anda Ketahui

36 hari lalu

Macam-macam Virus. freepik.com
Macam-Macam Virus yang Perlu Anda Ketahui

Virus merupakan organisme mikroskopis yang dapat menyebabkan infeksi dan mengakibatkan penyakit pada manusia serta makhluk hidup lainnya.


Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

40 hari lalu

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.


Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

42 hari lalu

Petugas menyiapkan alat Radioterapi Linear Accelerator, (LINAC) Elekta Versa HD di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Pada HUT Ke-51 RSPP, rumah sakit tersebut meresmikan fasilitas Radioterapi Linac untuk penanganan penyakit kanker dengan komplikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan pasien pulih lebih cepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.