TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak dan konselor laktasi dr. Jeanne-Roos Tikoalu, menenkankan dukungan yang diberikan dari lingkungan sekitar kepada ibu turut berperan dalam keberhasilan menyusui.
“ASI adalah makanan yang terbaik untuk anak-anak kita. Dengan dukungan yang baik, baik dari lingkungan kecil maupun besar serta adanya edukasi-edukasi, tentu keberhasilan menyusui bisa didapat,” kata lulusan Universitas Indonesia itu, Senin, 1 Agustus 2022.
Ia mengatakan bentuk dukungan dan edukasi pada ibu menyusui merupakan hal yang digarisbawahi pada tema peringatan Pekan ASI Sedunia 2022. Menurut Jeanne-Roos, dukungan pertama perlu diberikan oleh suami mulai dari langkah sederhana dengan membantu meringankan tugas rumah tangga yang biasanya dibebankan pada istri.
“Pada saat ibu hamil, mungkin dia masih bisa mengerjakan. Tapi pada saat ibu menyusui, kita tahu menyusui itu tidaklah sesimpel menyusui sesudah itu selesai, pasti akan merasakan haus, lelah, kemudian harus bangun tengah malam,” kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah itu.
Selain itu, bentuk dukungan lain yang dapat diberikan suami yaitu melakukan pijat oksitosin untuk melancarkan keluarnya ASI dari payudara ibu. Dengan pijat oksitosin, ibu akan merasa nyaman dan dihargai di samping kontraksi otot saluran ASI dapat bekerja dengan lancar sehingga mendorong produksi ASI.
“Kalau ibu nyaman, oksitosinnya berjalan dengan baik sehingga kontraksi otot saluran ASI berjalan dengan baik. Untuk itu, salah satu yang mendukung adalah membuat ibu nyaman dengan minum air hangat, mandi air hangat, kemudian dikompres dulu. Suami juga dapat membantu dengan pijat oksitosin,” jelas Jeanne-Roos.
Selain suami, dukungan unsur keluarga lain, seperti pihak nenek dan kakek atau mertua, juga dibutuhkan dalam rangka mencapai keberhasilan menyusui pada ibu. Jeanne-Roos mengingatkan agar pihak nenek atau mertua tak terburu-buru memutuskan untuk memberi susu formula apabila ASI dinilai belum keluar secara melimpah.
“Dukungan itu kelihatannya sepele tapi sangat besar artinya buat ibu menyusui,” ujarnya.
Jeanne-Roos menjelaskan susu formula memang memiliki kandungan lemak, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan bayi. Sayangnya, kandungan antibodi pada ASI tidak bisa digantikan oleh susu formula.
“ASI memberikan antibodi yang dapat mencegah anak dari berbagai kemungkinan penyakit dan infeksi, lebih mudah dicerna, membuat anak cerdas, dan berefek positif pada kemampuan kognitif anak,” katanya.
Selain keluarga, ia juga menekankan pentingnya dukungan yang diberikan oleh pihak lain, mencakup tenaga kesehatan, kelompok pendukung ASI, hingga kelompok luar seperti penyediaan ruang menyusui di kantor dan ruang publik lain. Ia juga mengatakan kondisi ibu bekerja dan terinfeksi COVID-19 diharapkan tidak membuat berhenti memberikan ASI.
“Harapan saya, semua ibu yang melahirkan bisa menyusui bayinya. Itu sebabnya Pekan ASI Sedunia temanya edukasi dan support bagi ibu hamil serta ibu menyusui,” tegasnya.
Baca juga: