Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Arti Warna Feses

image-gnews
Ilustrasi wanita di toilet. Shutterstock
Ilustrasi wanita di toilet. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Feses merupakan produk buangan saluran pencernaan yang dikeluarkan melalui anus. Proses pembuangan kotoran ini dapat terjadi setiap satu atau beberapa kali dalam sehari. Feses mengeluarkan bau yang tidak sedap karena adanya aktivitas mikroba. Mikroba tersebut menghasilkan senyawa seperti indole, skatole, dan thiol. 

Tekstur dari feses manusia pun berbeda - beda. Ada yang keras atau padat, semi padat, dan ada yang cair. Warna coklat pada feses disebabkan karena adanya kombinasi empedu dan bilirubin yang berasal dari sel darah mati. 

Awalnya, ketika masih bayi, feses hanya mengandung empedu sehingga warna fese kuning kehijauan. Ketika bayi sudah diberikan ASI, maka feses pun akan berubah warna menjadi kuning pucat dan tidak berbau busuk. Lalu, ketika bayi mulai makan, tubuh akan memproduksi bilirubin dari sel darah merah yang mati, sehingga feses akan berwarna kecoklatan.

Bagi orang yang normal atau sehat, umumnya feses berwarna kecoklatan, memiliki tekstur yang lembut tapi tidak cair, berbau tidak sedap, tidak merasa sakit saat buang air besar (BAB), dan frekuensinya normal satu hingga tiga kali sehari.

Perubahan warna pada feses dapat disebabkan karena makanan yang Anda konsumsi. Perubahan warna pada feses juga dapat memberikan tanda adanya gangguan pada kesehatan Anda. Dilansir dari WebMD, berikut ini arti warna feses:

1. Feses berwarna hijau 

Feses berwarna hijau dapat disebabkan karena Anda mengonsumsi makan berwarna hijau. Misalnya, sayuran hijau seperti bayam, kangkung, atau makanan dengan pewarna hijau serta suplemen penambah zat besi. 

Feses kehijauan yang berasal dari makanan dapat terjadi karena usus terlalu cepat dalam menyerap makanan sehingga empedu yang biasanya menyerap lemak tidak sempat berubah warna menjadi coklat. 

2. Feses berwarna kuning

Umumnya bayi dengan feses kuning normal terjadi karena mereka belum memproduksi bilirubin. Namun bila orang dewasa mengeluarkan feses berwarna kuning perlu diperhatikan. Feses kuning dapat disebabkan karena Anda mengonsumsi makanan berlemak lebih. Feses kuning juga menandakan Anda terkena penyakit celiac yang membuat tubuh tidak bisa mengolah protein. Bila Anda mengalami gejala ini sebaiknya Anda bertanya pada ahlinya. 

3. Feses berwarna putih, pucat atau coklat kemerahan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Feses pucat atau berwarna coklat kemerahan (mirip tanah liat) dapat disebabkan karena efek samping dari obat-obatan. Penyebab lain adalah dikarenakan kurang empedu dalam proses pengolahan feses. Hal tersebut berarti ada permasalahan di hati yang menyumbat empedu untuk keluar bersama bilirubin. Contoh penyakit hati titu adalah batu empedu, hepatitis, dan adanya tumor.

4. Feses berwarna hitam

Bayi akan mengeluarkan kotoran berwarna hitam setelah beberapa hari mereka lahir. Pada orang dewasa feses hitam dapat disebabkan karena konsumsi obat-obatan. Penyebab lain dari feses yang berwarna hitam ini adalah adanya penyakit yang menyerang tubuh seperti pendarahan akibat maag, luka di kerongkongan, tumor di saluran pencernaan, dan kanker. 

5. Feses berwarna kemerahan 

Bila feses Anda berwarna merah jangan khawatir. Ingat kembali makanan apa yang sebelumnya Anda konsumsi. Makanan penyebab feses berwarna merah adalah tomat, soda merah, dan makanan mengandung gelatin. Warna merah juga bisa disebabkan karena penyakit seperti tumor non kanker, wasir, peradangan di usus besar, dan kanker. 

6. Feses berwarna oranye 

Feses berwarna oranye dapat disebabkan karena Anda mengonsumsi jeruk, wortel, labu, dan ubi. Selain itu feses oranye juga disebabkan karena Anda mengonsumsi antibiotik.

MELINDA KUSUMA NINGRUM 

Baca juga: Peneliti Buat Pil Obat Pencernaan dari Feses

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

1 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

4 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Pilihan Tren Warna untuk Musim Panas 2024

6 hari lalu

ilustrasi fashion anak (pixabay.com)
Pilihan Tren Warna untuk Musim Panas 2024

Memilih pakaian dengan corak dan warna pada musim yang tepat dapat berdampak pada persepsi dalam hal gaya dan mode.


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

22 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh


Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

23 hari lalu

Ilustrasi membangunkan sahur. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

Viral video keributan sekelompok pemuda dengan warga yang menegur cara membangunkan sahur yang dinilai terlalu mengganggu


Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

24 hari lalu

Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

Seorang ibu tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah hingga akhirnya tewas karena kelaparan demi liburan sendirian.


ZTE Changxing 60 Diluncurkan di China, Desainnya Mirip Ponsel Flagship Lawas Huawei

29 hari lalu

chip.co.id
ZTE Changxing 60 Diluncurkan di China, Desainnya Mirip Ponsel Flagship Lawas Huawei

Ponsel ZTE Changxing 60 dilengkapi chipset UNISOC T7520 yang dipasangkan dengan RAM LPDDR4X hingga 6GB dan penyimpanan UFS 3.1 128GB.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

31 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

35 hari lalu

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem
Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.


Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

37 hari lalu

Relawan Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa memeriksa kesehatan ibu menyusui penyintas Covid-19 di RW 07 Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 5 Agustus 2021. Monitoring dan edukasi kesehatan ini dilakukan dalam rangka Pekan ASI Sedunia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa Ramadan, ada alasan medis dibaliknya.