TEMPO.CO, Jakarta -Vitamin B12 adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk proses sintesis DNA, produksi energi, dan fungsi sistem saraf pusat. Meskipun vitamin ditemukan dalam banyak makanan, insufisiensi dan defisiensi B12 relatif umum terjadi.
Hal ini sering disebabkan oleh asupan makanan yang terbatas, malabsorpsi dan kondisi medis tertentu. Ada beberapa simptom kekurangan vitamin B12, namun sayangnya kekurangan B12 sering diabaikan dan salah didiagnosis.
Dilansir dari healthline, penelitian menunjukkan bahwa hingga 20 persen orang di atas usia 60 tahun di Amerika Serikat dan Inggris kekurangan vitamin ini. Karena kemampuan menyerap B12 dari makanan menurun seiring bertambahnya usia, defisiensi lebih sering terjadi pada lansia. Namun, tidak menutup kemungkinan anak-anak dan orang dewasa termasuk ibu hamil dan menyusui, tidak dapat mengalami defisiensi B12.
Gejala Kekurangan Vitamin B12
Sebagai referensi, kadar B12 di atas 300 pg/mL dianggap normal, kadar 200-300 pg/mL dianggap batas, dan kadar di bawah 200 pg/mL dianggap kurang. Berikut beberapa gejala bila mengalami kekurangan vitamin B12.
- 1. Kelelahan
Jika kadar vitamin B12 rendah, kemungkinan besar tubuh akan merasa lelah. Sebab sel-sel tubuh membutuhkan B12 untuk berfungsi dengan baik. Kadar B12 yang tidak memadai dapat menurunkan produksi sel darah merah normal, yang dapat mengganggu pengiriman oksigen ke tubuh.
Secara khusus, kekurangan B12 atau folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik . Kondisi ini menyebabkan pembentukan sel darah merah yang besar, abnormal, dan belum matang serta gangguan sintesis DNA.
- 2. Kulit pucat atau kuning
Tanda lain yang dapat menunjukkan kekurangan B12 adalah kulit pucat atau kuning. Anemia yang berhubungan dengan defisiensi B12 dapat membuat kulit pucat karena kurangnya sel darah merah yang sehat dan matang di dalam tubuh.
Kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan kondisi yang disebut penyakit kuning, yang membuat kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan. Warna ini disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin, produk limbah yang dibuat ketika tubuh memecah sel darah merah.
- 3. Sakit kepala
Kekurangan B12 dapat menyebabkan efek samping neurologis, termasuk sakit kepala. Faktanya, sakit kepala adalah salah satu gejala yang paling sering dilaporkan terkait defisiensi B12 pada orang dewasa dan anak-anak.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering mengalami sakit kepala tertentu lebih cenderung memiliki kadar B12 yang rendah.
- 4. Gejala depresi
B12 amat penting untuk mendukung sistem saraf pusat, sehingga kekurangan vitamin ini dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Memiliki kadar B12 yang rendah dapat menyebabkan peningkatan kadar asam amino yang mengandung belerang yang disebut homosistein yang berkontribusi pada perkembangan depresi dengan meningkatkan stres oksidatif, kerusakan DNA, dan kematian sel dalam tubuh.
- 5. Masalah pada perut
Dilansir dari my.clevelandclinic.org, kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan diare, mual, konstipasi, kembung , gas, dan gejala gastrointestinal lainnya. Gejala ini dapat dirasakan orang dewasa dan anak-anak. Namun, gejala ini tidaklah spesifik dan dapat disebabkan oleh faktor lain, seperti intoleransi makanan, obat-obatan, dan diare.
ANNISA FIRDAUSI
Baca juga : Deretan Makanan yang Menjadi Sumber Utama Penghasil Vitamin B12