Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perlunya Rutin Lakukan Meditasi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Pria Meditasi. stopsatressandanxiety.com
Ilustrasi Pria Meditasi. stopsatressandanxiety.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Latihan meditasi menitikberatkan pada memfokuskan perhatian, pikiran, dan juga napas untuk meningkatkan kesadaran. Jenis meditasi cukup beragam, seperti meditasi pernapasan hingga  spiritual. Manfaat meditasi selain meningkatkan kesadaran juga bisa mengurangi stres dan kecemasan. 

Ternyata, meditasi juga bermanfaat bagi kesehatan mental. Berikut manfaat meditasi bagi kesehatan mental dilansir dari Forbes dan Healthline.

Mengurangi stres 
Salah satu manfaat utama meditasi adalah mengurangi stres. Banyak orang melakukan demi tujuan tersebut sehingga meditasi lebih dikenal dengan manfaat ini daripada manfaat unggul lainnya. Stres mental dan fisik umumnya meningkatkan kadar hormon kortisol, yang berakibat pada terganggunya kualitas tidur, meningkatkan kecemasan, membuat tubuh mudah lelah, dan meningkatkan tekanan darah rendah. Meditasi kesadaran yang dilakukan rutin selama delapan minggu dapat mengurangi respons peradangan yang disebabkan oleh stres. 

Mengontrol kecemasan 
Meditasi membantu mengurangi stres, juga berpengaruh pada kecemasan yang turut berkurang. Penelitian menunjukan, meditasi rutin selama delapan minggu dapat membantu mengurangi gejala kecemasan, juga berpengaruh pada peningkatan perasaan nyaman, peningkatan reaktivitas stres, dan berkurangnya tekanan. 

Meningkatkan kesadaran diri 
Kesadaran diri juga penting dalam kesehatan mental dan meditasi dapat meningkatkan kesadaran diri karena meditasi menciptakan kebiasaan untuk fokus. Penelitian juga menunjukkan meditasi dapat meningkatkan kontrol impuls dan meningkatkan kualitas hubungan dengan orang lain. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengatur suasana hati 
Seiring dengan rutinnya orang bermeditasi, emosi akan lebih terjaga. Meditasi biasanya mencakup pengaturan napas dan perhatian yang menyebabkan reaksi yang kurang impulsif. Orang yang rutin berlatih meditasi secara teratur memiliki kemampuan lebih untuk mengatur suasana hati. 

Meningkatkan daya ingat
Selain mengurangi stres, menurut penelitian, meditasi juga dapat membantu meningkatkan kekuatan daya ingat. Hal itu terjadi ketika melakukan meditasi, otak akan menghasilkan lebih banyak materi abu-abu yang penting untuk kesehatan otak, melindungi bagian otak yang terhubung dengan memori. Ini juga berkaitan dengan kemampuan manusia untuk mengontrol gerakan dan emosi. Melakukan meditasi selama 30 menit dalam sehari selama delapan minggu dapat meningkatkan lebih banyak produksi materi abu-abu.

Baca juga: 5 Kiat Melakukan Meditasi Berjalan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

4 jam lalu

Ilustrasi orang lupa
Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

19 jam lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

1 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

2 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

2 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

2 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

Pekerjaan paling umum dengan tuntutan kognitif tertinggi yang bantu lindungi otak dari masadalah daya ingat adalah mengajar.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

3 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

5 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

6 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.