TEMPO.CO, Jakarta - Menguap identik dengan mengantuk dan dapat terjadi pada manusia, anjing, kera, burung, dan hampir semua spesies vertebrata selain jerapah. Ternyata, menguap punya manfaat sendiri.
Berikut tiga manfaat potensial menguap yang bisa membawa hal baik, dilansir dari Psychology Today.
Baca Juga:
Meningkatkan kinerja atletik
Menguap membuat orang merasa lebih baik. Sejauh ini, menguap tidak meningkatkan kadar oksigen secara keseluruhan namun dapat berguna dalam pelatihan pernapasan. Ada tingkat pelepasan CO2 (karbon dioksida) yang bermanfaat secara langsung tetapi tingkat itu dapat dicapai dengan tiga siklus pernapasan besar.
Meningkatkan aktivitas area kecil otak
Berdasarkan studi pemindaian otak, menguap meningkatkan aktivitas area kecil otak yang disebut prekuneus, yang berperan penting dalam orientasi spasial, memori, dan kesadaran. Jadi, menguap dapat membantu fokus dan perhatian. Menguaplah sebanyak mungkin dalam sehari, baik ketika bangun, menghadapi masalah yang sulit di tempat kerja, bersiap untuk tidur, dan kapan pun Anda merasa marah, cemas, atau stres karena setelah itu mampu fokus kembali.
Fungsi sosial
Ada fungsi sosial menguap. Menguap merupakan isyarat sosial untuk menghindari suatu keadaan tergantung pada situasinya, bisa juga merupakan panggilan untuk kewaspadaan. Dalam perjalanan keluarga, misalnya, seorang pengemudi yang menguap merupakan sinyal penting ia perlu istirahat. Efek kewaspadaan menguap ditunjukkan dari sebuah penelitian. Orang yang menyaksikan menguap lebih mungkin untuk mendeteksi ancaman di lingkungan daripada yang tidak.
Menguap memiliki fungsi pensinyalan yang berbeda, ada interaksi signifikan untuk mendeteksi keadaan. Fungsi pensinyalan ini sebenarnya dapat melampaui kewaspadaan dan empati. Namun, anak-anak dengan gangguan spektrum autisme tampaknya memiliki gangguan kemampuan untuk menguap secara menular. Orang yang menguap terlalu banyak kemungkinan menderita menguap patologis, yang dipicu penyakit atau reaksi yang merugikan terhadap pengobatan.
Menguap yang tidak normal juga dikaitkan dengan migrain parah, depresi klinis, dan stroke berat. Orang yang memakai antidepresan, khususnya serotonergik seperti Prozac, juga dapat menderita kondisi ini. Terlepas dari hal tersebut, menguap bukan hanya cara yang baik untuk mencegah tertidur di malam hari jika sedang bekerja tetapi juga dapat membantu fokus untuk memaksimalkan kinerja dan menjaga tetap aman di lingkungan yang kurang aman.
Baca juga: Bukan Cuma Mengantuk, Menguap Ternyata Bisa karena Menular