TEMPO.CO, Jakarta - New Balance mengumumkan menggunakan standar Green Leaf khusus untuk koleksi sepatu. Salah satu koleksi tersebut adalah Fresh Foam X 1080v12. Poliester dan kulit adalah dua material utama yang digunakan dan bagi New Balance, dua bahan tersebut berdampak paling tinggi tehadap iklim. Inisiatif ini dirancang dalam rangka membantu mendukung tujuan New Balance untuk menggunakan 50 persen poliester daur ulang dan 100 persen kulit pilihan pada tahun 2025.
“Membuat produk New Balance dengan cara yang lebih bertanggung jawab adalah hal yang berkelanjutan,” kata Cynthia Maletz selaku Director of Product Creation Platforms for New Balance dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 6 Agustus 2022. “Kami melanjutkan upaya Green Leaf dengan membuat model alas kaki volume tertinggi kami, menempatkan upaya kami di mana dampaknya akan menjadi yang terbesar,” katanya.
Dalam koleksi Musim Semi 2022, sekitar 19 persen volume alas kaki New Balance berasal dari bahan terbaru, serta lebih dari 60 persen volume pakaian inline, akan memenuhi standar green leaf. Standar green leaf fokus pada percepatan perubahan sistemik dan mendorong efisiensi menuju pengurangan dampak lingkungan material New Balance. Memilih untuk menggunakan bahan yang ramah lingkungan adalah salah satu cara terbesar dan paling cepat dapat memberikan dampak terhadap lingkungan. New Balance memulai debut standar green leaf untuk pakaian pada tahun 2020 dan akan terus memperluas dan meningkatkan jumlah produk dan kategori produk dengan bahan yang ramah lingkungan dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.
Standar green leaf New Balance adalah dengan menggunakan material yang ramah lingkungan di seluruh produk alas kaki dan pakaiannya. Pakaian yang memenuhi standar green leaf New Balance, setidaknya 50 persen bahan pakaian tersebut berasal dari bahan yang ramah lingkungan. Untuk alas kaki yang memenuhi standar green leaf New Balance, setidaknya 50 persen bahan di bagian atasnya bersumber dari bahan yang ramah lingkungan, dan setidaknya satu bahan di bagian tengah atau outsole menggunakan sekitar 3 persen bahan berbasis bio atau 5 persen bahan daur ulang. New Balance mempertimbangkan bahan yang ramah lingkungan berdasarkan karakteristik fisiknya (misalnya, poliester daur ulang) atau berdasarkan praktik pengadaan yang lebih berkelanjutan sepertii dari kulit yang bersumber dari LWG Gold rated tanneries.
“New Balance dengan senang hati menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan yang memenuhi standar green leaf di seluruh alas kaki dan pakaiannya,” kata Laura Wittman, selaku New Balance VP of Responsible Leadership and Corporate.
Pelari menggunakan New Balance seri Fresh Foam X 1080v12/New Balance
“Penting bagi kami untuk menyediakan alat intuitif kepada konsumen, seperti standar green leaf New Balance, yang dapat membantu mereka memilih produk yang selaras dengan nilai-nilai mereka, dengan tujuan menciptakan perubahan sistemik dan dampak positif dalam industri fashion.”
Fresh Foam X 1080v12 memberikan pengalaman underfoot paling lembut dan ringan. Hal itu memberikan kenyamanan, daya tahan, serta bantalan dan performa yang lebih baik bagi pelari. Sepatu ini bisa digunakan untuk segala tingkatan lari mulai dari latihan harian dan race.
Fresh Foam X 1080v12 adalah model sepatu lari yang khas yang menjadikan pengalaman berlari paling nyaman dan menyenangkan dengan siluet yang ekspresif serta modern. 1080v12 menyempurnakan rasio bantalan, berat, dan fleksibilitas yang membuat 1080 sangat mudah beradaptasi dengan tekanan yang terjadi selama setiap lari. Teknologi bantalan Signature Fresh Foam X dipasangkan dengan bagian atas rajutan ringan yang direkayasa, berfokus pada sirkulasi udara dan peregangan, serta elemen pendukung strategis.
Baca: Liverpool Rilis Jersey Baru, Ganti Sponsor dari New Balance ke Nike