Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya BPA pada Plastik bagi Kesehatan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi botol minum (pixabay.com)
Ilustrasi botol minum (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan kemasan plastik padat, baik sebagai tempat penyimpanan makanan, botol minuman, botol susu, semakin meningkat. Namun, di balik penggunaan kemasan plastik, ada bahaya yang mengancam kesehatan bila masyarakat abai pada jenis serta kandungan yang terdapat di dalam plastik tersebut.

Terkait dengan hal ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengimbau untuk lebih memperhatikan jenis serta kandungan pada plastik kemasan untuk makanan dan minuman.

“Selama ini masyarakat hanya menyoroti jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi terhadap kesehatan namun mengabaikan pengaruh kemasan makanan atau minuman tersebut serta kandungan dalam kemasan terhadap kesehatan," ujar Sekjen PB IDI, dr. Ulul Albab, Sp.OG.

Data dari Kementerian Perindustrian menyebutkan sekitar 78 persen industri menggunakan plastik untuk makanan dan minuman kemasan. Sementara sekitar 16,5 persen sisanya digunakan untuk kemasan minuman berkarbonasi.

Salah satu hal yang menjadi perhatian IDI adalah penggunaan plastik dengan kandungan Bisfenol-A (BPA) pada kemasan plastik polikarbonat (PC) yang berpotensi berdampak pada kesehatan. BPA (Bisfenol-A) adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membuat sejenis plastik polikarbonat, sering digunakan untuk (Food Contact Materials (FCM) seperti kemasan air galon atau sebagai resin epoksi dalam lapisan pelindung kaleng untuk pangan atau minuman. Oleh sebab itu, PB IDI mendukung regulasi pelabelan BPA pada kemasan plastik sehingga mudah untuk memilah dan tentu saja dapat lebih waspada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahaya BPA
Ketua Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Tidak Menular PB IDI, Dr. Agustina Puspitasari, Sp.Ok, SubSp. BioKO(K), menyampaikan secara global BPA banyak digunakan pada produk-produk seperti botol air yang dapat digunakan kembali, plastik polikarbonat, plastik pengemas, pelapis kaleng makanan, pipa air. Namun, yang penjadi perhatian adalah migrasi partikel BPA ke dalam makanan atau minuman yang bersinggungan langsung pada kemasan primernya dapat meningkatkan dampak risiko kesehatan yang timbul dari pemakaian kemasan plastik dengan BPA.

Agustina menjelaskan berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan paparan BPA mempengaruhi fisiologi yang dikendalikan oleh endokrin, kelenjar prostat, dan perkembangan otak pada janin, bayi, dan anak-anak. Hal ini juga mempengaruhi kesehatan dan perilaku anak. Penelitian lain juga menunjukkan kemungkinan hubungan antara BPA dengan peningkatan tekanan darah, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular. 

Baca juga: Bahaya Puntung Rokok yang Dibuang Sembarangan bagi Lingkungan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terpopuler Bisnis: Menkes Soroti Asimetri Informasi di Industri Kesehatan, Pizza Hut Terdampak Isu Boikot Produk Israel

4 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemaparan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Rapat tersebut membahas isu faktual Penanganan korban Gangguan Ginjal Akut (GGAPA), penanganan penyakit menular di Indonesia seperti dengue, tuberkulosis, monkey pox, hepatitis, dan penanganan penyakit tidak menular seperti kesehatan jiwa, diabetes, dan kanker, serta penanganan beberapa kasus malpraktik di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terpopuler Bisnis: Menkes Soroti Asimetri Informasi di Industri Kesehatan, Pizza Hut Terdampak Isu Boikot Produk Israel

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 8 Desember 2023 antara lain tentang Budi Gunadi menyoroti asimestri informasi di industri kesehatan.


Budi Gunadi Soroti Asimetri Informasi di Industri Kesehatan: Biaya Operasi Usus Buntu Bisa Beda 10 Kali Lipat

1 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemaparan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Rapat tersebut membahas isu faktual Penanganan korban Gangguan Ginjal Akut (GGAPA), penanganan penyakit menular di Indonesia seperti dengue, tuberkulosis, monkey pox, hepatitis, dan penanganan penyakit tidak menular seperti kesehatan jiwa, diabetes, dan kanker, serta penanganan beberapa kasus malpraktik di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis
Budi Gunadi Soroti Asimetri Informasi di Industri Kesehatan: Biaya Operasi Usus Buntu Bisa Beda 10 Kali Lipat

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyoroti asimestri informasi di industri kesehatan saat ini.


Kenapa Banyak Penyakit Muncul saat Musim Hujan? Ini Penjelasan Dosen UM Surabaya

1 hari lalu

Ilustrasi sakit flu. Shutterstock.com
Kenapa Banyak Penyakit Muncul saat Musim Hujan? Ini Penjelasan Dosen UM Surabaya

Musim hujan menyebabkan terjadinya berbagai penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri virus maupun parasit.


Mengapa Makanan Ultra Proses Harus Dihindari?

2 hari lalu

Ilustrasi susu kocok (milkshake) dan burger. Shutterstock
Mengapa Makanan Ultra Proses Harus Dihindari?

Makanan ultra proses mengandung kadar gula yang tinggi, bahan tambahan buatan, karbohidrat olahan, dan lemak trans.


Jaringan Ekspor Diperluas, Industri Plastik Raih Daya Saing

2 hari lalu

Jaringan Ekspor Diperluas, Industri Plastik Raih Daya Saing

Ekspor plastik intermediate dan plastik hilir meningkat sebesar 19,1%, mencapai USD1,31 miliar.


Le Minerale Serahkan 5 Mobil Tambahan ke POPI, Bantu Tingkatkan Recycle Rate

3 hari lalu

Le Minerale Serahkan 5 Mobil Tambahan ke POPI, Bantu Tingkatkan Recycle Rate

Galon sekali pakai bukanlah masalah di lapangan, justru menjadi berkah bagi teman-teman pengumpul dan bagi recycler.


Pensiun karena Masalah Kesehatan, Bagaimana Kondisi Casey Stoner Sekarang?

3 hari lalu

Casey Stoner saat masih berkarier di MotoGP. AP/Shuji Kajiyama
Pensiun karena Masalah Kesehatan, Bagaimana Kondisi Casey Stoner Sekarang?

Karier Casey Stoner di MotoGP berakhir lebih awal karena masalah kesehatan pada musim 2012. Bagaimana kondisinya saat ini?


Alibaba Alihkan Fokus dari Riset Kuantum ke AI Bidang Kesehatan dan Pertanian

9 hari lalu

Alibaba Cloud meluncurkan serangkaian alat kecerdasan buatan (AI) khusus industri pada Konferensi Apsara tahunan di Hangzhou, Tiongkok. (Gizmochina)
Alibaba Alihkan Fokus dari Riset Kuantum ke AI Bidang Kesehatan dan Pertanian

Langkah ini menandakan perubahan signifikan dalam fokus Alibaba terhadap kecerdasan buatan (AI)


RPP Kesehatan Atur Pengendalian Rokok, Juru Bicara Sri Mulyani: Kami Ikut Beri Masukan

9 hari lalu

Juru Bicara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo, saat ditemui di acara Indonesia Digital Summit 2023 di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, pada Selasa, 28 November 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
RPP Kesehatan Atur Pengendalian Rokok, Juru Bicara Sri Mulyani: Kami Ikut Beri Masukan

Jubir Sri Mulyani menyatakan Kemenkeu selama ini aktif memberi masukan dalam penggodokan RPP Kesehatan.


Cukai Plastik dan Minuman Berpemanis Belum Pasti Diterapkan 2024, DJBC: Tergantung Situasi

9 hari lalu

Karyawan melintas di depan lemari pendingin minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. Produk yang kena cukai meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau saset. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Cukai Plastik dan Minuman Berpemanis Belum Pasti Diterapkan 2024, DJBC: Tergantung Situasi

Kebijakan pengenaan cukai plastik dan minuman berpemanis dalam kemasan belum jelas kapan akan diterapkan. Apa kata Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?