Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Terlalu Sering Makan Mi Instan, Cek Bahayanya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi mi instan (Pixabay.com)
Ilustrasi mi instan (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak penggemar mi instan di Indonesia  karena makanan ini sederhana dan punya cita rasa yang nikmat, praktis, serta mengenyangkan. Terlebih, cara memasaknya juga tidak susah. 

Ada banyak sekali varian rasa mi instan, bahkan mi produksi perusahaan lokal banyak diekspor ke berbagai penjuru dunia, seperti negara-negara Eropa, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan negara tetangga di Asia. Di balik kemudahannya, mi instan ternyata menyimpan banyak efek buruk bagi kesehatan. Berikut bahayanya menurut Healthline dan Thailandmedicalnews

Sulit dicerna dan bisa menyebabkan kanker 
Selain praktis, mi instan juga salah satu panganan yang awet disimpan berbulan-bulan tanpa lemari pendingin karena menggunakan bahan kimia dan pengawet Bulyted hydroxyanisole (BHA) dan Butylhydroquinone (TBHQ). Dua jenis pengawet ini bersifat karsinogenik atau bisa menyebabkan kanker. Bahan kimia yang bersifat karsinogenik juga bisa menyebabkan asma, kecemasan, dan jika dikonsumsi jangka panjang bisa menyebabkan diare karena makan mi instan dapat membebani sistem pencernaan yang karena sulit dicerna. 

Mengandung MSG yang berbahaya bagi kesehatan otak 
Ada dua penelitian yang membahas dampak monosodium glutamate (MSG) bagi otak. Beberapa peneliti menyebutkan MSG dapat membahayakan kesehatan otak. Penelitian lain bahkan menemukan MSG dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel-sel otak. Akan tetapi, penelitian lain menunjukkan MSG hanya sedikit berdampak buruk pada otak. Meskipun demikian, penelitian yang lain menyebutkan mengonsumsi MSG dalam jumlah banyak bisa menyebabkan obesitas, sakit kepala, juga mual. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meningkatkan risiko penyakit jantung
Penelitian dalam Journal of Nutrition menyebutkan orang yang sering mengonsumsi mi instan berisiko lebih besar mengalami sindrom metabolik daripada yang jarang. Sindrom metabolik adalah kondisi kesehatan dengan gejala obesitas sentral, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol rendah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, juga stroke. 

Menyebabkan tekanan darah tinggi 
Mi instan memang sahabat terbaik saat tengah bulan atau keadaan keuangan sedang tidak baik. Namun makan mi instan dalam jumlah banyak ternyata bisa memicu tekanan darah tinggi karena mengandung banyak garam. Mengonsumsi garam atau natrium terlalu banyak dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Sebuah penelitian tentang darah tinggi di Amerika Serikat pada 2018 bahkan menyebutkan dalam 23 kasus konsumsi garam yang tinggi adalah faktor utama penyebab kematian yang tinggi.

Baca juga:

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 jam lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

1 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

3 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

4 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

6 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

6 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

8 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

9 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

10 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.