Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Mythomania, Ketika Seseorang Kecanduan Berbohong

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi berbohong. Shutterstock
Ilustrasi berbohong. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mythomania merupakan suatu kondisi kronis di mana pengidapnya memiliki kebiasaan berbohong tanpa tujuan tertentu secara berkelanjutan. Dalam istilah lain, mythomania disebut sebagai bohong patologis atau pseudologia fantastica. Fenomena mythomania telah dikenal selama lebih dari satu abad, tetapi belum ada definisi universal yang jelas terkait kondisi tersebut. Meski demikian, sejumlah penelitian telah mencoba menjelaskannya.

Mengutip Healthline, mythomania dapat dipicu oleh kondisi mental, seperti gangguan kepribadian sosiopat. Sementara yang lain tampaknya tidak memiliki alasan medis untuk perilaku tersebut. Salah satu studi yang terbit di National Library of Medicine menunjukkan bahwa masalah yang mempengaruhi sistem saraf pusat dapat mempengaruhi seseorang untuk mengalami mythimania.

Dalam sebuah riset yang rilis di laman Nature pada 2016, ditemukan bahwa semakin banyak ketidakbenaran yang diceritakan seseorang, semakin mudah dan semakin sering ia berbohong. Hasilnya juga menunjukkan bahwa kepuasan pribadi tampaknya memicu ketidakjujuran.

Mengutip sebuah studi yang dipublikasikan American Psychiatric Association, dijelaskan bahwa mythomania tidak termasuk ke dalam gangguan mental melainkan hanya simptom atau gejala dari gangguan kepribadian anti-sosial. 

Mengutip laman Psikologi UNNES, kebohongan biasa umumnya meliputi pencapaian, perasaan, kehidupan sosial, pendapatan, dan sebagainya. Pada kasus mythomania, kebohongan yang disampaikan cenderung bersifat fantasi di mana penderitanya kerap menggabungkan khayalan dengan fakta. Pengidap mythomania akan tetap berbohong walau kebohongan yang ia ceritakan tidak memberikan keuntungan yang berarti untuknya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penderita mythomania kerap menceritakan pengalaman milik orang lain dan membuatnya seolah-olah ia yang mengalaminya. Penderita mythomania secara sadar tahu bahwa tindakannya dapat merusak reputasi bahkan membahayakan dirinya sendiri, tetapi memilih tetap melakukannya. 

Mythomania memili sejumlah karakteristik yang meliputi:

  1. Kebohongan yang disampaikan tampak tidak memiliki keuntungan yang berarti.
  2. Hal yang diceritakan umunya bersifat dramatis, rumit, dan detail.
  3. Mereka biasanya mendeskripsikan diri sebagai pahlawan atau korban.
  4. Mereka tampak yakin dan percaya bahwa kebohongannya benar-benar terjadi.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Mythomania Bikin Orang Berbohong Terus 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

1 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

6 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Memahami Penyebab Post-Holiday Blues yang Biasa Menyerang usai Liburan

8 hari lalu

Ilustrasi arus balik. ANTARA
Memahami Penyebab Post-Holiday Blues yang Biasa Menyerang usai Liburan

Post-holiday blues adalah perubahan suasana hati sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali.


Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

9 hari lalu

Ilustrasi wanita makan cokelat. Freepik.com/Kroshka__Nastya
Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

Anda mungkin merasa perlu menghadiahi diri dengan makanan enak setelah hari berat dan panjang. Namun pakar mengingatkan cara ini tak baik buat mental.


5 Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

9 hari lalu

ilustrasi kucing bengal (pixabay.com)
5 Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

Penting untuk memahami dan mengenali berbagai macam kepribadian kucing peliharaan Anda.


3 Jenis Tes Kesehatan Mental

18 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku


Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

24 hari lalu

April Mop Happy Fool Day by Boldsky
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.


Sindrom Anak Sulung Viral di TikTok, Baikkah Dampaknya atau Sebaliknya?

24 hari lalu

Ilustrasi saudara kandung. Foto: Freepik.com/drobotbean
Sindrom Anak Sulung Viral di TikTok, Baikkah Dampaknya atau Sebaliknya?

Beberapa ciri terkait sindrom anak sulung adalah perfeksionis, tanggung jawab besar, berperan sebagai pemimpin. Berdampak positif atau sebaliknya?


Ciri Pasangan Sensitif, Sulit Diubah tapi Bisa Dihadapi

26 hari lalu

Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com
Ciri Pasangan Sensitif, Sulit Diubah tapi Bisa Dihadapi

Berikut delapan hal yang harus diketahui bila punya pasangan yang sensiitf agar hubungan dapat berjalan dengan baik.