Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belum Ada Bukti Virus Langya Menular Antarmanusia

Reporter

image-gnews
Ilustrasi virus Langya. shutterstock.com
Ilustrasi virus Langya. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Profesor Tjandra Yoga Aditama menyebut belum ada bukti virus Langya atau LayV yang dilaporkan di Cina menular antarmanusia. Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu menjelaskan virus Langya merupakan bagian dari Henipavirus, satu kelompok dengan dengan virus Hendra dan Nipah yang sudah lama dikenal.

"Sejauh ini belum ada bukti tentang adanya penularan antar manusia pada penyakit akibat virus Langya, sementara pada yang akibat virus Nipah misalnya ada dugaan penularan antaramanusia," ujar Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kabalitbangkes itu.

Nipah pertama kali ditemukan pada 1999 di Malaysia dan Singapura, yang menyebabkan penyakit pada ratusan orang. Angka kematiannya dapat berkisar antara 40-70 persen. Sesudah itu ada juga laporan kasus dari Bangladesh dan India dan ada kematian pula. 

Penyakit akibat virus Nipah pernah beberapa kali mendapat perhatian khusus para ahli tentang kemungkinan penyebarannya yang lebih luas lagi, dan untungnya sampai sekarang belum terjadi di sini. Sementara itu, penyakit akibat virus Hendra, pertama kali dilaporkan di Australia dengan kasus pada kuda dan juga manusia, dengan angka kematian yang cukup tinggi pula.

Kedua, baik penyakit akibat virus Nipah, virus Hendra, dan virus Langya bersifat zoonotik, menular dari hewan ke manusia. Nama Hendra adalah daerah suburban dari Brisbane, nama Nipah dikenal dari bahasa Melayu, dan nama Langya adalah distrik di Propinsi Anhui, Cina.

"Gejala penyakit akibat virus Langya meliputi demam, lemah, batuk, hilang nafsu makan, dan nyeri otot. Seperti juga penyakit akibat virus SARS-CoV penyebab COVID-19, virus Hendra, virus Nipah, dan virus Langya merupakan penyakit paru dan saluran napas," ujar Tjandra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tjandra menjelaskan informasi tentang penyakit akibat virus Langya ini terkompilasi dalam jurnal ilmiah New England Journal of Medicine pada 4 Augustus 2022. Laporan kasusnya bermula dari Desember 2018, di mana seorang wanita 53 tahun masuk rumah sakit di Cina dan kemudian dilaporkan lagi 34 kasus Langya di dua provinsi di bagian timur Cina. Semua kasus ini sembuh dengan baik dan tidak ada hubungan penularan satu dengan lainnya.

"Penelitian di New England Journal of Medicine ini juga menunjukkan penyakit ini tidak ditularkan ke kontak dekat/erat pasiennya dan juga tidak ada riwayat sumber penularan yang sama di antara pasien-pasien ini," kata Tjandra.

Ia mengungkapkan sebagian besar pasien jelas ada kontak erat dengan hewan sebelum mereka jatuh sakit. Sejauh ini, disimpulkan penyakit akibat virus Langya ada dalam bentuk infeksi sporadis, tidak sering, dan terjadi akibat penularan dari hewan ke manusia.

Baca juga: Ketahui Gejala Umum Virus Langya yang Merebak di China

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

20 jam lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

2 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

4 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

Pakar kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tak buka puasa dengan merokok. Apa saja efek buruknya?


Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

30 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

Spesialis penyakit dalam menyebut pentingnya mewaspadai fase kritis pada pasien demam berdarah dengue (DBD). Perhatikan tiga fase berikut.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

35 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

35 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

Rotavirus adalah penyebab terbanyak kasus diare pada bayi dan anak berusia di bawah 2 tahun, yaitu sebanyak 90 persen.


Macam-Macam Virus yang Perlu Anda Ketahui

37 hari lalu

Macam-macam Virus. freepik.com
Macam-Macam Virus yang Perlu Anda Ketahui

Virus merupakan organisme mikroskopis yang dapat menyebabkan infeksi dan mengakibatkan penyakit pada manusia serta makhluk hidup lainnya.


Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

41 hari lalu

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.


Jenis-jenis Batuk yang Perlu Diketahui

5 Januari 2024

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Jenis-jenis Batuk yang Perlu Diketahui

Jenis batuk dapat dikategorikan berdasarkan lamanya terjangkit, kondisi tenggorokan, suara batuk, dan lainnya.