Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pahami Efek Samping Analgesik, Si Obat Penghilang Rasa Sakit

image-gnews
Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAnalgesik atau disebut obat penghilang rasa sakit merupakan obat yang dikonsum untuk meredakan berbagai jenis rasa sakit, mulai dari sakit kepala, cedera hingga radang sendi. Beberapa analgesik dapat dibeli tanpa resep dokter, sedangkan beberapa lainnya memerlukan resep dokter.

Ada dua kelompok analgesik, yaitu analgesik anti-inflamasi dan opioid. Obat anti-inflamasi bekerja dengan mengurangi peradangan di tempat yang mengalami sakit. Contohnya, Asetaminofen dan Aspirin. Sedangkan analgesik opioid bekerja dengan mengubah persepsi rasa sakit di otak. Opioid dapat berupa obat apa saja, alami atau buatan manusia. Diantaranya seperti Kodein dan Fentanil.

Dilansir dari arthritis.org, ada dua jenis opioid yaitu konvensional atau atipikal yang bekerja secara berbeda di dalam tubuh. Beberapa obat menggabungkan acetaminophen dengan opioid untuk menghilangkan rasa sakit tambahan. Tapi dua opioid tidak boleh diambil bersamaan.  

Penggunaan opioid untuk nyeri kronis non-kanker masih menjadi kontroversi. Tetapi obat tersebut merupakan pilihan pengobatan yang penting bagi orang dengan nyeri artritis yang tidak terkontrol, terutama jika penderita tidak dapat menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Karena potensi efek samping dan overdosis yang tidak disengaja, opioid diatur dengan ketat. 

Risiko Penggunaan Analgesik

Analgesik anti-inflamasi umumnya aman digunakan, namun dapat menyebabkan efek samping dan komplikasi jika menggunakannya terlalu sering, terlalu lama atau dalam dosis yang amat besar. Berikut resiko di antaranya seperti dilansir dari my.clevelandclinic.org

1. Kerusakan organ dalam, seperti hati atau ginjal.

2. Diare atau sembelit.

3. Masalah jantung.

4. Respon hipersensitivitas, yang seperti reaksi alergi.

5. Mual, sakit perut atau mulas.

6. Telinga berdenging, atau bahkan tuli.

7. Sakit maag.

8. Kesulitan membentuk gumpalan dalam darah, yang dapat menyebabkan pendarahan yang berlebihan.

Efek Samping Penggunaan Analgesik

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Begitu pula analgesik opioid yang dapat menyebabkan banyak efek samping dan komplikasi yang sama. Opioid dikontrol dengan ketat karena dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan rentan disalahgunakan. Beberapa tanda-tanda masalah yang mungkin berkembang meliputi:

1. Seringkali minum obat dalam jumlah yang lebih besar dari yang seharusnya.

2. Gagal menjalankan kewajiban di tempat kerja, sekolah atau rumah.

3. Terus menggunakan meskipun memiliki masalah terus-menerus.

4. Meninggalkan kegiatan sosial yang penting.

5. Menggunakan analgesik bahkan dalam situasi berbahaya seperti mengemudi.

Bila mengonsumsi analgesik melebihi dosis yang dianjurkan, analgesik dapat menyebabkan kerusakan hati dan kematian. 

Mengonsumsi analgesik opioid pada dosis yang lebih tinggi dibandingkan resep dokter atau bahkan menggabungkannya dengan obat lain, termasuk alkohol dapat mempengaruhi sistem saraf pusat berpotensi menyebabkan overdosis yang fatal. Menggunakan analgesik opioid membawa risiko kecanduan atau overdosis. 

ANNISA FIRDAUSI

Baca: Hubungan Intim Lebih Ampuh Daripada Obat Analgesik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

15 jam lalu

Ilustrasi perempuan perawatan rambut di salon. Foto: Freepik.com/Prostooleh
Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.


Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

1 hari lalu

Ilustrasi semur jengkol. Bango.co.id
Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

1 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

1 hari lalu

Tangkapan layar (kiri) salah satu suplemen kesehatan yang ditarik kembali oleh Kobayashi Pharmaceutical pada 22 Maret 2024. Beberapa produk lainnya, termasuk Mio Sparkling Sake Premium (Rose) (kanan), telah ditarik kembali sehubungan dengan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan.  (Gambar dan foto: situs Kobayashi Pharmaceutical dan Singapore Food Agency
Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Banyak Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda, Cek Apa Saja Penyebabnya

2 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Banyak Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda, Cek Apa Saja Penyebabnya

Gagal ginjal biasanya merupakan tahap akhir dari penyakit ginjal dengan kerusakan yang sudah cukup berat atau berlangsung lama.


Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

2 hari lalu

Tindakan memecah batu ginjal tanpa pembedahan atau ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy).
Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

Meskipun tidak bergejala, batu ginjal yang menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Cek penanganannya.


3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

3 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

Ada tiga gejala yang perlu diwaspadai terkait kanker ginjal. Pasalnya, kebanyakan pasien tak merasakan gejala sehingga penting mengetahui tandanya.


Tak Cuma Faktor Fisik, Masalah Emosional Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ginjal

9 hari lalu

Ilustrasi ginjal. ANTARA-Shutterstock
Tak Cuma Faktor Fisik, Masalah Emosional Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ginjal

Selain faktor risiko yang bersifat fisik atau keturunan, masalah emosional juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya kanker ginjal.