Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Salman Rushdie Ditikam Kemudian Gunakan Ventilator, Apa Risiko Memakai Alat ini?

image-gnews
Rushdie merupakan sastrawan yang dikenal dengan gaya tulisan campuran unik, yakni antara sejarah dan realisme magis. Sebanyak 13 bukunya pernah memenangkan sejumlah penghargaan. Seperti, Booker Prize untuk Midnight's Children pada 1981 dan Booker of Bookers untuk novelnya pada tahun 1993. REUTERS/Ralph Orlowski
Rushdie merupakan sastrawan yang dikenal dengan gaya tulisan campuran unik, yakni antara sejarah dan realisme magis. Sebanyak 13 bukunya pernah memenangkan sejumlah penghargaan. Seperti, Booker Prize untuk Midnight's Children pada 1981 dan Booker of Bookers untuk novelnya pada tahun 1993. REUTERS/Ralph Orlowski
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Novelis kontroversial Salman Rushdie menggantungkan hidupnya pada ventilator. Dia diserang seseorang saat mengisi sebuah acara sastra di New York, Amerika Serikat pada Jumat, 12 Agustus 2022 waktu setempat. Penulis novel The Satanic Verses (Ayat-ayat Setan) itu mendapatkan belasan kali tikaman di leher dan perutnya. Serangan terjadi saat dia berada di panggung pasca diperkenalkan oleh pembawa acara.

Kondisi penulis Ayat-Ayat Setan, Salman Rushdie, terus membaik, setelah mendapat perawatan akibat ditusuk ketika akan memberikan kuliah umum di sebuah lembaga di New York, Jumat, 12 Agustus 2022.

Menurut sahabatnya sesama penulis, Aatish Taseer, Rushdie sudah tidak lagi memakai ventilator.  "Tidak menggunakan ventilator dan berbicara (dan bercanda)," tulis Taseer dalam akun Twitter, Sabtu malam, seperti dikutip Indianexpress. Agen Rushdie, Andrew Wylie, membenarkan informasi itu tanpa memberikan rincian lebih lanjut

Apa kegunaan Ventilator?

Menurut The National Heart, Lung, and Blood Institute, ventilator adalah mesin yang bertindak sebagai pengembus untuk memindahkan udara masuk dan keluar dari dan ke paru-paru. Alat ini digunakan untuk mengontrol seberapa sering udara didorong dan seberapa banyak udara yang masuk ke dalam paru-paru pasien. Ventilator diperlukan apabila pasien dalam kondisi gagal napas, yaitu keadaan di mana pasien sangat sulit bernapas atau sulit mendapatkan cukup oksigen ke dalam darah .

Ventilator umumnya digunakan di rumah sakit atau di dalam sistem transportasi seperti ambulans dan transportasi udara. Dalam beberapa kasus, alat ini dapat digunakan di rumah, jika penyakitnya jangka panjang dan pengasuh di rumah telah menerima pelatihan dan memiliki perawatan yang memadai dan lainnya. Ventilator biasa disebut juga dengan alat pernafasan atau respirator, mesin pernapasan atau breathing machine, dan ventilasi mekanis atau mechanical ventilation.

Mengutip Healthline, banyak jenis kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan bernapas. Sehingga mereka membutuhkan ventilator. Beberapa kondisi yang pasien yang membutuhkan ventilator yaitu Sindrom Gangguan Pernapasan Akut (ARDS), Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Asma, kerusakan otak, gagal jantung, radang paru-paru, paru-paru kolaps, dan koma atau kehilangan kesadaran.

Selain itu, pasien yang mengalami overdosis obat, gagal napas hiperkapnia, infeksi paru-paru, myasthenia gravis, sepsis atau infeksi dalam darah, cedera tulang belakang bagian atas, perkembangan paru-paru prematur (pada bayi), serta sindrom Guillain-Barre, hingga Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) atau umumnya dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig, juga terkadang membutuhkan ventilator.

Risiko Menggunakan Ventilator

Beberapa risiko yang dapat ditimbulkan dari ventilator, seperti dikutip dari Web MD antara lain yaitu delirium, imobilitas, hingga masalah pita suara.

1. Delirium

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Delirium merupakan kondisi tidak sadarkan diri atau sangat terbius saat menggunakan ventilator. Ini karena pasien diberikan obat bius yang kuat. Kadang, obat-obatan ini membutuhkan waktu untuk hilang bahkan setelah tabung dikeluarkan dari saluran napas pasien. Kondisi ini menyebabkan pasien mungkin mengalami kesulitan membaca, menulis, atau berpikir jernih. Pasien juga mungkin melihat ingatan yang buruk, sulit tidur, merasa cemas, atau memiliki emosi yang tidak biasa seperti paranoia.

2. Imobilitas

Sementara imobilitas merupakan kondisi yang mana pasien tidak banyak bergerak karena bius. Kondisi ini dapat menyebabkan ulkus decubitus atau luka baring yang bisa berubah menjadi infeksi kulit. Pasien juga lebih mungkin mengalami pembekuan darah karena alasan yang imobilitas ini. Otot-otot pasien, termasuk yang biasanya membantu mereka bernapas, mungkin menjadi lemah. Setelah menggunakan ventilator, pasien mungkin perlu rehabilitasi dengan ahli terapi fisik atau pernapasan.

3. Masalah pada pita suara

Menggunakan ventilator juga dapat menyebabkan masalah pada pita suara. Saat tabung pernapasan tersebut di lepas, hal ini mungkin dapat merusak pita suara pasien. Akibatnya, mereka mungkin mengalami rasa sakit pada pita suara dan suara serak.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Ditikam Belasan Kali Penulis Salman Rushdie Pakai Ventilator

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Itu Medialisasi Suara, Prosedur Operasi Pita Suara yang Dijalani Jon Bon Jovi?

38 hari lalu

Jon Bon Jovi, aktor dan penyanyi papan atas ini selalu tampil energik dalam setiap aksi panggungnya. Pria yang baru saja menggelar konsernya September tahun lalu ini masih membuat ribuan penonton wanita terpesona akan tampilannya meski usianya kini sudah 53 tahun. Dok.TEMPO/Nurdiansah
Apa Itu Medialisasi Suara, Prosedur Operasi Pita Suara yang Dijalani Jon Bon Jovi?

Jon Bon Jovi menjalani prosedur medialisasi pita suara pada 2022.


Jon Bon Jovi Belum Yakin Bisa Mengadakan Tur Penuh Setelah Jalani Medialisasi Pita Suara

38 hari lalu

Pangeran Harry dari Inggris, bersama Jon Bon Jovi dan dua anggota paduan suara berjalan di atas zebra cross yang terkenal oleh The Beatles, selama kunjungan di Abbey Road Studios di London, Inggris, 28 Februari 2020. REUTERS/Hannah McKay
Jon Bon Jovi Belum Yakin Bisa Mengadakan Tur Penuh Setelah Jalani Medialisasi Pita Suara

Jon Bon Jovi mengaku kurang yakin bisa melakukan tur penuh sejak menjalani operasi pita suara pada 2022.


Setelah Operasi, Jon Bon Jovi Belum Memastikan Kelanjutan Tur Konser

38 hari lalu

Ekspresi Jon Bon Jovi saat tampil di depan ribuan penggemarnya yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 11 September 2015. Sebanyak 40 ribu tiket yang ditawarkan pada pertunjukan ini sudah ludes terjual. TEMPO/Nurdiansah
Setelah Operasi, Jon Bon Jovi Belum Memastikan Kelanjutan Tur Konser

Musisi rock Jon Bon Jovi belum bisa memastikan kelanjutan tur konser setelah operasi pita suara yang masih tahap pemulihan


Gejala Kanker Laring, Suara Parau sampai Sulit Menelan

59 hari lalu

Ilustrasi Pita suara. Shutterstock
Gejala Kanker Laring, Suara Parau sampai Sulit Menelan

Kanker laring bisa menyebabkan gejala suara parau karena letak kanker berada di pita suara. Cek gejala lainnya.


Faktor Risiko Penyebab Kanker Laring yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Vape

6 Februari 2024

Ilustrasi Pita suara. Shutterstock
Faktor Risiko Penyebab Kanker Laring yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Vape

Dokter menyebut sejumlah faktor penyebab kanker laring. Salah satunya merokok, termasuk mengisap vape.


Bernapas Lewat Hidung vs Mulut, Apa Perbedaannya

30 November 2023

Ilustrasi bernapas. (zebrapen.com)
Bernapas Lewat Hidung vs Mulut, Apa Perbedaannya

Terdapat perbedaan yang signifikan antara bernapas dengan mulut dan hidung.


Bernapas Lewat Hidung Baik untuk Sistem Kardiovaskuler

30 November 2023

Ilustrasi bernapas. (zebrapen.com)
Bernapas Lewat Hidung Baik untuk Sistem Kardiovaskuler

Para peneliti menunjukkan sejumlah efek dan manfaat pernapasan atau bernapas lewat hidung termasuk hal-hal mekanis.


Mengenal Mekanisme Bernapas Lewat Hidung

29 November 2023

Ilustrasi hidung atau indera pencium (Pixabay.com)
Mengenal Mekanisme Bernapas Lewat Hidung

Bernapas lewat hidung adalah proses menghirup udara melalui hidung, di mana udara tersebut kemudian masuk ke saluran pernapasan menuju paru-paru


Selama 12 Jam, Sultan Rifat Korban Kabel Optik Jalani Operasi Pengangkatan Pita Suara

22 Oktober 2023

Sultan Rifat Alfatih, korban kecelakaan kabel fiber optik milik Bali Tower, berfoto dengan tim dokter di RS Polri Kramat Jati,  Jakarta Timur sebelum operasi pengangkatan pita suara. Dok Istimewa
Selama 12 Jam, Sultan Rifat Korban Kabel Optik Jalani Operasi Pengangkatan Pita Suara

Operasi pengangkatan pita suara Sultan Rifat korban jeratan kabel optik berlangsung selama 12 jam, libatkan tim dokter dari tiga rumah sakit.


Ayah Sultan Rifat Sebut Perusahaan Kabel Optik Bali Tower Tak Punya Itikad Baik

19 Oktober 2023

Korban kabel optik menjuntai Sultan Rifat Alfatih bersama tim dokter di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis 7 September 2023. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)
Ayah Sultan Rifat Sebut Perusahaan Kabel Optik Bali Tower Tak Punya Itikad Baik

Sultan Rifat akan menjalani operasi pengangkatan pita suara agar fungsi makan kembali normal yang rusak akibat jeratan kabel optik milik Bali Tower.