Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masalah Tiroid Sering Tak Disadari, Deteksi Dini Perlu Ditingkatkan Lagi

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter bedah onkologi di RS Royal Mandaya Hospital, dr. Arif Kurniawan, Sp.B(K)Onk mengatakan bahwa gangguan pada kelenjar tiroid kerap tak disadari oleh para pasien. "Tetapi oleh orang-orang di sekitarnya yang melihat perubahan tersebut ataupun terdeteksi karena adanya pengecekan yang tidak sengaja melalui Ultrasonografi (USG)," kata dr. Arif dalam keterangannya pada Senin 15 Agustus 2022.

Oleh sebab itu deteksi dini dan kesadaran masyarakat terhadap kanker tiroid ini perlu ditingkatkan agar masyarakat bisa mendapatkan penanganan lebih dini. Selain dari pendeteksian dini, pengobatan dan penatalaksanaan pada pasien pun harus tepat, katanya dalam seminar "It's Not You. It's Your Thyroid" yang digelar beberapa waktu lalu.

Dalam seminar yang diadakan untuk turut merayakan World Thyroid Awareness Day 2022 itu, dr. Eko Purnomo, Sp.KN-TM(K) selaku ketua Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia (PKNI) menjelaskan bahwa proses pengobatan kanker tiroid selain dilakukan melalui pembedahan dilanjutkan dengan metode ablasi yaitu pembersihan sisa pembedahan dengan metode terapi nuklir. "Biasanya masyarakat khawatir ketika mendengar kata nuklir, tetapi sebenarnya tidak perlu khawatir karena terapi nuklir ini bukan ditembakkan tetapi metode ini merupakan metode terapi yang dilakukan dengan melalui sistem oral (diminum), sehingga pasien tidak perlu diinfus ataupun disuntik," kata dia.

Namun demikian, ketika kondisi kanker ini mengalami refrakter (tidak mempan dengan ablasi), prinsip dan metode terapi harus diubah melalui metode sistemik, yaitu metode kemoterapi atau metode terbaru terapi target. “Terapi target dilakukan dengan cara pasien mengonsumsi obat melalui oral," ujar Eko.

Menurut GLOBOCAN tahun 2020, kanker tiroid menempati urutan ke-12 dengan kasus kanker terbanyak yaitu mencapai 13.1141. Kasus kanker tiroid ini 2-3 kali lebih berisiko pada pasien wanita dibandingkan pria. Dela Listiya salah satu pejuang kanker tiroid yang bergabung dalam Yayasan Pitatosca, menceritakan mengenai gejala awal dirinya terdiagnosa kanker tiroid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dela bercerita bahwa kesadaran itu justru bukan dari dirinya sendiri, tetapi kerabat dan keluarga yang menyadari bahwa adanya pembesaran pada lehernya. “Saya melihat ada perubahan pada diri saya seperti berjerawat, mudah stres dan beberapa celana saya kebesaran dan teman-teman saya juga berkomentar bahwa bagian leher saya terlihat sangat besar. Baru setelah itu saya melakukan pemeriksaan awal," kata Dela.

Hal ini juga ternyata dirasakan oleh Cahyaniati yang juga merupakan pejuang kanker tiroid dan kanker payudara. Dia mengatakan setelah lima tahun terakhir berjuang melawan kanker payudara, ia kembali merasakan kejanggalan pada diri. "Nafas saya merasa tersengal-sengal, saya kesulitan untuk berbicara dan saya mengalami batuk yang tidak kunjung usai sampai akhirnya saya melakukan PET Scan dan ditemukan adanya hiperkalsemi dan akhirnya saya disarankan untuk melakukan tiroidektomi (pengangkatan kelenjar tiroid)," katanya.

Baca: 5 Penyebab Penurunan Berat Badan Drastis, Gangguan Tiroid hingga Kanker

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

7 hari lalu

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno. ANTARA/HO-Kemenag
Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag membuka pelatihan deteksi dini konflik sosial keagamaan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.