Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Risiko Sering Mengonsumsi Junk Food

image-gnews
Ilustrasi junk food. Dok. TEMPO/Puspa Perwitasari
Ilustrasi junk food. Dok. TEMPO/Puspa Perwitasari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Junk food sebutan untuk makanan cepat saji yang tinggi kalori dan rendah nutrisi. Junk food juga diartikan sebagai makanan tidak sehat. Adapun makanan maupun minuman umum dikemas dalam kotak atau kaleng cenderung banyak mengandung lemak, gula, garam, dan perisa buatan. 

Risiko konsumsi junk food

Apabila dikonsumsi dalam waktu lama, junk food sebagai makanan tidak sehat rentan menganggu tubuh, empat di antaranya yaitu:

1. Glukosa

Sebagian besar makanan junk food,  termasuk minuman dan makanan pendamping, banyak karbohidrat dan tanpa serat. Mengutip Healthline, ketika sistem pencernaan memecah makanan ini, karbohidrat akan dilepaskan sebagai glukosa, akibatnya gula darah meningkat. Peningkatan glukosa dalam jangka lama rentan menyebabkan resistansi insulin, diabetes tipe 2, dan penambahan berat badan.

2. Tinggi sodium

Junk food biasanya banyak kombinasi lemak, gula, dan sodium agar makanan bisa terasa lebih enak. Tapi, mengonsumsi makanan ini bisa menyebabkan penyimpanan air dan membuat seseorang  merasa kembung atau begah setelah makan. Dalam jangka panjang, makanan tinggi sodium rentan meningkatkan tekanan darah dan menganggung sistem jantung dan pembuluh darah.

3. Berat badan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biasanya junk food mengandung banyak kalori. Bila terus menerus mengonsumsinya, menyebabkan penambahan berat badan sampai obesitas. Apabila mengalami obesitas, seseorang akan berrisiko mengalami masalah pernapasan, karena berat tubuh memberi tekanan jantung dan paru-paru.

4. Menurunkan kesuburan

Mengutip laman Healthdirect Australia, bahan-bahan dalam junk food dan fast food bermungkinan mempengaruhi  kesuburan tubuh. Makanan olahan mengandung phthalates, bahan kimia yang mengganggu cara kerja hormon dalam tubuh. Paparan bahan kimia ini  menyebabkan masalah reproduksi dan cacat lahir bayi.

Baca: 3 Makanan Alternatif saat Keinginan Makan Junk Food Meningkat

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

5 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

6 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

13 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

13 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

16 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

19 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Hipoglikemia jangan sampai terjadi secara berulang karena tidak baik bagi kesehatan otak dan jantung.


Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

21 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

Minum air kelapa muda secara berlebihan bisa menimbulkan risiko dan bahaya bagi kesehatan, antara lain kenaikan gula darah dan kelebihan berat badan.


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

23 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.