TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang yang mengalami depresi akan merasakan kebencian terhadap diri sendiri atau kehilangan harga dirinya. Kesedihan seseorang yang sedang mengalami depresi akan memiliki perasaan sedih yang bersifat konstan dalam jangka panjang.
Melansir dari healthline, depresi akan mengakibatkan seseorang kehilangan waktu untuk melakukan kegiatan produktif. Selain itu, kesehatan seseorang yang mengalami depresi akan menurun dan semakin memburuk setiap harinya, jika tidak teratasi dengan segera. Akibatnya, depresi dikategorikan sebagai kondisi medis serius yang dapat memburuk tanpa perawatan.
Penyebab seseorang mengalami depresi
Mengutip dari WebMd, berikut beberapa kemungkinan seseorang mengalami depresi.
1. Mengalami pelecehan
Pelecehan fisik, seksual, atau emosional dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap depresi di masa depan.
2. Usia
Seseorang yang berada dalam kelompok usia lanjut (65 tahun ke atas) memiliki risiko depresi yang lebih tinggi. Faktor usia juga bisa diperburuk oleh faktor lain, seperti hidup sendiri dan kurangnya dukungan sosial.
3. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa obat dapat meningkatkan risiko depresi, seperti isotretinoin (obat jerawat), obat antivirus interferon-alpha, dan obat kortikosteroid.
4. Konflik
Depresi yang dialami seseorang dapat memiliki kerentanan biologis karena adanya konflik pribadi atau perselisihan dengan anggota keluarga atau teman.
5. Kematian atau kehilangan
Kesedihan setelah kematian atau kehilangan orang yang dicintai merupakan hal yang wajar, tetapi jika berlanjut secara terus-menerus dan semakin buruk akan meningkatkan risiko depresi.
6. Jenis kelamin
Perempuan memiliki kemungkinan dua kali lebih banyak mengalami depresi dibandingkan laki-laki. Perubahan hormonal yang dialami oleh perempuan dengan waktu tidak menentu memainkan peranan penting untuk meningkatkan risiko depresi.
7. Gen
Riwayat keluarga depresi dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena juga. Genetika depresi dapat terbentuk, seperti gangguan kejiwaan.
8. Peristiwa besar
Peristiwa besar yang dialami oleh seseorang, seperti memulai pekerjaan baru, menikah, bercerai, atau pensiun dapat memicu depresi. Terlebih lagi, jika peristiwa tersebut memiliki tekanan yang penuh terhadap diri seseorang.
9. Masalah pribadi lainnya
Masalah pribadi lainnya, seperti isolasi sosial karena penyakit mental lain atau diusir dari lingkungan sosial dapat berkontribusi pada risiko mengembangkan depresi.
10. Penyakit serius
Terkadang, depresi terjadi bersamaan dengan penyakit utama atau mungkin dipicu oleh kondisi medis lain.
11. Penyalahgunaan zat
Hampir 30 persen orang dengan masalah penyalahgunaan zat juga mengalami depresi berat. Bahkan, jika obat-obatan atau alkohol untuk sementara membuat seseorang merasa lebih baik, mereka pada akhirnya akan memperburuk depresi.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca: 9 Juta Orang Indonesia Mengalami Depresi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.