Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala dan Penyebab Varises

image-gnews
Varises. Usaveinclinics.com
Varises. Usaveinclinics.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelebaran pembuluh darah atau varises biasanya muncul di kaki. Pembuluh darah ini biasanya terlihat jelas di bawah kulit, seperti urat menonjol berwarna biru atau ungu tua. Tampilan bentuknya seperti berkeluk dan menggumpal.

Mengutip Healthline, varises terjadi ketika vena tidak berfungsi secara tepat. Vena memiliki katup satu arah yang mencegah darah mengalir mundur. Ketika katup terganggu mulai terkumpul di pembuluh darah dan tak lancar saat menuju jantung. Vena akan membesar mempengaruhi kaki, karena bagiannya paling jauh dari jantung dan gravitasi membuat darah sulit mengalir ke atas.

Apa saja gejala varises?

Merujuk Cleveland Clinic, gejala varises antara lain:

1. Vena menonjol, berkeluk, bengkak, berwarna biru atau ungu yang muncul di bawah permukaan kulit bagian kaki dan pergelangan. Biasanya berkembang secara berkelompok, diimungkinkan juga terdapat kemunculan garis merah dan biru kecil di bagian yang terdapat varises.

2. Kaki terasa berat, otot kaki mudah lelah dan lesu, terutama setelah aktivitas fisik.

3. Terasa gatal di sekitar bagian yang terdapat varises.

4. Kaki mungkin mengalami nyeri, kram otot, sakit, atau pegal, terutama di belakang lutut.

5. Biasanya terjadi pembengkakan di bagian pergelangan kaki juga rasa berdenyut.

6.  Varises yang tak diobati menyebabkan perubahan warna kulit.

Penyebab varises

1. Usia

Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah mulai kehilangan elastisitasnya, sehingga katup di dalamnya juga berhenti bekerja.

2. Kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan memberi tekanan ekstra pembuluh darah yang berarti harus bekerja keras mengirim darah kembali ke jantung. Kondisi ini meningkatkan tekanan katup yang rentan bocor.

3. Kehamilan

Selama kehamilan, jumlah darah meningkat mendukung perkembangan bayi. Tapi, ini memberi tekanan ekstra pembuluh darah ibu. Peningkatan kadar hormon selama kehamilan juga menyebabkan dinding otot pembuluh darah menjadi rileks yang juga meningkatkan risiko varises.

Baca: 4 Cara Mengatasi Varises Menurut Ahli, dari Suntikan hingga Kaus Kaki

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

1 hari lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

2 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Penyebab Kaki Pecah-Pecah dan Cara Mengatasinya

8 hari lalu

Ketahui penyebab kaki pecah-pecah dan cara mengatasinya berikut. Selain mengganggu penampilan, kaki pecah-pecah juga bisa berdampak pada kesehatan. Foto: Canva
Penyebab Kaki Pecah-Pecah dan Cara Mengatasinya

Ketahui penyebab kaki pecah-pecah dan cara mengatasinya berikut. Selain mengganggu penampilan, kaki pecah-pecah juga bisa berdampak pada kesehatan.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

11 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

13 hari lalu

Ilustrasi memar. Klikdokter.com
Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

Memar atau lebam biasanya muncul di kulit dalam warna merah, ungu kebiruan dan jarang dianggap serius. Padahal bisa jadi masalah kesehatan tertentu.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

13 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

16 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.