TEMPO.CO, Jakarta - Terapi infus merupakan merupakan pengobatan dengan cara menggunakan obat atau cairan melalui jarum atau kateter. Cara ini dapat menjadi alternatif bagi seseorang tak mampu meminum obat secara normal, atau yang perlu dikeluarkan dengan kecepatan yang terkendali.
Pada umumnya, infus tidak sembarang direkomendasikan dan dipakai oleh dokter, Namun ada beberapa gejala yang sekiranya mampu diobati melalui terapi infus. Dilansir dari theivlounge.com, di antaranya meliputi gangguan dehidrasi, peningkatan kekebalan tubuh, ketika berat tubuh menurun, perawatan anti penuaan, sampai pemulihan.
Baca Juga:
Jika harus diinfus, terdapat hal-hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dilakukan selama proses terapi ini. Berikut di antaranya:
Yang Boleh dan Disarankan
- Pilih Fasilitas Tepat
Baca Juga:
Hal terpenting yang perlu dilakukan adalah memilih fasilitas yang tepat untuk infus. Melansir Healthline, biasanya dilakukan di lingkungan klinis, seperti kantor dokter, rumah sakit, fasilitas rawat jalan, atau pusat infus.
- Konsultasi ke Dokter
Sangat penting untuk mendapatkan konsultasi dokter apapun perawatan yang akan ditempuh. Begitu pula dengan jenis dan pemakaian infus yang cocok untuk terapi. Dengan cara ini tenaga kesehatan akan dapat memastikan Anda mendapatkan nutrisi yang tepat yang dibutuhkan tubuh.
- Berpakaian Nyaman
Ketika melakukan terapi infus, sebaiknya tidak berpakaian mewah yang menyulitkan dokter untuk menginfus. Proses terapi infus akan membutuhkan waktu yang lama sehingga perlu pakaian yang membuat Anda untuk rileks. Selain itu, disarankan juga untuk membawa selimut atau baju hangat yang bermanfaat untuk menutup tubuh agar tidak kedinginan.