Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Osteoporosis: Gejala, Pencegahan, dan Sebaiknya Konsumsi Apa?

image-gnews
Senam osteoporosis. TEMPO/Nickmatulhuda
Senam osteoporosis. TEMPO/Nickmatulhuda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tulang merupakan jaringan tubuh yang terus-menerus mengalami regenerasi. Sel-sel tulang yang lama akan dipecah dan diganti dengan sel-sel yang baru. Namun ada kalanya pecahnya sel tulang yang lama tak dibarengi dengan pembentukan sel tulang baru. Akibatnya tulang menjadi lemah dan rapuh, kondisi ini disebut juga dengan osteoporosis

Gejala Osteoporosis

Lalu apa gejala osteoporosis? Bagaimana cara mencegahnya sejak awal? Serta, makanan apa yang baiknya dikonsumsi untuk menguatkan tulang agar terhindar osteoporosis ini?

Berdasarkan perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, sekitar 200 juta orang bakal mengidap osteoporosis pada 2050. Setiap tahunnya, 6,3 juta orang akan mengalami kejadian patah tulang, dan separuhnya ada di Asia. Diperkirakan 1 dari tiga orang perempuan yang berusia lebih dari 50 tahun, dan satu dari lima orang laki-laki pada usia lebih dari 50 tahun lebih berisiko terkena osteoporosis, seperti dikutip dari laman My.clevelandclinic.org.

Melansir dari laman mayoclinic.org, pertumbuhan tulang pada manusia terjadi di usai dini hingga remaja. Regenerasi tulang mulai melambat di awal usai 20-an. Kemudian mengalami pemberhentian pertumbuhan tulang sama sekali pada usai 30 tahun. Seiring bertambahnya usia, massa tulang hilang lebih cepat daripada pembentukannya.

Seberapa besar kemungkinan seseorang terkena osteoporosis. Tergantung pada seberapa banyak massa tulang yang dicapai di masa muda mereka. Massa tulang sebagian diwariskan dan bervariasi menurut kelompok etnis. Semakin tinggi massa tulang seseorang, semakin banyak tulang yang dimiliki. Sehingga semakin kecil kemungkinan ia terkena osteoporosis seiring bertambahnya usia.

Penderita osteoporosis biasanya tidak merasakan adanya gejala pada tahap awal keropos tulang. Tetapi begitu tulang melemah karena osteoporosis, penderita mungkin memiliki tanda dan gejala seperti sakit punggung yang disebabkan oleh tulang belakang yang patah atau kolaps, kehilangan tinggi badan dari waktu ke waktu, postur bungkuk, dan tulang rentan patah jauh lebih mudah dari yang diharapkan.

Ada beberapa tanda lain yang dapat dirasakan sebagai gejala osteoporosis, seperti dikutip dari Healthline, yaitu gusi mengalami surut karena rahang kehilangan tulang, kekuatan genggaman yang lebih lemah. Dalam sebuah penelitian tentang wanita pascamenopause, para peneliti menemukan bahwa kepadatan mineral tulang yang rendah berkaitan dengan kekuatan genggaman yang rendah. Tanda lainnya yaitu kuku yang lemah dan rapuh. Kekuatan kuku bisa menandakan kesehatan tulang.

Cara Menghindari Osteoporosis

Gen seseorang bertanggung jawab untuk menentukan tinggi dan kekuatan kerangka, tetapi faktor gaya hidup seperti diet dan olahraga memengaruhi seberapa sehat tulang. Berikut gaya hidup yang dapat diterapkan untuk menghindari osteoporosis, dikutip dari laman nhs.uk.

1. Olahraga rutin

Untuk menghindari tulang rapuh di masa rua, penting untuk melakukan olahraga teratur sejak usia muda. Orang dewasa berusia 19 hingga 64 tahun harus melakukan setidaknya 2 jam 30 menit aktivitas aerobik intensitas sedang, seperti bersepeda atau jalan cepat, setiap minggu. Selain itu, olahraga angkat beban dan latihan ketahanan juga penting untuk meningkatkan kepadatan tulang dan membantu mencegah osteoporosis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain latihan aerobik, orang dewasa berusia 19 hingga 64 tahun juga harus melakukan aktivitas penguatan otot 2 hari atau lebih dalam seminggu dengan melatih semua kelompok otot utama, termasuk kaki, pinggul, punggung, perut, dada, lengan, dan bahu.

2. Makan sehat dan suplemen vitamin D

Makan makanan yang sehat dan seimbang direkomendasikan untuk semua orang. Kebiasaan baik ini dapat membantu mencegah banyak kondisi kesehatan yang serius, termasuk penyakit jantung, diabetes dan berbagai bentuk kanker, dan tentunya osteoporosis. Hindari makanan dengan kadar garam, gula, dan kolesterol tinggi. Makanan tinggi garam menyebabkan kalsium tulang banyak menghilang. Makanan manis dan berkolesterol juga demikian. Konsumen suplemen vitamin D yang baik untuk tulang bila perlu.

3. Hentikan pola hidup tidak sehat

Menurut NHS, merokok dan minum alkohol dikaitkan dengan risiko terkena osteoporosis. Oleh sebab itu, sebaiknya berhenti menjalani pola hidup yang tidak sehat jika ingin terhindar dari osteoporosis. Perbanyak makan makanan yang kaya kalium dan protein. Selain itu, berjemur di pagi hari juga baik untuk tulang. Ini lantaran sinar matahari pagi memicu produksi vitamin D yang membantu tubuh menyerap kalsium.

Berikut Makanan yang dapat dikonsumsi agar tulang kuat dan terhindar dari osteoporosis, antara lain yaitu: Sayuran berdaun hijau, buah kering, Tahu dan Yogurt. Orang dewasa harus mengonsumsi 10 mikrogram vitamin D sehari, bila perlu minum suplementasi. Makanan lain yang baik untuk kesehatan tulang adalah ikan berminyak seperti salmon, sarden, herring, dan mackerel, daging merah, hati dan kuning telur.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Tiga Klasifikasi Osteoporosis Berdasarkan Penyebabnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

7 jam lalu

Rumoh Geudong. Dok. Museum HAM Lorong Ingatan
Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

Rumoh Geudong diyakini sebagai tempat terjadinya pelanggaran HAM berat saat Aceh menjadi daerah operasi militer


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

1 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

3 hari lalu

Gerak olahraga lunges. shutterstock.com
Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

Kalistenik salah satu pilihan olahraga yang sesuai untuk dilakukan selama Ramadan


Komite Olimpiade Internasional Serukan Boikot Pertandingan Olahraga yang Digagas Rusia

8 hari lalu

Cincin Olimpiade digambarkan di depan The Olympic House, markas Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada pembukaan rapat dewan eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC), di Lausanne, Swiss 8 September 2022.Laurent Gillieron/Pool melalui REUTERS
Komite Olimpiade Internasional Serukan Boikot Pertandingan Olahraga yang Digagas Rusia

Komite Olimpiade Internasional menyerukan pada negara anggota agar jangan mengirimkan atlet ke pertandingan olahraga World Friendship Games


Waktu Terbaik Berolahraga selama Ramadan Menurut Spesialis Ortopedi

9 hari lalu

ilustrasi olahraga berpasangan (Pexels.com)
Waktu Terbaik Berolahraga selama Ramadan Menurut Spesialis Ortopedi

Waktu terbaik berolahraga selama Ramadan adalah setelah berbuka puasa ketika tubuh telah cukup waktu untuk mencerna makanan dan mendapatkan energi.


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

9 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.


11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.


5 Jenis Olahraga yang Tepat untuk Dilakukan Saat Berpuasa Bulan Ramadan

10 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Jenderal Sudirman, Minggu, 10 April 2022. Masyarakat tetap berolahraga di kawasan Sudirman saat bulan puasa. TEMPO/M Taufan Rengganis
5 Jenis Olahraga yang Tepat untuk Dilakukan Saat Berpuasa Bulan Ramadan

Ketika seseorang menjalani puasa di bulan Ramadan, tubuh tidak akan mendapatkan suplai makanan dan minuman selama beberapa jam.


Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

10 hari lalu

Ekspresi seorang anak Palestina saat antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.