Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Hanya Bermanfaat, Daun Kelor Juga Punya Efek yang Membahayakan Kesehatan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi daun kelor (pixabay.com)
Ilustrasi daun kelor (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDaun kelor mengandung beragam manfaat kesehatan dan dipercaya mengandung sejumlah vitamin dan zat yang baik untuk menjaga kesehatan organ tubuh. Kadar vitamin C dan A yang merupakan antioksidan membantu melindungi dari kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan kimia dalam tubuh, yang dikenal sebagai radikal bebas, dan dapat berperan dalam perkembangan kanker. 

Daun kelor juga mengandung asam amino yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Meski demikian, tetap ada sejumpah pantangan yang harus dihindari jika ingin mengonsumsi daun kelor.

-Hindari memakan akar pohon kelor karena mengandung alkaloid spirosin yang merupakan racun neuro-paralitik potensial dan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian. 

-Daun kelor memiliki efek pencahar. Ketika dimakan dalam jumlah besar dapat menyebabkan sakit perut, jantung panas, distensi gas, dan diare. 

-Daun kelor bila diminum langsung dengan air atau mentah dapat menyebabkan luka di hati. 

-Bahan kimia yang ditemukan di akar, bunga, dan kulit kayu dapat menyebabkan kontraksi rahim pada wanita hamil dan dapat meningkatkan risiko keguguran sehingga ibu hamil tak disarankan mengonsumsinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-Tidak disarankan mengonsumsi daun kelor ketika menyusui karena bahan kimianya mungkin tidak cocok untuk bayi. 

-Jangan makan daun kelor jika sedang minum obat pengencer darah seperti warfarin. 

-Penelitian menunjukkan daun kelor juga dapat menyebabkan gangguan seperti gusi berdarah dan pembuluh darah pecah. 

Baca juga: Pakar Ungkap Manfaat Daun Kelor bagi Pasien Hipertensi

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

44 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Tak semua ikan bisa dimakan lantaran ada berbagai ikan yang mengandung racun dan mengakibatkan fatal bagi siapa pun yang mengonsumsinya.


Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

45 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

Tidak hanya pada ikan buntal, tetrodotoxin juga ada pada katak, guritam, dan amfibi.


BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

45 hari lalu

Daun Kelor. Pexels.com
BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

BRIN menggarap proyek penelitian tentang intervensi pemberian makanan tambahan yang diperkaya daun kelor untuk balita berstatus stunting dan anemia.


Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

46 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

Ikan stonefish, lionfish, pufferfish (buntal), dan surgeonfish dikenal karena racunnya mematikan.


Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

47 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.


Rusia: Sedikitnya 1.000 Diplomat Diusir oleh Negara NATO

48 hari lalu

Sebuah bus yang membawa staf kedutaan dan anak-anak meninggalkan Kedutaan Besar Rusia di London, Inggris, 20 Maret 2018. REUTERS/Toby Melville
Rusia: Sedikitnya 1.000 Diplomat Diusir oleh Negara NATO

Jumlah diplomat Rusia yang diusir dari negara-negara anggota NATO melampaui seribu orang


Ibu Bunuh Balita Pakai Racun di Tulungagung Berawal dari Niat Bunuh Diri Bersama

24 Februari 2024

Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi memimpin gelar perkara ibu bunuh anak di Mapolres Tulungagung, Jumat, 22 Fenruari 2024. Foto: ANTARA/HO - Joko Pramono
Ibu Bunuh Balita Pakai Racun di Tulungagung Berawal dari Niat Bunuh Diri Bersama

Apa penyebab YM, ibu muda di Tulungagung, tega membunuh anaknya sendiri yang masih berusia 5 tahun?


Kapan Sakit Perut Sudah Masuk Kategori Serius dan Tak Boleh Diabaikan?

13 Februari 2024

Ilustrasi sakit perut. Shutterstock
Kapan Sakit Perut Sudah Masuk Kategori Serius dan Tak Boleh Diabaikan?

Sakit perut termasuk masalah umum setiap orang. Meski kebanyakan bukan termasuk masalah serius, sakit perut juga bisa terkait masalah kesehatan berat.


Pelajar Tewas Diracun Pakai Kopi Sianida di Pacitan, Pelaku Ingin Tutupi Kasus Pencuriannya di Rumah Korban

3 Februari 2024

Kepala Polres Pacitan, AKBP Agung Nugroho (kedua kanan), saat pers rilis hasil uji labfor kasus pembunuhan pelajar inisial MR menggunakan racun sianida yang ditabur pada minuman kopi korban, oleh tersangka AFA (26), di Markas Polres Pacitan, Kamis, 1 Februari 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Pacitan
Pelajar Tewas Diracun Pakai Kopi Sianida di Pacitan, Pelaku Ingin Tutupi Kasus Pencuriannya di Rumah Korban

Kasus pembunuhan dengan kopi sianida kini terjadi di Pacitan, Jawa Timur, dengan korban seorang pelajar