Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kendalikan Emosi dengan Teknik Pernapasan Berikut

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bernapas. (zebrapen.com)
Ilustrasi bernapas. (zebrapen.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai penelitian menunjukkan pengalaman emosi seseorang itu kompleks dan terkadang menyebabkan detak jantung lebih cepat, pipi memerah, dan napas tidak teratur. Psikolog Grace E. Sameve menyarankan orang melakukan teknik pernapasan 456 untuk membantu menenangkan diri saat mengalami emosi yang intens, sekaligus mengatur napas.

"Tujuannya meregulasi ulang pernapasan agar lebih teratur untuk menghadapi emosi-emosi intens atau tiba-tiba muncul dan kita tidak tahu itu apa," ujarnya dalam webinar "Cegah dan Atasi Tantrum pada Anak, Tingkatkan Performa si Kecil di Sekolah", Rabu, 24 Agustus 2022.

Dia mengatakan pertama, pastikan dulu anak sudah dalam situasi aman, misalnya dengan menitipkan pada pasangan. Anak yang berada dalam kondisi aman akan memudahkan orang tua yang ingin melakukan teknik pernapasan 456 berkonsentrasi dan menenangkan diri. 

Langkah berikutnya, dalam posisi duduk atau berdiri, orang dapat mencoba menutup mata agar konsentrasi tidak terganggu. Selanjutnya, cobalah menarik napas lewat hidung empat detik hitungan, lalu menahannya selama lima detik hitungan, kemudian buang napas lewat mulut selama hitungan enam detik.

"Ini umumnya perlu dilakukan beberapa kali karena kalau pertama kali masih agak kagok atau menghitung kecepatan karena  emosinya masih tinggi banget," tutur Grace

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menegaskan tujuan melakukan teknik ini untuk mengatur ulang keteraturan pernapasan. Menurunya, saat orang mengalami emosi yang intens atau meluap-luap, disadari atau tidak biasanya menyebabkan napas menjadi tidak teratur, biasanya lebih cepat. Cara ini mungkin tidak dapat menyelesaikan semua masalah tetapi menjadi langkah awal atau pertolongan pertama dalam mencari solusi, misalnya berlatih mengenali emosi atau menjalani konseling.

"Umumnya akan lebih tenang supaya kita bisa mengambil keputusan apa yang harus dilakukan, selanjutnya dengan lebih wise atau tidak dipengaruhi emosi intens yang kita rasakan," kata Grace.

Baca juga: 4 Kiat Teknik Pernapasan untuk Mengatasi Sesak Napas Ringan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

3 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

3 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

18 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

Tidak hanya pada ikan buntal, tetrodotoxin juga ada pada katak, guritam, dan amfibi.


Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan Tubuh Menurut Psikiater

37 hari lalu

Ilustrasi meditasi. puer-chay.ru
Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan Tubuh Menurut Psikiater

Psikiater mengatakan berpikir positif dapat menyehatkan tubuh dan membantu menyelesaikan masalah dengan lebih fokus.


Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

38 hari lalu

Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com
Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

Banyak hal terkait menangis dari sisi ilmiah, termasuk melepaskan hormon bahagia yang membantu mengobati luka dan meredakan stres. Adakah gunanya?


Gampang Marah Hanya karena Hal Sepele, Pakar Sarankan Hal Berikut

41 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar/cekcok. Shutterstock.com
Gampang Marah Hanya karena Hal Sepele, Pakar Sarankan Hal Berikut

Marah hanya karena hal sepele sebenarnya wajar tapi kalau semakin gampang marah dan lebih sering, pasti ada yang tak beres dalam diri Anda.


Pacar Tamara Tyasmara Berdalih Benamkan Kepala Dante 12 Kali untuk Latihan Pernapasan

45 hari lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Wira Satya Triputra (tengah) di TPU Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Selatan usai ekshumasi makam anak artis Tamara Tyasmara pada Selasa, 6 Februari  2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Pacar Tamara Tyasmara Berdalih Benamkan Kepala Dante 12 Kali untuk Latihan Pernapasan

Wira menjelaskan alasan pacar Tamara Tyasmara membenamkan kepala Dante ke dalam air adalah untuk berlatih pernapasan


Tingkatkan Konsentrasi Anak dengan Makanan Bergizi dan Cukup Istirahat

26 Januari 2024

Ilustrasi anak tidak konsentrasi saat belajar. shutterstock.com
Tingkatkan Konsentrasi Anak dengan Makanan Bergizi dan Cukup Istirahat

Tingkatkan konsentrasi pada anak atau siswa dengan selalu mengonsumsi makanan bergizi dan cukup istirahat. Simak saran ahli gizi.


Psikolog Sebut Secondhand Embarrassment Bisa Bikin Stres, Apa Itu?

23 Januari 2024

Ilustrasi pria pemalu. shutterstock.com
Psikolog Sebut Secondhand Embarrassment Bisa Bikin Stres, Apa Itu?

Secondhand embarrassment atau perasaan malu tak langsung untuk orang lain dirasakan karena manusia adalah makhluk sosial, bisa bikin stres.


Pakar Gestur Puji Emosi Cak Imin di Debat Capres yang Terkendali Baik

22 Januari 2024

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
Pakar Gestur Puji Emosi Cak Imin di Debat Capres yang Terkendali Baik

Pakar gestur dan mikroekspresi menyebut Cak Imin memiliki pengelolaan emosi yang baik pada debat capres keempat. Ini alasannya.