TEMPO.CO, Jakarta -Sebagian orang mungkin mempunyai alergi akan suatu hal tertentu yang bagi orang lain hal tersebut bukanlah suatu masalah. Alergi sendiri terjadi ketika seseorang bereaksi terhadap sesuatu di lingkungan yang tidak berbahaya bagi kebanyakan orang.
Zat ini dikenal sebagai alergen dan umumnya ialah debu, hewan peliharaan, serbuk sari, serangga, kutu, jamur, makanan, dan beberapa obat.
Antibodi dan Alergen
Baca juga:
Dilansir dari mayoclinic.org, sistem kekebalan tubuh menghasilkan zat yang dikenal sebagai antibodi.
Ketika memiliki alergi, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi yang mengidentifikasi alergen tertentu sebagai sesuatu yang berbahaya, meskipun sebenarnya tidak.
Sehingga ketika bersentuhan dengan alergen, reaksi sistem kekebalan dapat dirasakan oleh kulit, sinus, saluran udara, atau sistem pencernaan.
Tiap orang memiliki tingkat keparahan alergi yang bervariasi, mulai dari iritasi ringan hingga anafilaksis atau keadaan darurat yang berpotensi mengancam jiwa. Meskipun sebagian besar alergi tidak dapat disembuhkan, perawatan dapat membantu meringankan gejala alergi seseorang.
Pemicu Alergi
1. Alergen udara, seperti serbuk sari, bulu binatang, tungau debu, dan jamur
2. Makanan tertentu, terutama kacang tanah, kacang pohon, gandum, kedelai, ikan, kerang, telur, dan susu
3. Sengatan serangga, seperti dari lebah atau tawon
4. Obat-obatan, terutama penisilin atau antibiotik berbasis penisilin
5. Lateks atau zat lain yang tersentuh dan dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit
Dilansir dari allergy.org.au, ketika alergen dihirup, pelepasan histamin menyebabkan lapisan hidung menghasilkan lebih banyak lendir dan menjadi bengkak dan meradang. Ini menyebabkan hidung meler dan gatal, dan bersin hebat dapat terjadi. Mata mungkin mulai berair dan penderita mungkin mengalami sakit tenggorokan.
Selain itu asma dapat dipicu oleh reaksi alergi. Ketika alergen dihirup, lapisan saluran di paru-paru membengkak dan membuat sulit bernapas.
Makanan yang sering menyebabkan alergi antara lain kacang tanah, makanan laut, produk susu, dan telur. Alergi susu sapi pada bayi dapat terjadi dan menyebabkan eksim, asma, kolik dan sakit perut. Beberapa orang tidak dapat mencerna laktosa. Intoleransi laktosa menyebabkan gangguan perut.
Sedangkan masalah kulit yang dapat dipicu oleh alergi antara lain dermatitis atopik (eksim) dan gatal-gatal.
ANNISA FIRDAUSI
Baca juga : Kurangi Risiko Alergi pada Anak dengan Cukup Asupan Serat