Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Sama, Pahami Perbedaan HIV dengan AIDS Berikut

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Relawan menyalakan lampu dalam malam renungan Hari AIDS Sedunia di Tanah Abang, Jakarta, Rabu,1 Desember 2021. Acara ini mengampanyekan kepada masyarakat untuk mewaspadai penularan virus HIV/AIDS. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Relawan menyalakan lampu dalam malam renungan Hari AIDS Sedunia di Tanah Abang, Jakarta, Rabu,1 Desember 2021. Acara ini mengampanyekan kepada masyarakat untuk mewaspadai penularan virus HIV/AIDS. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah HIV dan AIDS kerap kali membingungkan masyarakat awam. Keduanya sering kali digunakan secara bersamaan dalam berbagai pemberitaan ataupun penyebaran informasi di media sosial.

Secara bahasa, HIV merupakan singkatan untuk Human Immunodeficiency Virus. Sedangkan AIDS merupakan kependekan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome. 

Berdasarkan penamaan tersebut, sederhananya dapat dipahami bahwa HIV merupakan jenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan AIDS merupakan kondisi atau jenis penyakit akibat infeksi HIV.

Tetapi, dilansir dari laman Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng, seseorang yang terkena HIV belum tentu terkena AIDS. Sebab, orang yang terinfeksi HIV biasanya diharuskan mengonsumsi obat anti-retroviral atau ARV guna mencegah kemunculan kondisi AIDS.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasan terkait perbedaan HIV dan AIDS:

HIV adalah Virus

Secara medis, HIV merujuk pada sejenis retrovirus yang menyerang sel darah putih dalam sistem imunitas manusia. Spesifiknya, HIV menyerang Sel-T dan CD-4 pada tubuh yang merupakan bagian utama dalam sistem kekebalan tubuh.

Gejala awal HIV yang biasa ditunjukkan adalah ruam pada tubuh, sakit tenggorokan, kelelahan, dan adanya pembengkakan pada kalenjar. Apabila terlambat ditangani atau dirawat, penderita HIV dapat berujung pada kematian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Umumnya, HIV menular melalui perantara cairan tubuh, seperti air mani, darah, cairan pada dubur, dan air susu ibu. Karena itu, penghindaran terhadap seks bebas, penggunaan jarum suntik berulang, dan penggunaan kondom demi seks aman mampu meminimalisasi penularan HIV.

AIDS adalah Tahap Akhir Akibat Infeksi HIV

AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV. Biasanya AIDS muncul ketika seseorang telah memasuki Stadium 3 dari HIV. Selain itu, HIV juga membutuhkan waktu sekitar 10 tahun sebelum menjelma menjadi AIDS apabila tidak kunjung ditangani.

Karena itu, biasanya pengecekan dan pengetesan secara langsung cairan tubuh seseorang menjadi cara paling efektif untuk mendeteksi secara dini penularan HIV pada tubuh seseorang.

Sebab HIV merusak sel CD-4, salah satu cara mendiagnosis seseorang adalah menghitung jumlah sel CD-4 melalui pemeriksaan laboratorium. Normalnya, jumlah CD-4 yang baik berkisar di angka 500-1.200. Apabila seseorang memiliki CD-4 di bawah 200, kemungkinan besar orang tersebut telah menderita HIV/AIDS stadium 3.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Ratusan Mahasiswa Bandung Positif Terinfeksi HIV/AIDS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

4 jam lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

6 hari lalu

Ilustrasi kubis. Unsplash.com/Isara Somboon
Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

Kurang gizi adalah penyebab paling umum sistem imun yang buruk. Berikut 10 jenis makanan yang mudah didapat dan sangat membantu kesehatan imun.


Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

8 hari lalu

Nia Ramadhani/Foto: Instagram/Nia Ramadhani
Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

Kuku jempol kaki kiri Nia Ramadhani harus dicabut karena alami cantengan. Apa penyebab dan bahaya kuku kaki cantengan?


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


5 Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa Ramadan dalam Cuaca Ekstrem

10 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
5 Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa Ramadan dalam Cuaca Ekstrem

Di tengah cuaca ekstrem, penting bagi umat untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna menjaga kekebalan tubuh selama puasa Ramadan.


5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

29 hari lalu

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba
5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim pancaroba karena menyertakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat hingga angin kencang.


Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

29 hari lalu

Kartika Putri menunjukkan wajahnya penuh luka melepuh pada Rabu, 21 Februari 2024. Foto: Instagram/@kartikaputriworld
Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

Sindrom Stevens Johnson merupakan kelainan fatal pada kulit dan selaput lendir yang sedikit langka terjadi.


Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

30 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

Spesialis penyakit dalam menyebut pentingnya mewaspadai fase kritis pada pasien demam berdarah dengue (DBD). Perhatikan tiga fase berikut.


Manfaat Madu bagi Ibu Hamil

33 hari lalu

Ilustrasi madu. shutterstock.com
Manfaat Madu bagi Ibu Hamil

Madu merupakan salah satu pilihan bahan alami yang sering dipertimbangkan untuk dikonsumsi bagi ibu hamil.