TEMPO.CO, Jakarta - Di setiap kehidupan, selalu ada fase-fase untuk mencapai sesuatu yang terkadang tidak disadari. Begitu pula dalam mencapai kemerdekaan finansial yang memerlukan tahapan tersendiri sebelum mencapai kebebasan seutuhnya.
Melansir moneyfit.org, kemerdekaan finansial merupakan kondisi ketika seseorang memiliki cukup tabungan, investasi finansial, dan uang tunai untuk menafkahi diri sendiri atau keluarga. Mencapai kebebaan finansial dapat ditempuh dengan beragam cara, dapat dengan cara menabung, mengatur tujuan keuangan, dan berinvestasi jangka panjang.
Untuk menerapkannya tidak mudah, perlu konsistensi ketika melewati setiap fase perubahannya. Terdapat tujuh fase yang akan dialami ketika seseorang memulai memerdekakan finansialnya. Berikut fase-fase itu:
1. Ketergantungan
Dilansir dari artikel berjudul Kemerdekaan finansial bagi Generasi Z, Begini Cara Mewujudkannya dalam laman feb.unair.ac.id, tahap pertama pertama ialah fase ketergantungan. Dalam fase awal ini, seseorang masih perlu bergantung kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Layaknya seorang anak kecil, tentu akan bergantung pada orang tua atau orang dewasa yang menafkahinya. Tidak banyak kebebasan dalam fase ini. Seseorang tidak memiliki kendali penuh atas hidupnya sendiri.
2. Solvabilitas
Ditandai dengan adanya penghasilan setelah memulai pekerjaan baru. Seseorang diuji kemandiriannya dengan tanggung jawab terhadap setiap penghasilannya.
Tahap ini juga membuka kebebasan. Segala keputusan hidup seperti menabung dan mengeluarkan uang dikembalikan kepada diri sendiri.
3. Stabilitas
Keuangan sudah mulai stabil setelah menemukan cara menyimpan uang. Hal ini juga dapat disebabkan karena penghasilan yang seesorang sudah jauh lebih besar.
Fase ini juga mendorong seseorang mulai membuka dananya untuk prioritas yang lebih penting. Misalnya menabung, memiliki asuransi kesehatan, serta memiliki dana darurat yang cukup.