Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hipomania Bisa Saja Menandakan Gejala Gangguan Bipolar

image-gnews
Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hipomania diartikan sebagai kondisi peningkatan energi yang ekstrem dan tidak normal. Kondisi itu mencakup perubahan suasana hati atau emosi, perilaku, dan aktivitas fisik.

Meski biasanya menjadi bagian dari gejala gangguan bipolar, hipomania juga bisa menjadi gejala gangguan mental dan kondisi kesehatan lainnya. Mengutip Simply Psychology, gejala hipomania memiliki tingkat aktivitas atau energi yang tinggi, merasa sangat senang, kurang tidur.

Adapun kecenderungan berbicara terlalu cepat, sehingga sulit bagi orang lain untuk mengikuti apa yang dikatakan. Kondisi ini juga menyebabkan kondisi mudah terganggu hal-hal yang tidak penting dan gerakan tanpa tujuan seperti mondar-mandir atau gelisah saat duduk, bahkan merasa terlalu percaya diri

Penyebab hipomania

Merujuk Verywell Mind, meski biasanya hipomania bagian dari gejala bipolar, keadaan ini juga bisa terjadi karena beberapa penyebab lain.

1. Penyalahgunaan zat. Hipomania dan depresi dialami 11 persen orang dengan gangguan penggunaan zat.

2. Perubahan pola tidur dan insomnia dikaitkan dengan pengalaman hipomania beberapa individu, terutama jika ritme sirkadian terganggu secara konsisten.

3. Depresi muncul bersamaan dengan hipomania.

4. Penelitian terhadap anak kembar menunjukkan, hipomania diturunkan secara genetik dengan risiko lebih besar pria 59 persen dan wanita 29 persen.

5. Penelitian terhadap 99 siswa menunjukkan, tingkat stres yang lebih tinggi bisa mempengaruhi perkembangan perilaku hipomania

Diagnosis hipomania

Merujuk Cleveland Clinic, ihwal diagnosis hipomania, spesialis kesehatan mental American Psychiatric Association's  mengikuti kriteria dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders atau DSM-5.

1. Mengalami peningkatan ekspresi emosi yang abnormal dan lama. Itu dibarengi peningkatan energi dan intensitas aktivitas yang setidaknya berlangsung selama empat hari berturut-turut. Muncul hampir setiap hari.

2. Memiliki tiga atau lebih gejala hipomania yang mencolok.

3. Riwayat hipomania tidak terlalu mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, sekolah, dan kesehatan fisik.

4. Riwayat hipomania tidak disebabkan efek suatu zat, misalnya pengobatan atau penyalahgunaan obat atau kondisi medis lainnya.

Bagaimana mengatasi hipomania?

Mengutip Simply Psychology, sesi psikoterapi bisa membantu mengenali gejala dan pemicu hipomania. Strategi koping yang membantu atau mengurangi efek hipomania.

Jenis psikoterapi yang populer meliputi: Terapi ritme interpersonal dan sosial (IPSRT), psikoedukasi, terapi perilaku kognitif (CBT), terapi fokus keluarga, dan terapi perilaku dialektik (DBT).

Baca: Apa Itu Kondisi Gejala Mania?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

20 jam lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

16 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

24 hari lalu

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

Gangguan Bipolar dan kepribadian ganda adalah gangguan kesehatan mental yang sering memiliki gejala yang serupa, namun keduanya kondisi yang berbeda.


30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

26 hari lalu

24_KOSMO_bipolar
30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

30 Maret diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia. Kenali tipe dan gejala bipolar.


Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

50 hari lalu

Ilustrasi terapi bekam. shutterstock.com
Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.


Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

19 Februari 2024

Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com
Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

Banyak hal terkait menangis dari sisi ilmiah, termasuk melepaskan hormon bahagia yang membantu mengobati luka dan meredakan stres. Adakah gunanya?


Bisakah Hasil Hipnosis Diandalkan? Simak Penjelasan Berikut

16 Februari 2024

Ilustrasi hipnoterapi atau hipnosis 2 biji. shuttertock.com
Bisakah Hasil Hipnosis Diandalkan? Simak Penjelasan Berikut

Hipnosis bisa digunakan untuk membantu mengatasi rasa sakit atau kecemasan, bisa juga membantu mengubah perilaku berbahaya. Optimalkah hasilnya?


5 Terapi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

5 Februari 2024

Terapis membimbing seorang anak yang tengah menjalani terapi di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 27 Februari 2020. Rumah sakit ini melayani terapi bagi anak-anak usia 4-10 dan 10-19 tahun yang membutuhkan penanganan psikiater, khususnya anak-anak usia 4-10 tahun yang mengalami masalah dengan kemampuan berbicara dan kurangnya kemampuan untuk berinteraksi secara sosial. Kecanduan gadget adalah salah satu penyebab meningkatnya depresi, autisme, bipolar, psikosis, dan anti sosial.  TEMPO/Prima Mulia
5 Terapi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

Untuk membantu meningkatkan kemampuan anak, ada sejumlah terapi yang bisa dilakukan.


Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

27 Januari 2024

Sejumlah pegiat literasi membaca buku saat kampanye #RuangBacaJakarta didalam Kereta MRT, Jakarta, Minggu, 8 September 2019. Kampanye ini merupakan gerakan MRT Jakarta untuk mendorong minat baca dan dan menjadikan membaca bagian dari gaya hidup masyarakat kota. TEMPO/Muhammad Hidayat
Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

Selain menambah wawasan, membaca buku dapat membantu penurunan dalam kesehatan mental, seperti stres dan demensia.


5 Manfaat Membuat Kue sebagai Terapi

16 Januari 2024

Ilustrasi adonan roti. Tabloidbintang
5 Manfaat Membuat Kue sebagai Terapi

Membuat kue saat mengisi waktu luang bermanfaat sebagai terapi untuk melepas penat dan menyegarkan pikiran