Selain itu, pencernaan seseorang akan memburuk seiring bertambahnya usia, yang membuat sistem pencernaan akan kurang mampu menangani makanan ringan tertentu.
Seiring menuanya usia, pencernaan cenderung melambat karena saluran pencernaan kehilangan elastisitas dan fungsinya. Oleh karena itu, makanan berminyak, gorengan, tinggi sodium, dan tinggi gula dapat menyebabkan masalah seperti kembung, kram, dan masalah saat buang air besar.
Saat berbelanja bahan makanan, hampir setengah dari responden akan membaca label kesehatan atau fakta nutrisi, tetapi 30 persen akan mengabaikan semua informasi tersebut. Ada pula 42 persen yang tidak membaca label kesehatan di antaranya adalah Gen Z atau mereka yang berusia antara 18 dan 24 tahun.
Menariknya, responden yang berusia sekitar 25 hingga 34 tahun sedikit lebih banyak mempelajari kemasan makanan mereka dibandingkan dengan orang yang berusia di atas 45 tahun. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan peminat kesehatan dan kebugaran pada kelompok ini.
Selain itu survei menemukan bahwa 59 persen warga Singapura bersedia makan makanan kedaluwarsa, terutama kalengan. Sebanyak 34 persen diantaranya dapat melakukannya jika makanan tersebut satu sampai tiga hari melewati tanggal kedaluwarsa. Sedang 14 persen masih akan memakan makanan tersebut jika sudah lewat satu minggu. Dan 11 persen sisanya mungkin makan makanan yang sudah lewat lebih dari seminggu.
Menurut Tan, ada beberapa alasan mengapa warga Singapura tetap mengonsumsi makanan yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Pertama, mereka mungkin tidak menyadari implikasi kesehatan dari mengkonsumsi makanan kadaluarsa. Kedua, mereka mungkin menilai berdasarkan pandangan mereka pada penampilan luar kemasan atau kaleng.
Ketiga, konsumen di Singapura mungkin tidak tahu perbedaan antara tanggal 'kedaluwarsa' dengan 'baik digunakan sebelum'. Padahal makanan yang melewati tanggal kedaluwarsa tidak boleh dikonsumsi sama sekali.
ANNISA FIRDAUSI
Baca juga : Eks Menlu Timor Leste: Singapura Jadi Salah Satu Penghambat Masuk ASEAN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.