TEMPO.CO, Jakarta - Trigliserida adalah jenis lemak (lipid) yang ditemukan dalam darah seseorang. Trigliserida disimpan dalam sel-sel lemak tubuh seseorang. Saat sedang makan, tubuh seseorang akan mengubah kalori yang tidak perlu digunakan menjadi trigliserida secara langsung. Kemudian, hormon melepaskan trigliserida untuk energi di sela-sela waktu makan.
Ukuran Trigliserida
Mengutip dari mayoclinic, jika seseorang secara teratur makan lebih banyak kalori daripada kalori yang dibakar, mungkin seseorang memiliki trigliserida tinggi (hipertrigliseridemia). Untuk bisa mengetahui seseorang memiliki trigliserida tinggi atau tidak, terdapat golongan yang menunjukkan bahwa seseorang berada dalam trigliserida yang normal, sebagai berikut:
1. Trigliserida normal
Kandungan trigliserida kurang dari 150 miligram per desiliter (mg/dL) atau kurang dari 1,7 milimol per liter (mmol/L).
2. Trigliserida batas tinggi
Kandungan trigliserida berada dalam kisaran 150-199 miligram per desiliter (1,8-2,2 milimol per liter).
3. Trigliserida tinggi
Kandungan trigliserida sekitar 200- 499 miligram per desiliter (2,3-5,6 milimol per liter).
4. Trigliserida sangat tinggi
Kandungan trigliserida mencapai angka 500 miligram per desiliter atau lebih (5,7 milimol per liter atau lebih).
Penyebab Trigliserida
Melansir dari WebMd, tingginya kadar trigliserida harus diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko strok ataupun serangan jantung. Akibatnya, seseorang perlu mengetahui penyebab kadar trigliserida tinggi sehingga dapat diatasi dengan cepat. Berikut penyebab tingginya kadar trigliserida:
1. Genetika
Terkadang, kadar trigliserida tinggi memang tercatat dalam gen seseorang. Jika anggota lain dari keluarga menderita trigliserida tinggi, ada kemungkinan besar anggota keluarga lain juga mengalaminya.
2. Diabetes tidak terkontrol
Bila seseorang memiliki penyakit diabetes yang tidak terkontrol (gula darah selalu tinggi karena tidak rajin minum obat), kondisi ini dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah.
3. Diet tinggi lemak, gula, dan karbohidrat
Jika terlalu banyak mengonsumsi makanan penuh gula dan lemak jenuh, maka seseorang memiliki peningkatan risiko terkena kolesterol tinggi yang berakhir pada hipertrigliseridemia.
4. Hypothyroidism (kadar hormon tiroid rendah)
Saat tubuh tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup, maka trigliserida dan kadar kolesterol cenderung menjadi tinggi.
5. Penyakit ginjal kronis
Saat kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) rendah, sedangkan trigliserida tinggi, mungkin saja itu merupakan tanda dari penyakit ginjal.
6. Kelebihan lemak perut
Jika seseorang memiliki terlalu banyak lemak di sekitar perut (perut buncit), tubuh dapat memicu reaksi kimia yang membuat sulit untuk menjaga kadar lipid yang normal dan sehat.
7. Minuman alkohol
Seseorang yang mengonsumsi alkohol secara teratur dapat meningkatkan kadar trigliserida.
8. Kurang olahraga
Saat berolahraga, tubuh akan berusaha mempertahankan kadar HDL pada tingkat yang sehat karena reaksi kimia yang baik dalam otot-otot. Namun, jika seseorang tidak melakukan aktivitas fisik, kadar trigliserida akan meningkat.
9. Obat-obatan
Terdapat beberapa jenis obat tertentu yang menyebabkan kadar trigliserida tinggi, yaitu beta-blocker, diuretik (furosemid), estrogen, retinoid, kortikosteroid (dexamethasone), dan protease inhibitor.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca: Beda Trigliserida dan Kolesterol Serta Gejalanya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.