Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tanaman Hias Gelombang Cinta, Dulu Banyak Dicari Kini Tak Berarti

image-gnews
Tanaman gelombang cinta atau anthurium. Foto : Shutterstock
Tanaman gelombang cinta atau anthurium. Foto : Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tanaman gelombang cinta atau anthurium pernah sangat populer. Tanaman ini punya harga tinggi, bahkan jual beli berdasarkan helai daunnya.

Tren tanaman gelombang cinta ketika itu menjadi sebuah koleksi yang hampir semua orang ingin memiliki. Apalagi, untuk mereka yang memiliki uang banyak dan menjadikannya koleksi di rumah. Ini menjadi ajang pembuktian kekayaan yang dimilikinya, jika memiliki gelombang cinta. 

Di sisi lain, bagi para penjual ataupun orang-orang yang membudidayakan tanaman ini meraup keuntungan besar melalui penjualan jenis tanaman tersebut. 

Sayangnya tren menanam ataupun mengoleksi tanaman gelombang cinta semakin lama semakin melemah. Pasalnya, permintaan tanaman gelombang cinta sudah tidak tinggi lagi, bahkan tergolong tidak ada lagi yang berminat untuk membeli gelombang cinta. 

Tanaman gelombang cinta atau anthurium. Foto : Shuttersock

Tentang Gelombang Cinta

Tren maraknya menanam gelombang cinta pun ditanggapi oleh Kementerian Pertanian. Melansir dari pertanian.go.id, hebohnya tren gelombang cinta sangat tidak sehat. Sebab, harga tanaman yang menyentuh angka ratusan juta rupiah tidak masuk akal. Jika harga tanaman tidak setinggi itu, gelombang cinta dapat tetap terus menjadi tren yang sehat. Lantas, bagaimana profil dari tanaman gelombang cinta yang trennya sudah tidak booming lagi?

Gelombang cinta yang memiliki nama latin anthurium plowmanii atau wave of love adalah tanaman dari genus anthurium dari famili Keladi, Araceae. Namun, tanaman ini disebut gelombang cinta di Indonesia. Tanaman ini merupakan tanaman asli dari Peru, Bolivia, dan Brazil. 

Gelombang cinta memiliki bentuk daun yang sangat tebal dan batang daun menyerupai kulit dengan helaian elips meruncing dan memanjang. Bagian terlebar helaian daun berada di area ujung, tetapi masih berada di sekitar bagian tengah. 

Sementara itu, tulang daun primer terletak di bagian tengah helaian dan tulang daun lateral memanjang dari tulang primer ke arah tepi helaian. Permukaan daun atas gelombang cinta cukup mengkilap dengan tepi daun yang bergelombang. Panjang daun tanaman ini pada fase juvenil (fase perkembangan tanaman mulai dari biji sampai dewasa) dapat mencapai sekitar 2 meter. Selain itu, tangkai daun tanaman ini berukuran 30-40 sentimeter dengan penampang berbentuk C atau U.

Mengutip dari buku Anthurium Gelombang Cinta, gelombang cinta memiliki bentuk batang yang beruas pendek dan setiap ruas merupakan tempat melekatnya daun. Biasanya, batang gelombang cinta dipenuhi akar yang bertujuan sebagai penopang tumbuhnya tanaman. 

Lalu, bunga tanaman ini tumbuh menjulang ke atas. Bubutnya berbentuk lonjong meruncing dan cenderung menekuk keluar, hanya jika tanaman ini mekar dengan panjang 5-15 centimeter dan dapat tumbuh sampai 29 centimeter dengan lebar 5-10 milimeter. Bubut tanaman ini berwarna violet keunguan dengan bercak hijau atau ungu.

Selain itu, kuntum bunga dari tanaman hias ini berwarna ungu gelap berbentuk lonjong mengecil di bagian ujung dengan ukuran 10-45 sentimeter dengan diameter 1-22 sentimeter. Panjang tangkai gelombang cinta sekitar 6-10 sentimeter dengan diameter 1.2 sentimeter. 

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Hanya di Indonesia Tanaman Hias Punya Sebutan Janda Bolong dan Lidah Mertua

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Permintaan Global terhadap Tanaman Hias Meningkat, PFI: Scindapsus dan Aroid Banyak Diminati

11 jam lalu

Salah satu booth tanaman hias dalam perhelatan Floriculture Indonesia International Expo (FLOII), di Hall 2 Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Kamis, 28 September 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Permintaan Global terhadap Tanaman Hias Meningkat, PFI: Scindapsus dan Aroid Banyak Diminati

Ketua Umum Perhimpunan Florikultura Indonesia (PFI) Rosy Nur Apriyanti mengatakan minat dan permintaan global terhadap tanaman hias terus meningkat. Hampir semua tanaman hias yang ditawarkan oleh Indonesia diterima oleh pasar luar negeri.


LEGO Ajak Pecinta Tanaman Eksplorasi Taman Kreatif Lewat LEGO Botanicals

1 hari lalu

LEGO Botanicals (dok. The LEGO Group)
LEGO Ajak Pecinta Tanaman Eksplorasi Taman Kreatif Lewat LEGO Botanicals

Pengalaman LEGO Botanical Experience Feature yang akan hadir dapat menjadi destinasi yang menarik bagi penggemar LEGO dan tanaman.


Gelar Pameran Tanaman Hias, Bos Dyandra: Buyernya dari Thailand hingga AS

1 hari lalu

Acara pembukaan pameran tanaman hias, Floriculture Indonesia International Expo (FLOII) 2023 di Hall 2 Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Kamis, 28 September 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Gelar Pameran Tanaman Hias, Bos Dyandra: Buyernya dari Thailand hingga AS

FLOII Expo merupakan pameran tanaman hias bertaraf internasional yang digelar di Indonesia.


Menteri Teten: Industri Tanaman Hias Punya Nilai Ekonomi Cukup Kuat

1 hari lalu

Sambutan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Teten Masduki dalam acara Opening Ceremony Floriculture Indonesia International Expo (FLOII) 2023, di Hall 2 Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Kamis, 28 September 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Menteri Teten: Industri Tanaman Hias Punya Nilai Ekonomi Cukup Kuat

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Teten Masduki mengklaim nilai ekonomi pada sektor tanaman hias cukup kuat.


Musik Plantasia dan Manfaatnya untuk Tumbuhan

1 hari lalu

Ilustrasi hutan Kosta Rika. Living Intelligent
Musik Plantasia dan Manfaatnya untuk Tumbuhan

Musik ditangkap sebagai gelombang dengan frekuensi oleh tumbuhan


Pakar Bagi Saran Tangkal Laba-laba di Rumah

2 hari lalu

Ilustrasi sarang laba-laba. Wikipedia.org
Pakar Bagi Saran Tangkal Laba-laba di Rumah

Meski sebagian besar tak berbahaya, laba-laba kerap menakutkan banyak orang. Pakar pun membagi tips agar tak diganggu laba-laba.


Taman Hutan Kota Penjaringan Kekeringan, Petugas: Dari Rumput Sampai Jadi Tanah

2 hari lalu

Suasana Taman Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara yang mengalami kekeringan akibat kemarau pada Senin, 25 September 2023. Foto: TEMPO/Aisyah Amira Wakang
Taman Hutan Kota Penjaringan Kekeringan, Petugas: Dari Rumput Sampai Jadi Tanah

Musim kemarau berdampak pada kondisi tanaman di kompleks Taman Hutan Kota Penjaringan.


5 Manfaat Daun Mimba untuk Tubuh

5 hari lalu

Pohon mimba. Wikipedia
5 Manfaat Daun Mimba untuk Tubuh

Daun mimba banyak digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional untuk berbagai kondisi.


Alergi Poison Ivy, Seperti Apa Gejalanya?

17 hari lalu

Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)
Alergi Poison Ivy, Seperti Apa Gejalanya?

Poison ivy tumbuhan merambat atau semak yang rentan menimbulkan reaksi alergi


Rekomendasi 6 Tanaman Hias dalam Ruangan, Begini Manfaatnya

31 hari lalu

Ilustrasi sari kaktus. shutterstock.com
Rekomendasi 6 Tanaman Hias dalam Ruangan, Begini Manfaatnya

Tanaman hias dapat menjadi prnamen yang menarik dalam ruangan. Tak hanya untuk keindahan, ada manfaat lainnya.