Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenali Kondisi Rhesus yang Berisiko untuk Ibu Hamil

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
ilustrasi tes darah (Pixabay.com)
ilustrasi tes darah (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rhesus salah satu sistem penggolongan darah yang bernilai positif atau negatif selain A, B, O dan AB. Merujuk National Health Service UK, inkompatibilitas rhesus kondisi antibodi dalam darah ibu hamil menghancurkan sel darah bayinya. Kondisi rhesus ini tidak membahayakan ibu, tapi menyebabkan bayi mengalami anemia dan penyakit kuning saat lahir .

Ketika ibu memiliki darah rhesus negatif dan bayi dalam kandungannya memiliki rhesus positif. Ada reaksi terjadi ketika seorang ibu dengan darah rhesus negatif terpapar darah rhesus positif.

Tubuh ibu merespons darah rhesus positif memproduksi antibodi atau molekul melawan infeksi yang mengenali sel darah asing. Antibodi bisa terus menyerang sel darah merah bayi selama beberapa bulan setelah lahir.

Penanganan inkompatibilitas rhesus setelah melahirkan mencakup perawatan ringan fototerapi, transfusi darah, dan suntikan larutan antibodi untuk mencegah penghancuran sel darah merah. Penanganan yang tepat mencegah berbagai kemungkinan terburuk.

Diagnosis rhesus

Merujuk Cleveland Clinic tes darah sederhana bisa mendiagnosis ketakcocokan rhesus. Dokter biasanya melakukan tes darah rutin trimester pertama. Itu dilakukan lebih awal jika mengalami pendarahan di organ reproduksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Jika memiliki darah rhesus negatif, dokter berkemungkinan skrining antibodi. Tes ini memeriksa darah mengandung antibodi. Jika hasil antibodi kembali positif, ibu hamil berisiko mengalami inkompatibilitas rhesus.

2. Jika rhesus negatif dan skrining antibodi negatif, ibu hamil akan diberikan imunoglobulin untuk mencegah pembentukan antibodi. Ini biasanya diberikan sekitar 28 pekan dan dalam 72 jam setelah melahirkan. Ibu hamil mungkin mendapat dosis pada awal kehamilan jika mengalami pendarahan atau komplikasi lainnya.

Baca: Rhesus, Sistem Pengelompokan Golongan Darah

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

2 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

4 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

8 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

9 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

10 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

13 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.


Bolehkah Ibu Hamil Mudik Naik Motor? Ketahui Risikonya

14 hari lalu

Bolehkah ibu hamil mudik naik motor? Meskipun lebih efisien dalam hal waktu, sebaiknya jangan lakukan hal ini karena risikonya cukup besar. Foto: Canva
Bolehkah Ibu Hamil Mudik Naik Motor? Ketahui Risikonya

Bolehkah ibu hamil mudik naik motor? Meskipun lebih efisien dalam hal waktu, sebaiknya jangan lakukan hal ini karena risikonya cukup besar.


Bahaya Ibu Hamil Menahan Kencing saat Mudik Lebaran

16 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Bahaya Ibu Hamil Menahan Kencing saat Mudik Lebaran

Sering menahan buang air kecil selama perjalanan mudik Lebaran dapat berisiko buruk pada kesehatan ibu hamil. Apa saja dampaknya?


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

16 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


10 Tips Mudik Lebaran Aman Bagi Ibu Hamil

18 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
10 Tips Mudik Lebaran Aman Bagi Ibu Hamil

Pada mudik lebaran, ibu hamil perlu persiapan lebih untuk memastikan dirinya dan janin selamat aman dan nyaman.