Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berikut Gejala dan Cara Mengatasi Penyakit Autoimun

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan sistem kekebalan menyebabkan aktivitas abnormal rendah atau aktivitas berlebihan dari sistem kekebalan tubuh. Dalam kasus overaktivitas sistem kekebalan, tubuh menyerang dan merusak jaringannya sendiri disebut penyakit autoimun.

Menurut WebMD, penyakit antoimun menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan virus dan bekteri pada tubuh sehingga menyebabkan kerentanan terhadap infeksi.

Menanggapi pemicu yang tidak diketahui, sistem kekebalan mungkin mulai memproduksi antibodi yang alih-alih melawan infeksi, malah menyerang jaringan tubuh sendiri. Pengobatan untuk penyakit autoimun umumnya berfokus pada pengurangan aktivitas sistem kekebalan tubuh.

Gejala awal dari banyak penyakit autoimun sangat mirip seperti: 

  • Otot pegal
  • Bengkak dan kemerahan
  • Demam tingkat rendah
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki
  • Rambut rontok
  • Ruam kulit.

Penyakit individu juga dapat memiliki gejala uniknya sendiri. Misalnya, diabetes tipe 1 menyebabkan rasa haus yang ekstrem, penurunan berat badan, dan kelelahan.

Meskipun tidak ada obat untuk penyakit autoimun, banyak bantuan tersedia. Mengutip dari Healthdirect.gov.au, orang yang didiagnosis dengan penyakit autoimun dapat diatasi dengan melakukan hal berikut:

  • Pola makan sehat
  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Banyak tidur
  • Mencapai kombinasi istirahat dan olahraga yang tepat
  • Mengurangi stres jika memungkinkan, dan menemukan cara untuk mengatasi stres yang tidak dapat dihindari.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Obat-obatan tertentu dan perubahan gaya hidup dapat membantu. Misalnya, orang dengan diabetes tipe 1 menyuntikkan insulin, sedangkan mereka dengan penyakit autoimun yang mempengaruhi kulit menerima saran tentang matahari, mandi, krim dan lotion. Orang dengan penyakit celiac harus mengikuti diet bebas gluten .

Pada beberapa orang, penyakit autoimun bisa ringan, sementara yang lain perlu menginvestasikan banyak waktu dan perawatan dalam mengelola kondisi mereka. Namun, kebanyakan orang dengan kondisi autoimun dapat menjalani kehidupan yang normal.

MALINI 

Baca juga: Penyebab Genetik Autoimun Lupus Menurut Peneliti

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

9 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

10 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

11 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

12 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

12 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

14 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

16 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

17 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

17 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

18 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.