Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemoterapi untuk Pengobatan Kanker, Apa yang Harus Disiapkan?

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kemoterapi merupakan pengobatan umum untuk kanker dengan cara menghancurkan sel kanker yang berbahaya bagi tubuh. Kemoterapi telah terbukti efektif menangani penyakit kanker, tetapi dapat menyebabkan efek samping serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. 

Tindakan kemoterapi digunakan untuk menurunkan jumlah total sel kanker dalam tubuh, mengurangi kemungkinan penyebaran kanker, mengecilkan ukuran tumor, serta mengurangi gejala. 

Cara Pengobatan Kemoterapi

Mengutip Cleveland Clinic, kemoterapi umumnya dilakukan secara sistemik, artinya ia menyebar ke seluruh tubuh. Kemoterapi sistemik dapat diberikan dengan cara:

  • Disuntik. Suntikan biasanya diberikan pada bagian otot atau lapisan lemak
  • Intravena, atau melalui vena sebagai "infus."
  • Secara oral, sebagai pil atau cairan yang ditelan.
  • Secara topikal, sebagai krim yang digosokkan ke kulit.

Pada sebagian kasus, kemoterapi sistemik tidak terlalu berpengaruh pada kanker sehingga diperlukan jenis kemoterapi yang dikirim ke area tertentu di tubuh, yakni:

  • Kemoterapi intra-arteri, yang masuk ke arteri tunggal yang memasok darah ke tumor.
  • Kemoterapi intracavitary, yang langsung masuk ke rongga tubuh, seperti kandung kemih atau perut. Salah satu bentuknya adalah kemoterapi intraperitoneal hipertermik (HIPEC). Ini menempatkan kemoterapi yang dipanaskan di perut setelah operasi.
  • Kemoterapi intratekal, yang masuk ke area antara otak dan sumsum tulang belakang.

Mengutip healthline, karena kemoterapi adalah perawatan serius untuk kondisi yang krusial, penting untuk mempersiapkan diri sebelum menjalani terapi. Sebelum memulai terapi, pasien akan menjalani serangkaian tes untuk membantu menentukan apakah ia cukup sehat untuk menjalani kemoterapi. Ini akan mencakup pemeriksaan jantung dan tes darah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tes-tes ini pun dapat membantu dokter memutuskan jenis kemoterapi yang akan digunakan dalam perawatan. Dokter mungkin juga menyarankan pasien untuk mengunjungi dokter gigi sebelum memulai perawatan. Karena kemoterapi mempengaruhi kemampuan tubuh untuk sembuh, infeksi apa pun pada gusi atau gigi berpotensi menyebar ke seluruh tubuh.

HATTA MUARABAGJA 

Baca: Hari Kanker Sedunia: Kemoterapi dan Manfaatnya untuk Sembuhkan Kanker

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

2 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

Dalam upaya pencegahan, mengidentifikasi berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes hingga kanker bisa dilakukan dengan tes genetik.


Imunisasi Lengkap untuk Kurangi Risiko Penyakit Kawasaki

3 hari lalu

Indah Suraya Rizki Rambe, 3 tahun terbaring lemah di ruang perawatan kelas III RS Omni Alam Sutra, Minggu (06/12). Ia dinyatakan menderita penyakit Kawasaki sementara ia dijamin oleh salah satu dokter karena orangtuanya tidak mampu membayar biaya per
Imunisasi Lengkap untuk Kurangi Risiko Penyakit Kawasaki

Imunisasi lengkap sesuai jadwal direkomendasikan sebagai langkah pencegahan dan membantu mengurangi risiko penyakit Kawasaki.


Cara Aman Bersihkan Pusar Menurut Pakar

4 hari lalu

Ilustrasi wanita merawat kulit bagian perut. Freepik.com/Javi_indy
Cara Aman Bersihkan Pusar Menurut Pakar

Membersihkan kotoran di pusar boleh saja asal dilakukan secara hati-hati karena masalah dapat terjadi jika hal itu sampai melukai.


Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

5 hari lalu

Ilustrasi pizza. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

Pizza sebagai junk food memiliki beberapa risiko kesehatan. Apa saja risiko kesehatan tersebut?


WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

6 hari lalu

WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Setelah Covid-19 dinyatakan tidak lagi menjadi penyakit darurat, WHO mewaspadai kemunculan disease X sebagai penyakit baru yang mematikan.


Penyebab Suara Serak dan Kiat Mengurangi Risikonya

6 hari lalu

Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com
Penyebab Suara Serak dan Kiat Mengurangi Risikonya

Suara serak sering dialami bersamaan dengan tenggorokan kering atau gatal


Kenali Cara Penanganan Displasia Serviks

6 hari lalu

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Kenali Cara Penanganan Displasia Serviks

Penanganan displasia serviks tergantung pada berbagai faktor, termasuk tingkat keparahan, usia, kesehatan, dan preferensi perawatan.


Kenali Gejala dan Penyebab Displasia Serviks

7 hari lalu

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Kenali Gejala dan Penyebab Displasia Serviks

Displasia serviks adalah kondisi prakanker yang terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di permukaan serviks.


Faktor Risiko Kanker Payudara yang Bisa Diubah dan Tidak Bisa Diubah

7 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Faktor Risiko Kanker Payudara yang Bisa Diubah dan Tidak Bisa Diubah

Ada dua jenis faktor risiko kanker payudara, yaitu faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. Berikut penjelasannya.


Sosialisasi Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara, Cegah Pasien Datang dengan Stadium Lanjut

8 hari lalu

Kegiatan YKPI di SMA Taruna Nusantara Magelang
Sosialisasi Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara, Cegah Pasien Datang dengan Stadium Lanjut

Data GLOBOCAN 2020 menunjukkan di Indonesia kasus baru kanker payudara mendekati 66 ribu. Berikut cara yang diharapkan bisa menekan angka kasus baru.