TEMPO.CO, Jakarta - Cikungunya penyakit tersebab virus yang dibawa nyamuk. Wabah pertama kali chikungunya di selatan Tanzania pada 1952, dikutip dari situs web Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Virus RNA termasuk dalam genus alphavirus dari famili Togaviridae .
Nama cikungunya berasal dari kata dalam bahasa Kimakonde, yang berarti menjadi berkerut, menggambarkan penampilan bungkuk orang yang mengalami nyeri sendi. Mengutip Everyday Health, cikungunya penyakit virus yang ditularkan nyamuk ke manusia oleh nyamuk yang terinfeksi ditandai demam mendadak dan nyeri sendi yang parah hingga melemahkan.
Penyebab cikungunya
Orang yang terinfeksi tidak bisa menularkan virus secara langsung ke orang lain. Penyakit ini menyebar ketika nyamuk menghisap darah seseorang yang terinfeksi virus dan menyebarkannya ke orang lain melalui sengatannya. Virus chikungunya paling sering ditularkan ke manusia oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Diagnosis cikungunya
Beberapa metode digunakan untuk diagnosis infeksi virus cikungunya. Tes serologis, seperti enzyme-linked immunosorbent assays (ELISA) untuk memeriksa keberadaan antibodi IgM dan IgG. Antibodi virus cikungunya biasanya berkembang menjelang akhir pekan gejala. Tingkat antibodi IgM tertinggi tiga sampai lima pekan setelah timbulnya penyakit.
Virus langsung terdeteksi dalam darah selama beberapa hari pertama infeksi. Sampel yang dikumpulkan selama pekan pertama sakit diuji dengan metode serologis dan virologis. Tes darah juga mencari virus serupa seperti demam berdarah yang memiliki gejala serupa. Hasil tes biasanya tersedia 4 sampai 14 hari setelah spesimen diterima laboratorium.
Gejala cikungunya
Merujuk Centers for Disease Control and Prevention tanda pertama chikungunya biasanya demam, kemudian ruam. Setelah sengatan nyamuk yang terinfeksi timbul penyakit biasanya terjadi empat sampai delapan hari kemudian, tapi kisaran bisa 2 hari sampai 12 hari.
1. Gejala paling umum demam dan nyeri sendi.
2. Gejala lain termasuk sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan sendi, atau ruam.
3. Kebanyakan pasien merasa lebih baik dalam waktu satu pekan. Namun, nyeri sendi bisa parah bertahan selama berbulan-bulan.
Baca: Kemenkes Duga Delapan Warga Cilandak Terkena Cikungunya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.