Dalam Koleksi The Tudor Rose tersebut terdapat 48 pilihan busana dengan desain yang memiliki sentuhan wastra tradisional indonesia dalam variasi warna classic neutral hingga bold. Nadine mengungkapkan seluruh koleksi menggunakan berbagai jenis bahan yang proses pengembangannya melalui beberapa tahapan teknik eksplorasi tekstil, seperti laser cut, bordir, dan beading. Teknik-teknik tersebut diaplikasikan guna menciptakan tekstur dan detail di atas kain.
Tingginya nilai craftsmanship yang ada dalam koleksi ini pula, menurut Nadine, yang membuat koleksi untuk London Fashion Week 2022 lebih eksklusif dengan pilihan warna-warna yang menyesuaikan tren. Ia juga ingin Klamby dinilai sebagai merk fesyen yang mengusung keberagaman dan inklusivitas dalam setiap koleksinya.
Klamby menggaet tiga public figure Indonesia yang akan menghadiri ke acara London Fashion Week 2022 yaitu Raisa, Patricia Gouw dan Tantri Namirah. Mereka dipilih karena menggambarkan kecantikan perempuan Indonesia dari beragam ras, suku, agama dan juga budaya
Peluang Fesyen Muslim Indonesia Mendunia Makin Besar
Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan pihaknya mendukung penuh keikutsertaan Klamby dalam gelaran London Fashion Week 2022. Ia berharap lewat ajang ini, peluang fesyen muslim Indonesia mendunia semakin terbuka lebar.
"Saya ucapkan selamat dan apresiasi kepada Klamby. Suatu hal yang membanggakan bagi Indonesia, Klamby menjadi merek fesyen Indonesia pertama yang berhasil tampil di ajang bergengsi London Fashion Week 2022, salah satu dari 'The Big Four' Fashion Weeks dunia," kata Zulkifli.
Indonesia, kata Zulkifli, memiliki kearifan lokal yang beragam dengan potensi pasar fesyen muslim yang sangat besar. Saat ini, populasi muslim dunia setara 25 persen total populasi dunia dan angkanya meningkat menjadi 30 persen pada tahun 2060.
Untuk mendukung industri fesyen muslim agar bisa mengglobal, pemerintah telah membuka kerja sama perdagangan dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tengah yang mayoritas penduduknya muslim. Termasuk untuk produk selain fesyen seperti perhiasan, baik emas maupun perak.
"Indonesia memiliki kekayaan keberagaman budaya sehingga memperbesar peluang ekspor fesyen muslim. Oleh karena itu, diharapkan kerja sama semua pihak agar Indonesia dapat menjadi kiblat fesyen muslim di dunia," ucap Zulkifli Hasan.
Baca: Batik Air Kembali Buka Rute Denpasar-Australia, Tiket Mulai Rp 1,6 Juta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.