Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Sindrom Churg-Strauss, Kondisi Medis yang Menyebabkan Pembuluh Darah Membengkak

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Peneliti Israel Lena Neufeld memeriksa model 3D tabung mirip pembuluh darah, sebagai bagian dari penelitian kanker otak yang menggunakan sel pasien untuk membuat model tumor cetak 3D, di Universitas Tel Aviv, Israel 17 Agustus 2021. Para peneliti sering kali mencetak model tumor 3D untuk merencanakan operasi. REUTERS/Nir Elias
Peneliti Israel Lena Neufeld memeriksa model 3D tabung mirip pembuluh darah, sebagai bagian dari penelitian kanker otak yang menggunakan sel pasien untuk membuat model tumor cetak 3D, di Universitas Tel Aviv, Israel 17 Agustus 2021. Para peneliti sering kali mencetak model tumor 3D untuk merencanakan operasi. REUTERS/Nir Elias
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom Churg-Strauss adalah kondisi medis yang menyebabkan pembuluh darah meradang. Kondisi ini juga dikenal dengan granulomatosis eosinofilik with poliangiitis (EGPA). Ini merupakan salah satu bentuk vaskulitis, yakni istilah medis umum yang merujuk pada kondisi peradangan pembuluh darah.

Mengutip Healthline, peradangan di pembuluh darah membuatnya menyempit dan mengurangi jumlah darah yang bisa mengalir melaluinya. Ini berarti aliran darah ke organ dan sistem utama juga kurang dari biasanya. Aliran darah yang berkurang ke organ-organ dapat merusaknya.

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sindrom Churg-Strauss. Namun, para ahli menduga asma menjadi penyebab umum kondisi tersebut. Salah satu studi yang terbit di National Library of Medicine meneliti keterkaitan salah satu bahan dalam obat umum untuk asma berat, yakni montelukast dalam memicu Churg-Strauss.

Sejauh ini tidak ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa montelukast menyebabkan Churg-Strauss. Namun, ada bukti yang menunjukkan bahwa montelukast dapat menimbulkan Churg-Strauss jika sudah merupakan kondisi yang sebelumnya tidak terdeteksi.

Sindrom ini diketahui tidak bersifat genetik dan tidak menular. Selain itu aktivitas sistem autoimun yang terlalu aktif dapat terlibat dalam memicu kondisi ini.

Mengutip Cleveland Clinic, karena EGPA dapat mempengaruhi beberapa organ yang berbeda, ada berbagai macam gejala. Orang yang memiliki EGPA umumnya mungkin kerap merasa sakit, kelelahan, hingga demam. Gejala lain dapat meliputi:

  • Sesak napas akibat asma atau peradangan pada kantung udara dan pembuluh darah paru-paru.
  • Nyeri dada akibat penyakit yang menyerang paru-paru atau jantung.
  • Ruam pada kulit.
  • Nyeri otot dan/atau sendi.
  • Pilek
  • Sakit perut atau darah dalam tinja dari keterlibatan saluran usus.
  • Perasaan abnormal, dan mati rasa atau kehilangan kekuatan dan perasaan dari keterlibatan saraf.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengobatan lini pertama Churg-Strauss adalah mengonsumsi obat jenis kortikosteroid, seperti prednison. Dokter mulanya dapat memberikan obat ini dalam dosis besar yang seiring waktu akan dikurangi menjadi dosis yang lebih kecil tergantung perkembangan penyakit.

Dalam kasus yang lebih parah, jika kortikosteroid tidak memberikan efek yang diharapkan, obat imunosupresan dapat menjadi opsi untuk diberikan. Contoh obat imunosupresan meliputi metotreksat, siklofosfamid, dan azatioprin

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: 3 Sebab dan 9 Gejala Asma yang Perlu diperhatikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

8 jam lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

9 jam lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

22 jam lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

2 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

3 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

9 hari lalu

ilustrasi minum obat (pixabay.com)
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.


Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

11 hari lalu

Ilustrasi memar. Klikdokter.com
Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

Memar atau lebam biasanya muncul di kulit dalam warna merah, ungu kebiruan dan jarang dianggap serius. Padahal bisa jadi masalah kesehatan tertentu.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

11 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

13 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

14 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.