Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Cara Mengembangkan Kecerdasan Emosional pada Anak

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi Mengasuh Anak. shutterstock.com
Ilustrasi Mengasuh Anak. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kecerdasan emosional atau EQ adalah kemampuan untuk memahami, mengatur, dan mengekspresikan emosi diri. EQ juga mengacu pada kemampuan untuk memahami, menafsirkan, dan menanggapi emosi orang lain. Daniel Goleman merupakan salah satu psikolog yang meningkatkan kesadaran akan pentingnya EQ melalui buku Emotional Intelligence, yang terbit pada 1995.

Melansir dari Today’s Parent, siswa dengan EQ tinggi lebih kooperatif dan memiliki jiwa pemimpin yang baik. Anak-anak dengan EQ tinggi juga terbukti dapat lebih baik dalam menentukan pilihan. Lalu bagaimana cara mengembangkan EQ pada anak? 

1. Menerapkan cara yang baik untuk mengekspresikan perasaan

Psikoterapis Amy Morin menekankan bahwa anak perlu tahu bagaimana mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sesuai secara sosial. Hal ini juga bertujuan agar anak tidak meluapkan emosinya dengan cara yang kurang baik seperti berteriak dan melempar barang.

Cara terbaik untuk mengajari anak cara mengekspresikan perasaan adalah dengan mencontohkan keterampilan mengekspresikan emosi dari orang tua itu sendiri. Gunakan kata-kata terkait rasa emosi dalam percakapan sehari-hari dan upayakan untuk membicarakannya dengan anak.

2. Buat anak belajar memahami emosi negatif

Menurut April Eldemire, seorang terapis keluarga, dalam artikelnya di The Gottman Institute, orang tua mesti cermat menggunakan momentum emosi negatif anak sebagai kesempatan untuk terhubung dan tumbuh. Anak-anak tentu masih sulit mengontrol emosinya. Tetaplah berbelas kasih. Komunikasikan empati dan pengertian sehingga anak dapat mulai memahami dan menyatukan keadaan emosi mereka yang meningkat.

3. Biarkan anak melihat cara orang tua mengatasi masalah secara sehat

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konsep ini kembali ke pentingnya mengembangkan diri sendiri sebelum membimbing anak. Ketika melihat orang tua merawat diri sendiri dengan olahraga, meditasi, menulis, atau bersosialisasi, anak belajar bahwa mereka juga dapat terlibat dalam hal-hal tersebut.

Ketika Anda sedang frustrasi, jangan sembunyikan hal itu dari anak. Sebaliknya, biarkan mereka melihat keterampilan Anda sebagai orang tua dalam mengatasi hal itu. Keterampilan mengatasi masalah tidak hanya akan membantu Anda merasa lebih baik, tetapi juga akan memungkinkan anak-anak untuk mempelajari hal itu tanpa menyadarinya. Coba akhiri hari dengan membagikan satu hal yang disyukuri kepada anak.

4. Ajari dan praktekan keterampilan sosial

Menurut psikolog Holly Symons, anak perlu dibiarkan melihat orang tua menetapkan dan menetapkan batasan. Buat anak untuk melihat bagaimana cara Anda bersikap ketika bersosialisasi. Membiarkan anak melihat bunda menangani situasi sosial adalah kesempatan belajar yang bagus.

Selain itu, coba untuk melakukan percakapan rutin tentang norma-norma sosial, nilai-nilai keluarga, perilaku yang pantas dan tidak, dan menetapkan batasan-batasan sosial bersama anak. Dengan itu, anak akan memiliki rasa otonomi yang kuat saat menjalin pertemanan baru.

HATTA MUARABAGJA 

Baca juga: 9 Cara Melatih Kecerdasan Emosional

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

1 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

1 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

2 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

6 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

7 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

11 hari lalu

Reino Barack melakukan sungkem pada ibu mertuanya Wati Nurhayati saat prosesi sungkeman pada acara penikahan dengan Syahrini yang digelar di Masjid Camii, Tokyo, Jepang, 27 Ferbruari 2019.  Syahrini dan Reino Barack kompak membagikan foto lamaran, kali ini keduanya mengunggah momen sungkeman sebelum menjalani prosesi akad nikah. Instagram/@reinobarack
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

11 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

14 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.