Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, Sering Santap Makanan Instan Bisa Picu Obesitas

Reporter

image-gnews
Ilustrasi obesitas. China Photos/Getty Images
Ilustrasi obesitas. China Photos/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam mengingatkan makan makanan instan dalam jangka panjang dan berlebihan bisa memicu obesitas. Kalau terus berlanjut kegemukan ini bisa memicu diabetes melitus. 

Ia menjelaskan obesitas bisa terjadi karena kandungan karbohidrat yang ada dalam makanan instan cukup tinggi. Selain karbohidrat, kandungan garam yang cukup tinggi juga bisa menyebabkan hipertensi jika dikonsumsi secara berlebihan.

"Kalau konsumsi garamnya terlalu tinggi, kita konsumsi terus, itu juga bisa menyebabkan hipertensi pada pasien," ucapnya.

Dampak lain dari obesitas akibat kelebihan konsumsi makanan instan adalah munculnya kanker. Namun, ia menjelaskan penyakit tersebut tidak terjadi secara langsung.

"Kita tahu obesitas adalah salah satu faktor risiko terjadinya kanker, termasuk juga kanker usus besar dan kanker payudara. Itu adalah kanker yang terkait  kegemukan," jelas Ari.

Karena MSG?
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga meluruskan MSG atau penyedap makanan bukan menjadi faktor pemicu kanker karena MSG yang dipakai pada makanan instan di Indonesia sudah berizin resmi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi mitos kalau MSG ini bisa menyebabkan kanker," tegasnya.

Ia pun memberi saran untuk mengonsumsi makanan rendah lemak dan banyak mengandung serat serta buah-buahan untuk mencegah risiko kanker sejak dini.

"Kita juga harus rajin olahraga, banyak minum dan istirahat yang cukup," ucap Ari.

Ia juga mengingatkan jika memang ada faktor keturunan kanker dari orang tua harus melakukan skrining secara reguler untuk memastikan apakah penyakit tersebut ada dalam tubuh. Sebelumnya sempat viral di media sosial seorang perempuan yang menderita tumor jinak disebut karena terlalu sering mengonsumsi makanan instan.

Baca juga: Masalah Fisik yang Paling Banyak saat Pandemi Covid-19

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

3 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

4 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

4 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

14 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

21 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh


Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

30 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.


4 Tips Tingkatkan Kolesterol Baik dalam Tubuh

30 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
4 Tips Tingkatkan Kolesterol Baik dalam Tubuh

Kolesterol baik membantu dalam menyerap kolesterol dalam darah dan membawanya ke hati. Ini 4 Tips tingkatkan kolesterol baik dalam tubuh.


Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

33 hari lalu

Karyawan melintas di depan lemari pendingin minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. DPR menyetujui usul Menteri Keuangan untuk mengenakan cukai terhadap produk plastik yang meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau kemasan kecil (sachet) siap dikonsumsi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

Epidemiolog Dicky Budiman menyebut bahwa cukai minuman berpemanis dapat menurunkan jumlah penderita diabetes dan obesitas.


11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

34 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

Obesitas bisa jadi satu cikal bakal berbagai penyakit diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi dan stroke hingga kanker. Ini tips cegah obesitas.


Industri Minuman Ringan Ungkap Tantangan Sulit Pasarkan Produk Minim Kalori dan Gula

34 hari lalu

Ilustrasi minuman ringan (pixabay.com)
Industri Minuman Ringan Ungkap Tantangan Sulit Pasarkan Produk Minim Kalori dan Gula

Industri Minuman Ringan mengklaim pihaknya telah berupaya untuk menghasilkan produk-produk yang minim kalori dan gula ke masyarakat.