Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala, Risiko, dan Diagnosis Penyakit Hashimoto

image-gnews
Ilustrasi tiroid. Shutterstock
Ilustrasi tiroid. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit hashimoto peradangan kelenjar tiroid akibat sistem kekebalan tubuh atau imunitas. Kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu di pangkal leher. Kelenjar ini menghasilkan hormon yang mengatur banyak fungsi dalam tubuh. Penyakit hashimoto mengakibatkan penurunan produksi hormon atau hipotiroidisme.

Gejala dan risiko penyakit hashimoto

Merujuk Mayo Clinic, gejala penyakit hashimoto antara lain kelelahan dan lesu juga peningkatan kepekaan terhadap dingin. Peningkatan kantuk, kulit, kering, kaku sendi dan nyeri otot juga gejalanya. Ada pula gejala bengkak di wajah atau lidah. Penyakit ini juga menganggu memori dan konsentrasi.

Mengutip Verywell Health, ada beberapa gen yang diturunkan terkait penyakit hashimoto, dua yang paling umum, yaitu HLA-DR3 dan HLA-DR5. Namun, memiliki salah satu dari gen itu tidak berarti seseorang pasti mengalami hashimoto. Gen hanya meningkatkan risiko.

Penyakit autoimun salah satu penyebab seseorang mengembangkan penyakit hashimoto. Adapun peningkatan antibodi tiroid umum dialami orang dengan penyakit hashimoto. Biasanya, peningkatan antibodi tiroid terjadi selama bertahun-tahun sebelum terdiagnosis hashimoto. Mengutip Better Health, beberapa jenis mikrob, seperti bakteri atau virus rentan menganggu sistem kekebalan menyerang tiroid. 

Tak ada penyebab pasti penyakit hashimoto, dikutip dari Healthline. Namun, beberapa faktor risiko telah teridentifikasi untuk penyakit ini antara lain riwayat keluarga yang autoimun, diabetes tipe 1, lupus, sindrom sjogren, artritis reumatoid, vitiligo, dan addison.

Diagnosis penyakit hashimoto

1. Tes hormon perangsang tiroid (TSH)

Merujuk Cleveland Clinic, tes ini digunakan untuk menguji tingkat kelenjar tiroid dalam memproduksi sel. Uji laboratorium juga memeriksa konsistensi diagnosis.

2. Tes T4 dan antibodi antitiroid

Kedua tes ini berguna menunjukkan, kemungkinan seseorang memiliki risiko tinggi terhadap hipertiroidisme hashimoto.

Baca: Penyakit Hashimoto yang Dialami Gigi Hadid , Bisakah Disembuhkan?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masih Jalani Arus Balik Lebaran? Lakukan Power Nap untuk Bantu Kembalikan Fokus Menyetir

5 hari lalu

Seorang pengemudi tidur setelah menghadapi kemacetan di Jalur Indramayu, Jawa Barat, Senin (5/9). Pada Puncak Arus Balik lebaran tahun ini terjadi kemacetan hampir di semua kota sehingga waktu tempuh menuju Jakarta hampir 2 kali lipat dibanding waktu normal. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Masih Jalani Arus Balik Lebaran? Lakukan Power Nap untuk Bantu Kembalikan Fokus Menyetir

Power nap dapat membantu kembalikan fokus selama perjalanan panjang arus balik lebaran. Bagaimana caranya?


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

17 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

19 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?


Mengapa Banyak Orang Senang Nonton Film Horor?

27 hari lalu

Ilustrasi menonton film horor. Freepik.com
Mengapa Banyak Orang Senang Nonton Film Horor?

Bioskop yang menayangkan film horor masih terus diminati. Kenapa orang senang nonton film horor? Adakah manfaat bagi kesehatan?


Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

33 hari lalu

Ilustrasi kubis. Unsplash.com/Isara Somboon
Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

Kurang gizi adalah penyebab paling umum sistem imun yang buruk. Berikut 10 jenis makanan yang mudah didapat dan sangat membantu kesehatan imun.


7 Manfaat Lari, Tidak Hanya Olahraga Kardio

38 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
7 Manfaat Lari, Tidak Hanya Olahraga Kardio

Ada 7 manfaat lain dari olahraga lari yang secara tidak langsung dirasakan pelari menurut para ahli.


Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

57 hari lalu

Ilustrasi rambut rontok.
Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

Pemilik riwayat keluarga alergi atau autoimun berisiko lebih tinggi mengalami penyakit autoimun. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.


Ogah Berhenti saat Lampu Merah, Anak Diplomat Israel Sengaja Tabrak Polisi di AS

3 Februari 2024

Avraham Gil. cbsnews.com
Ogah Berhenti saat Lampu Merah, Anak Diplomat Israel Sengaja Tabrak Polisi di AS

Avraham Gil, 19 tahun, putra Konsul Administrasi Konsulat Israel Eli Gil di Miami, ditangkap dan kemudian dibebaskan karena alasan imunitas.


Mencegah Radang Paru-Paru, Berikut 7 Panduan untuk Kesehatan Pernapasan

1 Februari 2024

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Mencegah Radang Paru-Paru, Berikut 7 Panduan untuk Kesehatan Pernapasan

Radang paru-paru menjadi risiko kesehatan yang banyak dialami belakangan. Ternyata, pencegahannya dapat dilakukan melalui tindakan sehari-hari. Apa saja?