Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Ekstrak Cacing Tanah Bisa Obati Tipes?

Reporter

image-gnews
Mahasiswa ini Hasilkan Jutaan Rupiah dari CacingDalam industri farmasi cacing banyak digunakan sebagai bahan obat dan bahan kosmetik. Bahkan permintaan akan cacing tanah terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam jumlah besar. Namun, ketersediaan cacing tanah masih terbatas dengan harga relatif mahal karena belum banyak yang melakukan budidaya.(Komunika Online)
Mahasiswa ini Hasilkan Jutaan Rupiah dari CacingDalam industri farmasi cacing banyak digunakan sebagai bahan obat dan bahan kosmetik. Bahkan permintaan akan cacing tanah terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam jumlah besar. Namun, ketersediaan cacing tanah masih terbatas dengan harga relatif mahal karena belum banyak yang melakukan budidaya.(Komunika Online)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak masyarakat percaya cacing tanah bisa membantu menyembuhkan tipes. Dilansir dari Healthlibrary, tipes merupakan infeksi bakteri yang tidak hanya menyerang satu organ saja dan menyebar melalui aliran darah. Bakteri ini menyerang saluran pencernaan, hati, limpa serta otot. 

Sedangkan air cacing yang dimaksud adalah air rebusan cacing ataupun ekstrak cacing tanah. Jika menilik lagi sejarah tentang penggunaan cacing sebagai salah satu obat herbal, ini sudah digunakan oleh berbagai negara seperti Cina dan Korea sejak dulu. 

Spesialis penyakit dalam dr. Adaninggar di laman Instagramnya menyebut sebuah penelitian yang dilakukan pada 1999. Penelitian itu mengungkap dalam perut cacing tanah terdapat antibakteri. Hal ini dilanjutkan dengan penemuan pada 2009 di negara-negara Asia Tenggara. Saat itu ditemukan orang yang gemar mengonsumsi cacing ternyata kebiasaan ini bisa membantu mengobati diare. 

Dari sini, banyak asumsi kemudian muncul bahwa cacing bisa menyembuhkan tipes sebagai salah satu penyakit saluran pencernaan seperti diare. Mahalnya obat tipes pada saat itu sehingga cacing dianggap bisa menjadi alternatif untuk mengobati penyakit tersebut. Hal ini kemudian memunculkan berbagai penelitian yang mengungkap khasiat cacing pada penderita tipes.

Lalu, bagaimana hasilnya? Adaninggar mengungkapkan beberapa penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan ini. Berikut beberapa penelitian yang mengungkap manfaat cacing bagi penderita tipes.

Penelitian pada 2012 mengenai aktivitas antibakteri dari ekstrak cacing tanah terhadap penyakit tipes. Kadar yang diuji hingga mencapai 3.200 mg/ml namun belum menunjukkan hasil yang baik mengenai efek antibakteri terhadap bakteri tipes. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah penelitian pada 2021 mempelajari ekstrak cacing yang dijadikan terapi tambahan bagi penderita demam tifoid. Hasilnya, tidak ada juga dampak signifikan dari hal tersebut. 

Poltekkes Semarang pada 2017 juga meneliti tentang daya hambat produk obat kapsul dari ekstrak cacing tanah terhadap pertumbuhan bakteri penyebab demam tifoid, salmonella typhi. Hasilnya menunjukkan semua produk yang diuji tidak menunjukkan adanya hambatan pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. 

Fakta ini menjadi jawaban tentang kepercayaan sebagian masyarakat yang menganggap air cacing bisa dijadikan alternatif untuk mengobati tipes karena baik penelitian di laboratorium ataupun uji coba pada manusia belum ada pembuktian efektivitas ekstrak cacing tanah untuk mengobati atau menghambat pertumbuhan bakteri hingga kini.

Baca juga: Ketahui Gejala Tipes, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

10 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

22 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

27 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

27 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

56 hari lalu

Ilustrasi celana jeans. hollister.com
Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?


Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

58 hari lalu

ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.


Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Prof. Dr. dr. Erlina Burhan M. Sc.,Sp.p. Ui.ac.id
Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.


Aneka Manfaat Lemon Selain Terkait Makanan

17 Februari 2024

Ilustrasi air lemon. Freepik.com/Azerbaijan_stockers
Aneka Manfaat Lemon Selain Terkait Makanan

Banyak kegunaan lemon dan dengan berbagai cara, termasuk membersihkan perabotan. Berikut beberapa kegunaan lemon selain buat makanan.


Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.


Inilah 5 Makanan Terburuk di Dunia 2024 versi Taste Atlas

17 Februari 2024

ilustrasi belut. Pixabay.com/Mamoru Masumoto
Inilah 5 Makanan Terburuk di Dunia 2024 versi Taste Atlas

Lima makanan ini dinobatkan situs panduan daring perjalanan dan makanan tradisional Taste Atlas sebagai makanan terburuk di dunia 2024.