TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi lupa tak hanya membuat sulit mengingat informasi atau peristiwa. Tapi juga kesulitan mempelajari berbagai hal baru. Orang yang mudah lupa atau pelupa tersebab berbagai faktor antara lain penuaan, kelelahan, kurang tidur, penyakit. Demensia, misalnya.
Mengutip Docdoc, demensia kerusakan di otak yang menyebabkan susah mengingat atau menjadi pelupa. Demensia juga penurunan kegiatan pikiran
Kondisi yang menyebabkan mudah lupa
1. Kurang tidur
Merujuk Harvard Health Publishing, kurang tidur menjadi penyebab pelupa yang sering terabaikan. Padahal,kurang tidur mempengaruhi perubahan suasana hati dan kecemasan, yang membuat seseorang mengalami masalah memori.
2. Obat-obatan
Obat penenang, tekanan darah, antidepresan mempengaruhi memori. Biasanya menyebabkan sedasi atau kebingungan. Itu berakibat sulit memperhatikan berbagai hal baru dan menjadi pelupa.
3. Konsumsi alkohol
Minum terlalu banyak alkohol mengganggu memori jangka pendek yang rentan membuat seseorang menjadi pelupa. Itu juga setelah efek alkohol hilang.
4. Insomnia
Merujuk OSF Health Care, insomnia yang terus dibiarkan bisa mempengaruhi kemampuan berpikir dan memori.
Penelitian juga menunjukkan, sleep apnea membuat otak kekurangan oksigen. Itu juga menyebabkan perubahan suplai darah ke otak yang seiring waktu berdampak negatif terhadap memori dan kemampuan berpikir.
5. Berusia lanjut
Mengutip Prevention, seiring bertambahnya usia, otak mungkin menunjukkan tanda-tanda keausan — sama seperti kulit yang menjadi keriput. Setelah berusia 65 tahun, seseorang rentan menjadi pelupa, sulit mempelajari keterampilan baru, dan menyusun kata-kata.
Baca: 5 Penyakit yang Membuat Orang Mudah Lupa atau Pelupa
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.