TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua harus memperhatikan kondisi kesehatan gigi anak-anak dengan menanamkan kebersihan sejak bayi dan usia 1 tahun bisa menggunakan sikat gigi. Drg. Siska Mardiana menyatakan kebersihan gigi harus ditanamkan sejak bayi demi mempersiapkan generasi unggul dan bisa bersaing di tengah era globalisasi.
"Bila gigi rusak dan seringkali menimbulkan kesakitan tentu akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan otak," kata Siska.
Sekarang sudah banyak sikat gigi usia bayi sehingga perlu dibiasakan oleh orang tua sejak bayi. Masyarakat jangan sampai mengabaikan sakit gigi karena bisa mengakibatkan infeksi otak dan berdampak terhadap kecerdasan anak.
Karena itu, kecerdasan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa tentu harus dijaga lewat kesehatan gigi dan jangan sampai sakit gigi. Menjaga kesehatan gigi dengan melakukan kebersihan sehari dua kali sikat gigi, pagi setelah makan dan malam sebelum tidur.
"Jika gigi itu tidak bersih maka akan terkontaminasi bakteri dari sisa makanan dan bisa menjadi asam sehingga menimbulkan kerusakan gigi seperti bolong," kata dokter gigi yang bertugas di Puskesmas Rangkasbitung itu.
Kesadaran masih rendah
Menurutnya, selama ini tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gigi masih rendah. Selain itu, mereka juga masih memandang pemeriksaan kesehatan gigi menakutkan karena melihat peralatannya. Begitu juga mereka tidak boleh mencabut gigi pada pengidap penyakit darah tinggi.
Kebanyakan pasien sakit gigi melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas dan rumah sakit dalam kondisi sudah parah. Karena itu, jangan sampai terjadi infeksi gigi yang menyebabkan pengidapnya merasakan sakit berlebihan dan sulit tidur, bahkan mematikan apabila kondisinya sudah membengkak besar pada bagian gusi dan mengeluarkan nanah sehingga mempengaruhi saluran pernapasan tenggorokan.
"Kita minta masyarakat bila sakit gigi sebaiknya dilakukan pemeriksaan kesehatan dan jangan menunggu kondisi parah," katanya .
Untuk mencegah sakit gigi, pihaknya setahun sekali melaksanakan program sosialisasi dan edukasi untuk memberikan pengetahuan pentingnya menjaga kebersihan gigi. Program sosialisasi itu disampaikan pada siswa SD dan SMP agar memahami pentingnya menjaga kesehatan gigi dengan menyikat gigi sehari dua kali.
Selain itu hindari juga makanan yang serbainstan karena menggunakan pengawet, juga minuman manis dan es, sebab makanan itu lebih cepat menimbulkan kerusakan pada gigi.
"Kita berharap masyarakat rajin memeriksakan gigi ke puskesmas dan rumah sakit setiap enam bulan sekali, juga menjaga kebersihan dengan menyikat gigi," kata Siska.
Baca juga: Penyebab Gigi Sensitif, Bukan Makanan Bersuhu Ekstrem